Apa yang dimaksud dengan pengendalian manajemen

PENGERTIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN – Adalah proses yang dilakukan oleh pimpinan organisasi untuk menjaga agar apa yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam proses perencanaan, sasaran organisasi serta cara-cara untuk mencapainya ditetapkan. Melalui proses pengendalian, pelaksanaan rencana tersebut terus-menerus dipantau untuk memastikan apakah masih sejalan dengan sasaran yang telah ditetapkan, agar apabila terjadi penyimpangan, sebelum terlambat, dapat segera dilakukan tindakan koreksi.

Proses pengendalian manajemen terdiri atas langkah-langkah dasar sebagai berikut:

(1) Menetapkan standar dan cara pengukuran prestasi. Langkah ini meliputi standar dan cara pengukuran prestasi untuk semua aspek dalam organisasi, mulai dari sasaran penjualan dan produksi, sampai dengan tingkat kehadiran karyawan. Agar efektif, standar harus dinyatakan secara jelas, konkret, dan dapat diukur serta realistis dan diterima oleh orang yang bersangkutan. Standar yang terlalu ketat, atau terlalu longgar, tidak akan pernah diperhatikan orang. Standar harus menunjukkan apa, berapa, dan kapan harus dicapai.

(2)          Mengukur prestasi. Langkah ini merupakan proses yang dilakukan terus-menerus, dan frekuensi pengukurannya sangat tergantung pada jenis kegiatan yang hendak diukur. Di dalam pabrik, misalnya, tingginya kadar gas berbahaya di udara harus terus-mene rus dipantau, sedangkan tingkat kemajuan suatu ren cana perluasan jangka panjang mungkin hanya dipantau sekali atau dua kali dalam setahun.

(3)          Menganalisis penyimpangan. Langkah ini bertujuan mencari sebab-sebab penyimpangan, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi yang tepat. Analisis dapat sederhana, karena sebabnya segera diketahui tetapi dapat pula merupakan proses yang sangat rumit, sehingga mungkin memerlukan bantuan tenaga ahli dari luar organisasi. Penyebab tidak tercapainya sasaran produksi untuk suatu periode tertentu mungkin mudah dicari, tetapi penyebab tingginya pergantian karyawan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan mungkin agak sulit dicari.

(4)          Tindakan koreksi. Langkah yang paling penting dalam proses pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi. Tindakan ini dapat berupa perubahan langkah-langkah yang dilakukan oleh organisasi dalam rangka menjalankan kegiatannya, atau dapat pula berupa perubahan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah-langkah dalam proses pengendalian sebelumnya memang penting, tetapi apabila tidak diakhiri dengan tindakan koreksi pada penyimpangan yang terjadi, tidak ada gunanya.

Proses pengendalian manajemen akan lebih dipermudah apabila organisasi menerapkan sistem pengendalian anggaran, yaitu menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian keseluruhan organisasi.

Incoming search terms:

  • pengertian pengendalian manajemen
  • pengendalian manajemen
  • pengendalian manajemen adalah

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 13 are not shown in this preview.

Sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem dalam menentukan strategi yang diterapkan dan upaya mencapai tujuan organisasi melalui fungsi pengendalian setiap aktivitas yang terjadi (Anthony dan Reece, 1984:824). Fokus utama sistem pengendalian manajemen di sektor publik berkaitan dengan bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen menjadi fungsi kritis bagi keberlangsungan pelayanan organisasi di sektor publik, karena kegagalan penerapan pengendalian manajemen mengakibatkan kerugian dan kondisi yang tidak kondusif bagi organisasi. Pada tahun 2002, terdapat contoh kasus bagaimana pengendalian manajemen yang tidak memadai mengakibatkan kerugian Arsip Nasional Amerika Serikat karena pegawai di organisasi tersebut melakukan pencurian dokumen sejarah pada periode penciptaan tahun 1996-1999, kemudian menjualnya pada kolektor senilai $200.000.

Pengendalian manajemen tidak hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik, termasuk upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertindak memaksa bagi kepentingan terbaik organisasi. Kegiatan pengendalian manajemen bersifat single feedback loop yang berupa upaya pengukuran kinerja, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan apabila diperlukan mengambil tindakan korektif. Pengendalian manajemen juga lebih bersifat proaktif dibandingkan reaktif karena dirancang untuk mencegah masalah yang memberikan efek buruk bagi organisasi. Oleh karena itu, pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang sesuai, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang kondusif.

