Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BERN – Bank terbesar kedua di Swiss Credit Suisse tengah merencanakan pemangkasan hubungan kerja (PHK) pada 5.000 karyawan.

Pemangkasan karyawan tersebut dilakukan Credit Suisse setelah bank yang berbasis di Zurich mengalami krisis pemasukan secara berkepanjangan hingga membuat layanan perbankan ini mengalami kemunduran dan membukukan kerugian sebanyak 1,59 miliar franc Swis selama kuartal kedua 2022.

Kemunduran tersebut mulai terjadi setelah suku bunga di seluruh dunia mengalami hawkish, sikap agresif inilah yang membuat Credit Suisse dihantam berbagai skandal negatif mulai dari isu kenaikan biaya litigasi, sampai isu amblesnya volatilitas pasar keuangan Credit Suisse.

Baca juga: Ekonom Eric Scheidegger: Tidak Ada Resesi di Swiss Tahun Ini

“Kami menjuluki 2022 sebagai tahun transisi terberat, dengan perubahan penjagaan, restrukturisasi untuk mengurangi pengambilan risiko dalam perbankan investasi dan meningkatkan manajemen kekayaan,” jelas Ulrich Koerner, CEO baru Credit Suisse seperti dikutip dari reuters, Jumat (2/9/2022).

Selain kenaikan suku bunga, rontoknya pendapatan bank investasi asal Swiss ini  juga disebabkan oleh adanya pembengkakan dana pinjaman yang dilakukan beberapa layanan keuangan.

Seperti Archegos Capital Management, yang gagal  membayarkan hutangnya senilai 5,5 miliar dolar AS pada Credit Suisse, serta runtuhnya pemodal asal Inggris Greensill hingga hutangnya pada Credit Suisse membengkak sebanyak 10 miliar dolar AS dilansir dari reuters.

Munculnya tekanan ini yang membuat Credit Suisse terpaksa memangkas 5.000 karyawan, demi mencegah terjadinya pembengkakan kerugian di kuartal selanjutnya. Dengan pemangkasan tersebut Credit Suisse diperkirakan dapat mengurangi anggaran pengeluaran jangka menengah perusahaan di tahun ini, dari 16,8 miliar franc menjadi 15,5 miliar franc Swiss.

Baca juga: Ekonomi Makin Memanas, Bank Sentral Swiss Kerek Suku Bunga Ke Level Tertinggi

Hasil pemangkasan inilah yang kemudian dialokasikan untuk mengembangkan perusahaan, guna menjaga keseimbangan keuangan perusahaan yang sempat terpuruk akibat dihantam serangkaian skandal negatif.

Liputan6.com, Jakarta - Bank besar Swiss, Credit Suisse, menghadapi dakwaan di Pengadilan Swiss pada Senin (7/2/2022) atas dugaan permberian izin kepada geng yang menyelundupkan kokain dan melakukan pencucian uang asal Bulgaria. Adapun uang jutaan euro terkait pencucian uang ditemukan di sebagian di dalam koper.

Jaksa Swiss mengungkapkan bank terbesar kedua di negara tersebut dan oknum mantan manajer tidak mengambil langkah yang tepat untuk mencegah tersangka melakukan penyelundupan narkoba, menyembunyikan bahkan melakukan money laundry  sejak 2004-2008.

  • Berburu Saham saat Window Dressing
  • Ada Sentimen Piala Dunia 2022, Ini Dampaknya ke Bursa Domestik
  • PGLI Tebar Dividen Interim 2022 Rp 10 per Saham, Cek Jadwalnya

"Credit Suisse dengan tegas menolak semua tuduhan dalam masalah warisan yang diajukan terhadap bank dan yakin mantan karyawannya tidak bersalah,” tegas bank dalam sebuah pernyataan, mengutip laman CNBC, Senin, 7 Februari 2022.

Saat sidang perdana, Jaksa menuntut bank besar Swiss itu sekitar 42,4 juta frans Swiss sebagai dana kompensasi. Jaksa menyebutkan jika pihak bank “membela diri dengan semangat di pengadilan.” 

Kasus ini menjadi fokus utama, pelaku pasar dan masyarakat memandang kasus ini sebagai ujian demi menguji sikap yang berpotensi lebih keras yang akan Jaksa lakukan terhadap bank-bank di Swiss.

Surat dakwaan atas kasus Credit Suisse mencapai lebih dari 500 halaman. Intinya menduga adanya hubungan yang dimiliki Credit Suisse dan mantan karyawannya dengan mantan pegulat Bulgaria Evelin Banev dan beberapa rekanan. Dua di antaranya didakwa dalam kasus ini. Dakwaan kedua dalam kasus tersebut mendakwa mantan manajer Humas atas dugaan pencucian uang.

Seorang perwakilan hukum untuk mantan karyawan Credit Suisse (yang tidak dapat disebutkan namanya berdasarkan undang-undang privasi Swiss) mengungkapakan kasus itu tidak dapat dibenarkan dan kliennya membantah melakukan kesalahan.

Ppengacara untuk dua tersangka anggota geng, yang menghadapi tuduhan beberapa tuduhan penyelewengan, penipuan dan pemalsuan dokumen di pengadilan federal menolak berkomentar.

Pengacara untuk mantan manajer di Julius Baer pun kompak tidak menanggapi permintaan komentar.

Banev yang tidak menghadapi tuntutan di Swiss, dihukum karena perdagangan narkoba di Italia pada 2017. Kemudian di Bulgaria pada 2018 karena menjadi bagian dari organisasi kriminal yang aktif dalam perdagangan kokain dari Amerika Latin.

Dia menghilang, tetapi ditangkap pada September di Ukraina. Jaksa Bulgaria mencari ekstradisinya untuk menghadapi tuduhan mendirikan kelompok kriminal terorganisir dan perdagangan narkoba, daftar merah orang yang dicari Interpol menunjukkan.

Banev dan perwakilan hukumnya tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Pengacara yang mewakili Banev dalam persidangannya di Bulgaria mengatakan dia tidak lagi mewakilinya. Julius Baer, yang tidak menghadapi dakwaan, menolak mengomentari kasus tersebut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wabah virus corona COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, namun berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini berdampak bagi bursa saham dan nilai tukar rupiah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apa nama bank di Swiss?

Halaman-halaman dalam kategori "Bank Swiss".
Banca Nazionale Svizzera..
Bank Nasional Swiss..
Banque Nationale Suisse..

Kenapa bank dunia Ada di Swiss?

JAKARTA - Bank Swiss terkenal sebagai tempat penyimpanan uang bagi orang kaya di dunia. Salah satu alasannya lantaran tingkat keamanan privasinya yang tinggi. Tingkat bunga dalam suatu perbankan mungkin akan menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menyimpan hartanya.

Bank terbesar di dunia apa?

Didirikan di Beijing pada tahun 1984, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) merupakan bank terbesar di dunia berdasarkan nilai aset yang jumlahnya mencapai lebih dari US$ 5,53 triliun pada pembukuannya terakhir. Bank ini adalah salah satu dari "Empat Besar" bank milik negara China yang mendominasi daftar ini.

Bank Swis dimana?

Bank Nasional Swiss memiliki dua kantor pusat, satu di Bern dan lainnya di Zürich.