Yuk, simak tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita. Orang tua bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang dan kemampuan buah hatinya lho, Moms. Show
Terapi okupasi balita mampu membantu buah hati yang memiliki kelemahan dalam kemampuan fisik, kognitif, motorik, maupun sensorik, supaya bisa lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalankan aktivitas keseharian. Selain diperlukan oleh balita dengan masalah fisik, mental, atau perkembangan sejak lahir, terapi okupasi balita juga terkadang dibutuhkan oleh mereka yang mengalami kesulitan dalam area perkembangan tertentu. Supaya lebih jelas, perhatikan dulu tanda Si Kecil perlu mengikuti terapi okupasi balita berikut ini ya, Moms. Baca Juga: 5 Terapi untuk Mengatasi Balita Susah Tidur di Malam Hari Tanda Buah Hati Perlu Mengikuti Terapi Okupasi Balita1. Perkembangan Skill Motorik Halus Terlambat Dibanding Anak SeusianyaFoto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 01.jpg Foto: joes-kids.org Meski kecepatan perkembangan setiap balita itu berbeda, beberapa tonggak perkembangan kemampuan motorik halus normalnya bisa dicapai dalam rentang usia tertentu. Bila melihat acuan tonggak perkembangan dari American Academy of Pediatrics, berikut adalah beberapa contoh tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita:
2. Sering Terjatuh atau Menabrak Saat BergerakFoto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 02.jpeg Foto: sparktherapies.com Sering terjatuh, menabrak sesuatu, atau tampak ceroboh saat bergerak dan beraktivitas juga bisa menjadi tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita lho, Moms. Bila setelah diperiksakan ke dokter ternyata balita tidak menderita masalah medis, bisa jadi ia mengalami kesulitan dalam koordinasi motorik, keseimbangan, atau konsentrasi. Nah, berbagai interaksi dan aktivitas dalam terapi okupasi balita yang dirancang khusus untuk Si Kecil bisa membantu memperkuat area perkembangan yang bermasalah tersebut. Baca Juga: Hati-Hati, Balita Menangis Terlalu Lama Bisa Merusak Otak! 3. Menghindari Kontak Mata dan Sulit BersosialisasiFoto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 03.jpg Foto: kreativekidstherapy.com Sama seperti kemampuan motorik dan kognitif, kemampuan interaksi sosial juga penting dalam tumbuh kembang dan kehidupan balita. Menurut University of Utah Health, terapi okupasi balita yang menunjukkan tanda mengalami kesulitan dalam kemampuan interaksi sosial, seperti:
4. Tidak Bisa Bermain Tanpa DidampingiFoto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 04.jpg Foto: theconversation.com Sudah tahu kan Moms, kalau balita belajar tentang banyak hal sambil bermain? Normalnya, kemampuan bermain balita terus berkembang bersamaan dengan skill penting lain. Nah, beberapa tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita karena kemampuan bermain yang kurang berkembang diantaranya adalah:
Baca Juga: Jaga Kesehatan Balita, Ini 5 Buah yang Bermanfaat untuk Si Kecil 5. Sulit Berkonsentrasi dan Memahami PerintahFoto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 05.jpeg Foto: wellcareco.com Mengutip Kids Health Australia, terapi okupasi balita dibutuhkan oleh anak dengan tanda awal gangguan belajar, seperti: sulit mengikuti perintah dengan benar, gampang lupa hal yang baru Moms ajarkan, dan sulit berkonsentrasi. Tentu saja tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita tidak terbatas pada lima poin di atas. Kalau Moms merasa perkembangan Si Kecil tertinggal dari anak seusianya atau tampak kesulitan dalam melakukan aktivitas keseharian, ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter dan terapis okupasi supaya tumbuh kembangnya tetap optimal. Apa Moms setuju kalau orang tua sebaiknya tidak menunda melakukan intervensi dini pada masalah yang bisa menghambat perkembangan balita? (WA/DIN) Terapi okupasi itu seperti apa?Okupasi terapi adalah terapi latihan pada anak dan dewasa dengan menggunakan aktivitas untuk meningkatkan kemandirian dalam kegiatan sehari hari sehingga dapat berpartisipasi di masyarakat.
Kapan anak butuh terapi okupasi?Terapi okupasi ini dapat dilakukan pada anak-anak yang mengidap kondisi tertentu, seperti: Cerebral palsy, kelainan yang memengaruhi otot, saraf, gerakan, dan kemampuan motorik seseorang untuk bergerak secara terkoordinasi dan terarah.
Bagaimana cara melakukan terapi okupasi?Cara Melakukan Terapi Okupasi secara Mandiri. Melatih aktivitas dalam tahap yang dapat dikelola.. Melatih cara yang berbeda untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.. Merekomendasikan perubahan yang akan membuat aktivitas lebih mudah.. Menyediakan perangkat yang membuat kegiatan sehari-hari lebih mudah.. Apa manfaat terapi okupasi?Adapun terapi okupasi digunakan untuk menangani berbagai kondisi fisik, sensorik, dan kognitif. Karena itu, jika seorang anak teridentifikasi memiliki kebutuhan khusus hingga mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari karena kondisi atau keterbatasan yang dimiliki, ia mungkin memerlukan terapi okupasi.
|