Fokus pengendalian manajemen adalah pada unit-unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban, sehingga memerlukan struktur organisasi yang sesuai dengan desain sistem pengendalian. Proses sistem pengendalian manajemen di sektor publik, terdiri dari:

a. Penetapan Tujuan (Objecitve Setting)

Para pegawai perlu memahami tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan adanya goal congruence berupa keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan personal.

b. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Strategi memiliki makna bagaimana organisasi menggunakan sumber daya yang dimliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Perencanaan Startegik (Strategic Planning)

Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.

d. Penganggaran

e. Operasional (Pelaksanaan Anggaran)

f. Evaluasi kineja

Selain adanya penilaian kinerja, evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan penerapan reward and punishment sebagai upaya mendorong perilaku pegawai agar sesuai dengan kepentingan organisasi. Dengan catatan penerapan reward and punishment tidak hanya berkaitan dengan kompensasi dalam bentuk uang.

Dua hal yang perlu dipahami dalam pelaksanaan sistem pengendalian manajemen pada organisasi publik adalah perbedaan pengendalian strategik (control system) dan pengendalian manajemen (management control). Pengendalian strategik berkaitan dengan pengaruh lingkungan yang dinamis, sehingga adanya upaya analisis apakah strategi organisasi masih bisa menyesuaikan perkembangan yang ada. Isu-isu pengendalian strategik mengarah pada masalah-masalah eksternal organisasi. Sementara pengendalian manajemen lebih kepada proses pengendalian yang berkesinambungan tentang masalah internal organisasi apakah para pegawai senantiasa berperilaku sesuai yang diharapkan dan berkinerja baik. Beberapa penyebab timbulnya masalah aspek perilaku pada pengendalian manajemen, antara lain:


a. Kurangnya arahan dari atasan (lack of direction)

Hal ini berkaitan dengan kondisi pegawai yang tidak memahami apa yang diinginkan organisasi, sehingga salah satu fungsi sistem manajemen adalah bagaimana memaksimalkan kontribusi pegawai terhadap kepentingan pencapaian tujuan organisasi.

b. Msalah motivasi karena ketidakselaran antara tujuan individu dan tujuan organisasi (motivational problems)

c. Keterbatasan pribadi, seperti kurangnya pengetahuan dan pengalaman (personal limitation)

Oleh karena itu, pengendalian manajemen diharapkan menjadi jembatan bagi keselarasan tujuan individu dan tujuan organisasi (goal congruence), baik dalam bentuk pengendalian formal maupun informal. Pengendalian formal misalnya sistem aturan dan reward and punishment, sementara pengendalian informal dapat dalam bentuk kultur organisasi, gaya manajemen ((management style), dan gaya komunikasi (communication style).

Penulis :

Dwi Nugraheni Hapsari - Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Sistem Pengendalian Manajemen? Mungkin anda pernah mendengar kata Sistem Pengendalian Manajemen? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sistem pengendalian manajemen menurut para ahli, fungsi, manfaat, tujuan, ciri, unsur, proses, faktor, konsep dan ruang lingkup. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen ialah suatu sistem yang condong menuju pada pengoperasian aktivitas dengan otoritas tinggi dan semua untuk mendapati keyakinan bahwa pendekatan dan kemampuan perusahaan yang telah dijalankan secara baik dan akurat.

Beberapa para ahli mengemukakan pengertian pengendalian diantaranya yaitu:

Merumuskan salah satu definisi pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.

Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.

Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.

Pengendalian dapat didefinisikan ssebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

Pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang telah ditentukan yang terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk memastikan kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan.

Manajemen adalah profesi tentang kontrol.

Menyajikan definisi yang lebih komprehensif dari kontrol manajerial; Kontrol manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan, rencana, atau tujuan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin dalam mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen

Fungsi sistem pengendalian manajemen berperan untuk mendeteksi deviasi atau kelemahan yang perbaikan terhadapnya menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan. Hal-hal yang dicakup dalam fungsi pengawasan adalah menciptakan standar atau kriteria, membandingkan hasil monitoring dengan standar, melakukan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta mengkomunikasikan dan penyesuaian tersebut ke seluruh proses manajemen.

Baca Lainnya :  41 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli dalam Bukunya

Adapun fungsi pengendalian yaitu sebagai berikut:

  1. Perencanaan
  2. Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi
  3. Komunikasi informasi
  4. Pengambilan keputusan
  5. Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi
  6. Pengendalian
  7. Penilaian kinerja.
  8. Meningkatkan akuntabilitas
  9. Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan,dan ketentuan yang berlaku.
  10. Melindungi aset organisasi.
  11. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.

Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen

Adapun beberapa karakteristik sistem pengendalian manajemen antara lain sebagai berikut:

  • Sistem pengendalian manajemen diharuskan untuk selaras dengan strategi dan tujuan organisasi
  • Sistem kontrol manajemen harus dibuat dengan sesuai struktur organisasi dan bertanggung jawah dalam pengambilan keputusan manajer individual
  • Sistem pengendalian manajemen harus efektif yang memotivasi seorang manajer dan karyawan untuk berusaha ke arah pencapaian tujuan organisasi dengan cara berbagai penghargaan berhubungan dengan pencapaian tujuan tersebut.

