Apa yang harus kita lakukan apabila negosiasi tersebut tidak tercapai atau negosiasi akan selalu berhasil dilakukan?

Pencapaian kesepakatan dalam negosiasi, Negosiasi (Negotiation) ini merupakan suatu kegiatan yang akan terus di temui dan banyak dijalankan dalam suatu bisnis. Untuk mendapatkan kesepakatan bersama dan terbaik antara pengusaha dan supplier, pengusaha dengan pelanggan atau pengusaha dengan investor. Suatu negosiasi biasanya yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kurang puas atau kurang sesuai dengan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Sehingga perlu dibuat kesepakatan ulang dengan menggunakan metode negosiasi.

Kemampuan negosiasi ini dapat digunakan untuk mendapatkan kesepakatan bersama dengan menguntungkan semua pihak. Selain untuk mendapatkan kesepakatan bersama negosiasi juga dapat digunakan sebagai aternatif penyelesaian sengketa yang pernah dialami dan untuk menyelesaikan sengketa yang belum terselesaikan yaitu dengan negosiasi. Sehingga pentingnya negosiasi dengan mengedepankan tujuan bersama yang ingin dicapai kedua belah pihak supaya dapat terakomodir dengan mendapatkan manfaat bersama (win-win solution).

Berikut cara yang dapat digunakan dalam mencapai kesepakatan terbaik dalam Negosiasi, yang meliputi:

1. Melakukan Riset Terkait Pihak Lain

Dalam melakukan negosiasi pasti akan menemukan beberapa hambatan, untuk menghindari dan memperkecil risiko terjadinya hambatan maka langkah yang sebaiknya diambil yaitu dengan melakukan riset terlebih dahulu mengenai beberapa hal misalnya seperti bagaimana budaya kerja, topik apa yang sebaiknya dihindari dan lain-lainnya. Sehingga hal tersebut dapat mempermudah dalam mencapai tujuan negosiasi antar pihak.

2. Menyampaikan Informasi yang Relevan

Penyampaian informasi yang relevan dan tidak ada hal yang ditutup-tutupi dapat mempermudah dalam proses pencapaian tujuan bersama atau win-win solution. Dengan memberikan informasi yang relevan akan menjadi salah satu cara untuk membuat orang lain percaya kepada pihak kita. Dengan memberikan informasi yang termasuk ke dalam informasi yang bersifat strategis maupun informasi rahasia, cukup berikan informasi yang sesuai dengan tujuan negosiasi tersebut.

3. Menentukan Batas Waktu Negosiasi

Negosiasi yang berlarut-larut tentunya akan menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Tidak hanya itu proses negosiasi yang berlarut-larut juga dapat menyita biaya seperti biaya transportasi dan lain-lainnya. Untuk menghindari proses negosiasi yang macet, sebaiknya tim harus menyampaikan batas waktu negosiasi yang realistis sejak awal.

4. Bersikap Profesional

Bersikap profesional dan fokus dengan tujuan bersama yang ingin dicapai dalam negosiasi. Hindari untuk memaksakan kehendak dan usahakan untuk tidak menanggapinya dengan emosional. Teruslah untuk mencari solusi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak.

5. Membuat Kontrak Perjanjian

Membuat kontrak perjanjian secara tertulis merupakan hal yang penting dalam mencapai kesepakatan dalam proses negosiasi yang panjang. Hal yang biasa dilakukan sebelum menandatangani perjanjian pokok maka kedua belah pihak akan menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) terlebih dahulu sebagai suatu kesepakatan awal. Tanpa adanya perjanjian tertulis ketika hasil negosiasi tidak menghasilkan apa apa (sia-sia) dan mungkin dapat merugikan salah satu pihak, maka pihak lain dapat mengugat apabila pihak lain tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan awal.

Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda.

Jika negosiasi Anda tidak terpenuhi, sikap yang harus Anda lakukan yaitu menghargai keputusan yang disepakati. Karena hasil negosiasi adalah hasil kesepakatan yang sudah disetujui oleh masing-masing pihak.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan B. 

Mungkin Anda sering mendengar adanya karyawan berprestasi yang memilih untuk meninggalkan perusahaan tempatnya bekerja, karena masalah gaji. Tidak sedikit karyawan yang sudah memberikan kontribusi besar kepada perusahaan, namun dia tidak mendapatkan penghargaan yang setimpal.

Beberapa karyawan memilih untuk melamar pekerjaan di perusahaan lain. Ada juga yang langsung menerima tawaran dari perusahaan lain, yang menjanjikan remunerasi atau bonus yang lebih menarik.

Walaupun tempatnya bekerja itu kemungkinan besar adalah tempat yang membesarkan namanya, namun sebagian besar karyawan akan langsung menyetujui tawaran dari tempat lain, yang tentu saja memberikan gaji dan fasilitas yang jauh lebih menarik.

Tapi, ada juga karyawan yang ‘masih sayang’ dengan tempat bekerjanya sekarang itu. Walaupun perusahaan itu tidak memberikan penghargaan yang sepadan dengan usaha dan kontribusinya, namun dia memilih untuk tetap bertahan. Alasannya, dia merasa nyaman bekerja di sana.

