You're Reading a Free Preview
3.5. Menemukan peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan dirinya 4.5. Menghargai peran keluarga, sekolah dan masyarakat terhadap perkembangan dirinya
Peserta didik mampu
1. Menceritakan pengalaman yang menyenangkan saat bersekolah.
2. Menyebutkan peran orang-orang di sekolah dalam perkembangan dirinya.
3. Menjelaskan sikap yang perlu dikembangkan dalam belajar.
4. Menjelaskan pandangan Gereja tentang peran sekolah bagi perkembangan diri peserta
didik berdasarkan Gravissimum Educationis art. 1 dan 5.
5. Mengunjungi guru-guru SD tempat bersekolah dulu. 1. Hingga saat ini kita semua mengakui bahwa lembaga pendidikan, baik formal, informal, mauoun nonformal, atau“sekolah”mempunyai peran yang strategis dalam membantu preoses pembentukan diri seseorang. Bahkan banyak orang tua yang seolah mengandalkan sekolah sebagai wadah utama pembinaan anak-anaknya. Tentu saja hal ini tidak adil, sebab pendidik
utama dan terutama adalah orang tua, sedangkan sekolah hanya bersifat membantu. Tetapi sejalan dengan berkembangnya profesionalisme dalam segala bidang, sekolah akhirnya menjadi tumpuan utama. Kenyataan ini memang benar adanya, sekolah menjadi tempat orang mendapatkan banyak pengetahuan, wawasan, keterampilan untuk hidup di tengah masyarakat. Semua orang sangat terbantu memperkembangkan diri berkat sekolah. 2. Yang dimaksud “sekolah” tentu meliputi banyak aspek: sarana dan prasarana, terutama manusia-manusia yang ada di dalamnya. Merekalah yang berperan lebih banyak dalam proses pembentukan diri. Mereka masing-masing, mempunyai peran yang tidak pernah dapat dilupakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Mereka itu adalah Kepala Sekolah dan wakilnya, guru, dan karyawan. 3. Dalam Kitab Suci tidak digambarkan secara jelas apakah Yesus bersekolah atau tidak. Tetapi Yesus senantiasa belajar dari orang lain yang dianggap lebih mampu. Itulah sebabnya dalam kesempatan berkunjung ke Bait Allah, ia menggunakan waktunya untuk bertanya jawabdengan ahli-ahli Taurat. Ia menjadi pribadi yang pembelajar, dan melalui belajar itu himkat-ya bertambah besar. Semangat-Nya untuk belajar tidak terhalangi oleh kemiskinan yang ada dalam keluarga-Nya. Ia hanyalah seorang tukang kayu. Selanjutnya, dokumen Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen menegaskan tentang pentingnya pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu pelayanan pendidikan harus tertuju kepada semua orang, sebab melalui sekolah 4. Kalian disiapkan untuk mampu hidup di tengah masyarakat. Karena itu, kita perlu mempunyai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan agar mampu hidup. Pelajaran ini ini hendak membantu kalian agar menyadari pentingnya sekolah, terutama mengingat dan menghargai orang-orang yang terlibat di dalamnya, yang telah memberi sumbangan besar dalam pembentukan diri mereka. Mereka perlu menyadari
|