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem pengendalian manajemen yakni:

  • Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
  • Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
  • Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
  • Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
  • Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi dan pekerjaan mereka.
  • Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang.
  • Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan.
  • Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditinggalkan tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja.
  • Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif.
  • Untuk memastikan kualitas pekerjaan.

Tujuan Sistem Pengendalian Manajemen

Era globalisasi ekonomi sekarang ini, perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang sangat berbeda dengan lingkungan bisnis sebelumnya. Pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik, namun telah didatangi oleh pesaing-pesaing mancanegara yang membawa produk dan jasa yang sarat dengan kandungan persaingan. Selain membawa perubahan yang kita secara nilai secara postif, globalisasi ekonomi ternyata membawa permasalahan yaitu perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai struktur sistem pengendalian manajemen yang baik akan tersisih, banyak sistem manajemen perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan arus perubahan dalam globalisasi ekonomi.

Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannnya struktur sistem manajemen akan tercipta visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya. Dampak yang timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target organisasi ke depannya.

Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah. Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui. Dengan pengendalian diharapkan pemanfaatan unsur-unsur manajemen efektif dan efisien.

Baca Lainnya :  Wawasan Nusantara

Permasalahan struktur sistem pengendalian manajemen penting untuk dikaji karena memberikan harapan yaitu kemampuan bagi manajemen perusahaan untuk memetakan secara komprehensif lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh organisasi perusahaan di masa depan, melakukan perubahan dengan cepat peta perjalanan tersebut sesuai dengan tuntutan perubahan yang diperkirakan akan terjadi dan melipatgandakan kinerja perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang luar biasa besarnya untuk senantiasa melakukan perubahan yang diperlukan.

Menurut Siti dan Ely (2010:312) “Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut ini :

  1. Keandalan pelaporan keuangan.
  2. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.
  3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
  4. Efektivitas dan efisiensi operasi

Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari Pengendalian adalah untuk menyesuaikan gerak organisasiyang sedang berlangsung dengan tujuan dan rencana awal dari organisasi itu sendiri. Tujuan sistem pengendalian manajemen antara lain sebagai berikut:

  • Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana.
  • Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan-penyimpangan.
  • Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
  • Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi
  • Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
  • Memajukan efisiensi dalam operasi.
  • Meningkatkan akuntabilitas.
  • Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan,dan ketentuan yang berlaku.

Ciri-Ciri Sistem Pengendalian Manajemen

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari sistem pengendalian manajemen, yakni sebagai berikut:

  1. Sistem pengendalian manajemen diwajibkan sejajar dengan pendekatan dan tujuan organisasi.
  2. Sistem pengendalian manajemen harus dibentuk sesuai dengan susunan organisasi dan berkewajiban dalam pengambilan keputusan manajer perorangan.
  3. Sistem pengendalian manajemen harus baik menyemangati seorang manajer dan pegawai untuk berusaha ke arah perolehan tujuan organisasi dengan beraneka cara apresiasi yang berkaitan dengan perolehan tujuan tersebut.

Unsur Sistem Pengendalian Manajemen

Berikut ini terdapat beberapa unsur dari sistem pengendalian manajemen, yakni sebagai berikut:

Pelacak ialah suatu media yang menilai apa yang sebenarnya berlangsung dalam prosedur yang sedang dikendalikan.

Penilai ialah suatu media yang memastikan pemahaman dari kejadian nyata dengan cara mencocokkan dengan beberapa kriteria dari apa yang semestinya terjadi.

Umpan Balik ialah suatu media yang mengganti sikap, apabila pelacak menunjukkan keinginan untuk menjalankan keadaan tersebut.

Jaringan Komunikasi  ialah suatu media yang melangsungkan informasi antara pelacak dengan penilai maupun penilai dengan umpan balik.

Proses Pengendalian Manajemen

Berikut ini terdapat beberapa proses dari sistem pengendalian manajemen, yakni sebagai berikut:

1. Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis ialah prosedur pengambilan keputusan atas strategi utama yang akan dijalankan oleh lembaga untuk menjalankan programnya dan berasumsi beberapa sumber daya yang akan disiapkan.

2. Persiapan Anggaran

Persiapan anggaran ialah prosedur membentuk kembali baik perolehan dan anggaran kedalam grafik baru ke inti kewajiban sehingga memberitahukan beban oleh tiap-tiap manajer berasumsi akan berlangsung.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan ialah prosedur dimana tiap-tiap manajer menjalankan sesuatu atau sebagian maupun semua strategi yang merupakan kewajiban mereka dan juga mengabarkan apa yang sudah berlangsung sebagai kewajibannya.

