Apa yang anda ketahui tentang komunitas lokal

Kali ini kita akan membahas tentang pemberdayaan komunitas. Kenapa sih materi ini masuk dalam kurikulum kelas 12 dan apa pentingnya mempelajari ini? Temukan jawabannya di sini!

Ketika berbicara mengenai desa dan kota, pikiran kita akan langsung tertuju pada orang-orang desa yang banyak bermigrasi ke kota. Gak bisa kita pungkiri kalau di kota itu banyak lowongan kerja dengan gaji yang cukup menggiurkan dibandingkan bekerja di desa. Keadaan tersebut membuat banyak penduduk desa pindah ke kota untuk bekerja atau menempuh pendidikan. Sehingga, penduduk desa mulai berkurang.

Mau gak mau di desa tersebut akan mengalami perubahan sosial. Nah, yang perlu dicatat adalah gak semua komunitas bisa menyikapi perubahan sosial tersebut. Ada beberapa komunitas yang perlu didukung supaya bisa stabil lagi setelah terjadi banyak perubahan. Itulah mengapa dibutuhkan pemberdayaan komunitas untuk membantu masyarakat berdiri di bawah kaki mereka sendiri, dengan kata lain mandiri.

Pemberdayaan komunitas untuk membuat komunitas lebih mandiri (dok. Tenor)

Baca juga: Masalah Ketimpangan Sosial di Masyarakat

Kenapa Kita Perlu Belajar Pemberdayaan?

Alasan pertama adalah untuk melatih skill praktis (practical skills). Kita akan fokus menganalisis kondisi masyarakat, mengkaji sumber daya yang dimiliki, apa yang masyarakat butuhkan, dan bagaimana kondisinya. Untuk mendukung skill ini, lo perlu pemahaman konsep sosiologi mulai dari materi pertama yaitu “Sosiologi Sebagai Ilmu” hingga “Ketimpangan Sosial”.

Alasan kedua, setelah SMA lo akan melanjutkan jenjang selanjutnya nih, entah itu bekerja atau kuliah. Nah, ketika lo menjadi mahasiswa di perguruan tinggi, lo akan menghadapi kehidupan mahasiswa yang di dalamnya ada program PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kedua kegiatan tersebut akan berhubungan dengan masyarakat, sehingga dibutuhkan skill pemberdayaan untuk menunjangnya.

Terakhir, kita adalah makhluk sosial yang gak akan jauh dari kegiatan bermasyarakat, termasuk dalam hal pekerjaan. Misalnya lo menjadi pimpinan yang akan mengembangkan karyawan, nah lo harus membuat training atau pelatihan untuk para karyawan. Di situ dibutuhkan skill mengenai pemberdayaan komunitas. Jadi, jelas ya kalau materi ini penting banget untuk kita pelajari sebagai bekal jangka panjang.

Pemberdayaan komunitas penting untuk dipelajari (Dok. Giphy)

Tujuan Pemberdayaan Komunitas

Perubahan sosial merupakan suatu hal yang pasti dan gak bisa kita hentikan. Adanya perubahan sosial melahirkan kota besar, sehingga masyarakat desa banyak yang melakukan urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota. Hal itu berdampak pada perubahan sosial di desa, seperti kehilangan SDM. Nah, apa sih yang harus dilakukan supaya perubahan sosial tersebut bisa tetap stabil tanpa berdampak buruk?

Jawabannya dengan melakukan pemberdayaan komunitas. Tujuannya apa? Pemberdayaan dilakukan karena komunitas setempat ingin bertahan hidup. Jadi, kita membantu masyarakat supaya tetap berdaya dalam menghadapi perubahan sosial.

Kalau lo mau tahu lebih tentang tujuan dan alasan kenapa ada pemberdayaan, lo bisa langsung temukan jawabannya di video belajar Zenius secara gratis di sini.

Baca Juga: Teori Migrasi, Contoh, dan Dampaknya – Geografi Kelas 11

Apa Itu Pemberdayaan Komunitas?

Dari tadi kita ngomongin tentang pemberdayaan, tapi lo tahu gak sih arti dari pemberdayaan komunitas itu apa?

“Pemberdayaan komunitas merupakan serangkaian upaya dalam pembangunan sosial yang mendorong komunitas agar mampu mengidentifikasi masalah dan potensinya untuk memecahkan permasalahannya sendiri.”

Analoginya gini, setiap daerah memiliki potensinya masing-masing. Misalnya desa A memiliki potensi wisata alam yang cukup baik, tapi oleh masyarakat sekitarnya gak dimanfaatkan dengan optimal. Terlebih lagi dengan kehidupan ekonomi masyarakat sekitar yang rendah. Nah, solusinya bisa dengan mendatangkan investor untuk mengelola potensi di desa tersebut, tapi biasanya masyarakat sekitar itu gak dilibatkan dalam proses pembangunan. Alhasil, mendatangkan investor bukanlah solusi yang tepat, justru bisa menimbulkan masalah baru seperti pencemaran lingkungan.

Sehingga, solusi yang paling tepat adalah melakukan pemberdayaan komunitas. Kunci atau ciri ciri pemberdayaan komunitas yaitu masyarakat terlibat aktif atau memiliki inisiatif. Jadi, kita hanya membantu supaya masyarakat desa A terlibat aktif membangun potensi daerahnya untuk dijadikan wisata alam. Peran kita hanya membantu dan mendorong mereka untuk memecahkan masalahnya sendiri.