Ada juga yang mencoba untuk bertahan, tapi memilih untuk bernegosiasi dulu dengan manajemen perusahaan. Jika perusahaan dan karyawan itu mencapai kesepakatan, maka karyawan itu bisa saja bertahan. Tapi kalau tidak, maka peluang terbesarnya adalah karyawan itu mengundurkan diri dan perusahaan kehilangan asetnya yang berharga.

Kegagalan negosiasi untuk untuk contoh kasus seperti ini biasanya karena salah satu pihak tidak mau memberikan tawaran. Banyak perusahaan yang memang tidak mau memberikan gaji sesuai dengan permintaan si karyawan. Perusahaan itu berdalih karena mereka sudah memiliki sistem penggajian sendiri. Sistem itu harus diterima semua karyawan yang bekerja di sana, suka atau tidak.

Jika perusahaan bersikap seperti ini, tentu saja negosiasi dengan karyawan akan gagal.

Negosiasi yang Baik

Negosiasi adalah salah satu proses dalam komunikasi, yang tujuannya adalah untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan (win-win solution). Sebuah negosiasi dapat dikatakan berhasil jika:

  • Menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan
  • Efisien
  • Dapat memperbaiki hubungan

Agar negosiasi dapat berhasil, maka beberapa hal harus ada dalam proses negosiasi tersebut, yaitu:

  1. Tujuan yang jelas
  2. Tawaran yang tersedia
  3. Persiapan yang baik

Tentu saja, hal-hal itu harus dimiliki oleh kedua belah pihak yang akan melakukan negosiasi. Tawaran yang dimaksudkan di sini adalah tawaran yang win-win solution.

Strategi Dalam Bernegosiasi

Sebelum melakukan negosiasi, Anda harus betul-betul mengerti bahwa negosiasi adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan atau win-win solution. Untuk itu, harus ada tawaran yang disediakan oleh setiap pihak.

Agar proses negosiasi dapat berjalan sesuai dengan harapan, maka ada dua hal yang harus dipertimbangkan.

1. Hasil yang ingin dicapai

Saat kedua belah pihak sepakat untuk melakukan negosiasi, maka mereka sudah harus mengetuahui hasil yang diharapkan dari negosiasi tersebut. Tentu saja, hasil yang ingin dicapai ini harus menguntungkan kedua belah pihak.

2. Hubungan jangka panjang

Negosiasi biasanya dilakukan agar hubungan di antara kedua belah pihak tetap terjaga. Jika negosiasi gagal, maka hubungan di antara kedua pihak tersebut dapat saja berakhir.

Negosiasi Membutuhkan Keahlian Berkomunikasi

Dalam dunia kerja, komunikasi sangat dibutuhkan. Komunikasi adalah skill terpenting yang harus dimiliki oleh seorang manajer atau pemimpin tim kerja. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka seorang manajer dapat mengelola timnya dengan lebih baik.

Negosiasi adalah salah satu proses berkomunikasi. Negosiasi adalah proses komunikasi yang sering harus dilakukan di dalam sebuah tim kerja. Negosiasi perlu dilakukan dengan atasan, dengan anak buah, juga dengan pihak luar. Tanpa kemampuan berkomunikasi yang baik, maka negosiasi tidak akan berjalan dengan baik dan efektif.

Komunikasi adalah proses memberi dan menerima pesan. Dalam komunikasi ada pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan). Agar komunikasi dapat berjalan efektif, maka dibutuhkan kesamaan persepsi dari keduanya.

Pesan dari komunikator akan diterima dengan baik oleh komunikan, jika keduanya berada dalam ‘frekuensi yang sama’ mengenai pesan tersebut.

Demikian pula halnya dengan negosiasi. Proses negosiasi dapat berjalan dengan baik dan efektif, jika masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya memiliki kesamaan. Artinya, mereka sama-sama harus memiliki tujuan untuk menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan dan mempertimbangkan adanya hubungan jangka panjang.

Sebagai seoran manajer, tentu Anda juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang mumpuni. Jika Anda adalah seorang manajer baru, mungkin Anda belum mengerti dan memahami mengenai pentingnya keahlian berkomunikasi ini.

Tapi, keahlian berkomunikasi dapat dipelajari. Anda bisa mengikuti pelatihan komunikasi yang diadakan oleh beberapa provider penyedia pelatihan.

Salah satu provider pelatihan yang menyediakan pelatihan komunikasi, khususnya bagi para manajer, adalah Presenta Edu. Dengan mengikuti pelatihan komunikasi dari Presenta Edu, Anda akan diajak untuk melatih kemampuan berkomunikasi, baik dengan anak buah, atasan, juga pihak luar. Anda juga akan diajari trik-trik untuk bernegosiasi.

Pelatihan dari Presenta Edu juga dilengkapi dengan materi yang mudah dimengerti dan aplikatif, dilengkapi dengan contoh kasus yang akan membuat Anda berpikir untuk mencari solusinya.

Dengan materi seperti itu, maka Anda akan segera dapat mengaplikasikannya di tempat kerja, setelah Anda selesai mengikuti pelatihan.