Baca Lainnya :  Turnover Karyawan

4. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja ialah prosedur pelaksanaan kesetaraan antara kewajiban nyata dan yang semestinya berlangsung dalam kondisi tersebut.

Faktor Yang Mengakibatkan Sistem Pengendalian Manajemen

Berikut ini terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan sistem pengendalian manajemen, yakni sebagai berikut:

Ukuran dan penyaluran perusahaan besar bisa dikategorikan akan berbeda dengan perusahaan kecil.

Biaya dasar dan norma yang menjalanan pengelolaan susunan dan sejauh mana desentralisasi dan deputi pada setiap perusahaan.

Sifat dan pembagian operasi merek harus berdampak mengenai sistem pengendalian manajemen.

Sistem otoritas yang tidak sama dibutuhkan untuk beragam pokok kewajiban dalam suatu organisasi.

Persepsi orang atas organisasi tentang akibat yang mungkin dari sistem otoritas kerja di hidup mereka, kesenangan kerja, keamanan kerja, promosi dan ketenteraman umum yang dapat berbeda pada seluruh organisai.

Konsep Sistem Pengendalian Manajemen

Berikut ini adalah konsep dari sistem pengendalian manajemen yaitu:

1. Konsep Sistem

  1. Formal: tertulis, memiliki struktur, memiliki prosedur, memiliki kebijakan.
  2. Informal: tidak tertulis, tidak memiliki prosedur, lebih bersifat antar pribadi, dan tidak sistematis.

2. Konsep Pengendalian

Konsep Pengendalian adalah proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda signifikan dengan standar. Terdapat beberapa elemen pengendalian yaitu:

  • Detektor (sensor), mengamati & mengidentifikasi apa yang sedang terjadi
  • Asesor (membandingkan dengan kenyataan)
  • Efektor, melakukan tindakan perbaikan dari tindakan penyimpang yang dilakukan.
  • Jaringan komunikasi menghubungkan antara detektor, asessor dan efektor.

3. Konsep Manajemen

Manajemen adalah seni untuk menapai tujuan melalui tangan orang lain. Proses perencanaan, kepemimpinan, pengendalian & pengawasan.

Ruang Lingkup Sistem Pengendalian Manajemen

Terdapat beberapa perbedaan pendapat diantara beberapa penulis sistem pengendalian manajemen mengenai lingkup sistem pengendalian manajemen.Paling tidak terdapat tiga pandangan yang berbeda mengenai lingkup sistem pengendalian manajemen, yakni:

Mereka mengemukakan bahwa perumusan strategi, pengendalian manajemen, pengendalian tugas merupakan tiga elemen terpisah proses perencanaan, pengendalian, namun masing-masing saling berhubungan erat. Menurut mereka, pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan oleh para manajer untuk mempengaruhi para anggota organisasinya agar mengimplementasikan strategi-strategi organisasi. Dalam pandangannya, bidang yang tepat untuk sistem pengendalian manajemen adalah keberhasilan implementasi strategi. Maciariello dan Kirby berpendapat bahwa pandangan Anthony dan koleganya tersebut tidak memperlakukan adaptasi dan inovasi sebagai bagian dari integral proses pengendalian manajemen.

Newman berpendapat bahwa sistem pengendalian menjadi salah satu fungsi manajemen. Pengendalian adalah salah satu tahap pokok pengelolaan bersama-sama dengan perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Pengendalian dipandang sebagai bagian penting proses manajemen dan salah satu bagian dari seluruh usaha-usaha manajerial suatu organisasi.

Mempunyai pandangan yang berbeda mengenai bidang sistem pengendalian dengan dua kelompok ahli tersebut diatas. Pandangan mereka diturunkan (berasal) dari teori sibernetik dan erat dengan penjelasan Stafford Beer dalam dua bukunya “Cybernetics and Management and Decision and Controls”, buku Katz dan Kahn dalam bukunya sangat penting: “Social Psychology of Organizations dan Griesinger dalam paper “Toward a Cybernetic Theory of the Firm”. Dalam hal ini seluruh organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pengendalian.“Pengendalian” dipandang sebagai karakteristik atau atribut sistem pengendalian, pengendalian terjadi jika organisasi mencapai tujuannya.Kegunaan dan pencapaian kegunaan merupakan sentral pekerjaan sistem pengendalian.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Sistem Pengendalian Manajemen Menurut Para Ahli, Fungsi, Karakteristik, Manfaat, Tujuan, Ciri, Unsur, Proses, Faktor, Konsep dan Ruang Lingkup Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.