Komunitas menjadi sasaran dalam pemberdayaan komunitas (dok. kemenparekraf.go.id)

Sekarang kalau lo ditanya, sasaran pemberdayaan komunitas itu siapa? Tentu saja jawabannya adalah komunitas. Nah, komunitas yang dimaksud itu siapa? Dalam sosiologi, lo perlu tahu perbedaan masyarakat (society) dan komunitas (community).

  • Masyarakat bersifat abstrak dan luas → masyarakat Indonesia dengan berbagai permasalahannya.
  • Komunitas bersifat spesifik dan dekat → komunitas desa A dengan permasalahan kurangnya inisiatif membangun desa wisata.

Oke, paham ya sampai sini? Intinya, hakikat pemberdayaan komunitas lokal memiliki tujuan agar masyarakat menjadi lebih aktif, berinisiatif, dan berdaya dalam membangun dan menyelesaikan masalahnya. Intinya, komunitas adalah aktor dalam suatu pembangunan.

Baca Juga: Pembangunan Ekonomi – Materi Ekonomi Kelas 11

Contoh Soal dan Pembahasan Pemberdayaan Komunitas

Untuk menguji sejauh mana pemahaman lo mengenai materi di atas, gue ada contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!

Contoh Soal: Paradigma pembangunan yang melatarbelakangi bidang pemberdayaan komunitas adalah ….

  1. Paradigma ekonomi klasik
  2. Developmentalis
  3. Paradigma pembangunan top-down
  4. Paradigma pembangunan kontemporer
  5. Pembangunan holistik dan economic-based

Jawaban: Paradigma pembangunan kontemporer.

Pembahasan: Lo harus ingat kalau hakikat dari pemberdayaan komunitas adalah masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan. Dari pilihan di atas: paradigma ekonomi klasik, developmentalis, dan paradigma pembangunan top-down bersifat satu arah, di mana masyarakat sebagai objek, bukan aktornya. Sedangkan, pembangunan kontemporer merupakan pembangunan yang suara dan kepentingan masyarakatnya juga didengar dan bahkan menjadi basis dari tujuan pembangunan.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pemberdayaan komunitas? Buat lo yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, lo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah inimenggunakan akun yang sudah lo daftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!

RG Squad, sadarkah kalian kehidupan di pedesaan itu didominasi dengan hidup berkelompok? Misalnya saja para kelompok nelayan, petani, atau pekerja pabrik yang merantau dari daerah lain. Di dalam ilmu sosiologi, kelompok ini dinamakan dengan komunitas lokal. Hubungan antarsesamanya sangat erat namun perkembangan kelompoknya justru cenderung lambat. Selain itu, kehidupan komunitas lokal pun masih terikat dengan adat istiadatnya. Nah, yang paling penting, komunitas lokal ini sangat rentan dalam menghadapi perubahan sosial. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa upaya untuk memberikan penguatan.

Salah satu bentuk penguatan yang dapat dilakukan ialah pemberdayaan, agar dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Proses yang perlu dilakukan yaitu dengan cara pembangunan partisipatif. Kamu tahu apa itu maksudnya? Misalnya, kelompok petani hutan akan mendapat dukungan moril jika ikut dalam proses pembangunan dan pelestarian hutan. Kelompok petani tidak sekadar mengikuti program yang sudah dirancang oleh pihak lain. Akan tetapi, mereka juga ikut merencanakan, kemudian melaksanakannya bersama-sama.

Komunitas lokal secara aktif menjaga kelestarian hutan (sumber: www.3blmedia.com)

Setelah kelompok petani bersama-sama melakukan kegiatan pemberdayaan, mereka bisa menggunakan hasil pembangunan tersebut, yaitu melestarikan hasil dari hutan. Menurut Soedijanto, hal ini diakibatkan adanya penerapan karakteristik yang ideal  untuk merespon perubahan sosial bagi komunitas lokal yakni: 

  • Otonom: pemberdayaan yang membuat komunitas menjadi mandiri, agar bebas dari berbagai ketergantungan.
  • Egaliter: proses pemberdayaan untuk menyamaratakan status semua pihak yang terlibat di dalamnya.
  • Kesukarelaan: keikutsertaan komunitas lokal bukan karena paksaan, tetapi didasari oleh kesadaran diri untuk mencari solusi dari masalah komunitas tersebut.
  • Kebersamaan: mengutamakan sikap gotong-royong untuk mencapai tujuan bersama.
  • Partisipatif: melibatkan seluruh anggota komunitas secara aktif, untuk membuat ide rencana pembangunan bersama-sama.
  • Akuntabilitas: kegiatan terbuka untuk diawasi pihak-pihak yang berkepentingan (transparan).
  • Keswadayaan: sikap inisiatif tiap individu dalam pengambilan keputusan yang disertai keputusan penuh tanggung jawab.
  • Demokrasi: pemberian hak bagi anggota komunitas untuk menyampaikan pendapat.
  • Keterbukaan: dilandasi rasa jujur, saling percaya, dan peduli. Hal ini perlu, agar kegiatan mampu membawa manfaat bagi semua pihak.

RG Squad, mudah bukan memahami tahapan yang harus dilakukan bagi komunitas lokal dalam menghadapi perubahan sosial? Kalau masih ada bagian yang membingungkan, kalian bisa sampaikan di kolom komentar ya! Asah juga kemampuanmu dengan perbanyak latihan soal dan ikut tryout di Ruanguji!

Referensi:

Ritzer, G. (2014). Teori Sosiologi: dari Sosiologi Klasik sampai perkembangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sumber Gambar:

https://www.3blmedia.com/News/Silviculture-Can-Improve-Farmers-Incomes