Air merupakan kebutuhan pokok setiap manusia di manapun tempatnya. Oleh karenanya, manusia tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya air. Air selain digunakan untuk kebutuhan manusia, air juga digunakan untuk kebutuhan makhluk hidup lain, seperti hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Di antara banyaknya sumber air, salah satunya adalah sungai. Sungai menjadi sumber kehidupan bagi manusia khususnya yang ada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melewatinya. Salah satu sungai yang ada di kabupaten Brebes adalah Sungai Pemali. Sungai yang konon katanya diambil dari kata Pepali yang berarti peringatan ini, merupakan sungai yang banyak dimanfaatkan untuk pengairan atau irigasi warga ke ladang ladangnya, serta menjadi tempat warga mencari ikan dari memancing, menjaring, ngregem ( Bahasa Jawa) juga banyak dimanfaatkan untuk tempat mandi warga sekitar aliran sungai Pemali. Dari pentingnya peran sungai Pemali dalam kehidupan warga Brebes khususnya, tampak ironis ketika kita banyak menjumpai sampah di sekitaran sungai Pemali dari sampah organik maupun sampah non organik yang berasal dari sampah rumah tangga, maupun lainnya. Hal ini biasanya disebabkan karena masih banyak warga yang masih membuang sampah di sungai Pemali. Dari perilaku warga yang membuang sampah sembarangan di sungai ini yang kalau dibiarkan akan menyebabkan dampak yang cukup menghawatirkan, dikutip dari berbagai sumber, akibat membuat sampah sembarangan di sungai mengakibatkan beberapa hal di antaranya : 1. Berkurangnya ketersediaan air bersih Menyadur dari National Geographic, dari keseluruhan air bersih di dunia hanya satu persen yang bisa diakses dan digunakan seluruh umat manusia. Salah satu dari satu persen tersebut adalah sungai. Sehingga jika sungai tercemar sampah, ketersediaan air bersih juga berkurang. 2. Air menjadi kotor dan bau A kibat pertama dari membuang sampah ke sungai adalah air sungai menjadi kotor dan bau. Air yang sudah kotor karena sampah akan menjadi sarang penyakit dari timbulnya jentik jentik nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah serta air yang sudah tercemar akan menimbulkan bau busuk yang mengganggu masyarakat sekitar sungai. 3. Sungai menjadi dangkal Sampah yang dibuang di sungai juga akan mengakibatkan pendangkalan sungai. Sampah sampah yang ada di sekitaran sungai akan mengendap ke dasar sungai, hal ini akan mengakibatkan sungai yang tadinya dalam akan berubah menjadi dangkal dan arus sungai yang seharusnya lancar akan terhambat dan akan meluap ke luar sungai. 4. Banjir Membuang sampah ke sungai juga akan mengakibatkan banjir. Hal ini biasanya di sebabkan sungai mengalami pendangkalan dan ketika hujan deras datang volume air akan naik hal ini mengakibatkan sungai tidak bisa menampung air yang mengalir. Akibatnya, air akan meluap dari sungai dan menciptakan banjir. Semakin deras hujan yang turun, maka semakin besar banjir yang terjadi.Banjir saja sudah menyebabkan kerugian jiwa maupun harta. Namun, banjir yang besar dapat memicu terjadinya longsor terutama di daerah bantaran sungai. Longsor yang terjadi akan semakin memperparah dampak buruk banjir. 5. Punahnya ikan Selain akibat yang dirasakan oleh manusia, membuang sampah ke sungai juga bisa menggangu ekosistem sungai, salah satunya ikan. Ikan yang merupakan salah satu penghuni sungai akan merasa terusik ketika habitatnya terganggu, sungai yang kotor dan bau merupakan penyebabnya. Selain ikan akan sulit berkembang biak, ikan juga akan mati oleh kondisi air yang kotor tersebut. Sungai pemali yang juga oleh sebagian orang dimanfaatkan untuk ladang mencari ikan, ketika sungai sudah kotor dan ikannya sudah sedikit, orang orang tersebut akan tergangu profesinya. Padahal dari penuturan orang tua dulu, sungai pemali sangat kaya akan ikan dan dengan ukuran yang cukup besar. Namun, sekarang sudah sekarang sebaliknya, selain sulit dicari juga kalau pun ada sebagian besar ukurannya kecil. Dari akibat akibat yang ditimbulkan dari membuang sampah di sungai di atas sebagian besar sudah kita rasakan di sungai Pemali. Kami yang hidup di daerah termasuk hulu sungai pemali sudah banyak menemukan sampah sekitar pinggiran sungai. Sudah dipastikan, ketika di daerah hulu saja sudah banyak sampah, pasti di muara lebih banyak. Ini juga akan menimbulkan masalah baru ketika sampah sampai ke laut. Melihat dari masalah yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan di sungai, perlu kiranya kita sebagai masyarakat yang hidup di sekitar sungai Pemali khususnya untuk peduli sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai. Pasalnya, selain akibat jangka pendek yang ditimbulkan, juga akan mengakibatkan akibat jangka panjang terkhusus untuk keberlangsungan anak cucu kita ke depannya. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai juga perlu sekiranya harus diimbangi oleh peraturan serius dari pemerintahan. Pemerintah desa maupun kabupaten harus mulai membuat larangan membuang sampah ke sungai serta penerapan sanksinya, diikuti peraturan lainnya. Minggu, 31 Oktober 2021 15:18
Sanovra/tribun-timur.com Sampah plastik masih banyak ditemui mengapung di Kanal Jl Taman Yasmin Indah Aeropala, Makassar, Senin (23/6). Kurangnya kesadaran masyarakat perkotaan untuk tidak membuang sampah di sungai, merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya banjir. Selain itu, sekaligus penyebab kumuhnya lingkungan di tengah kota besar
TRIBUN-TIMUR.COM - Banyak masyarakat masih sering membuang sampah di sungai. Mereka tidak menyadari dampak lingkungan yang ditimbulkan jika membuang sampah di sungai. Salah satu dampak yang ditimbulkan jika sering membuang sampah di sungai ialah banjir. Berikut dampak buruk yang terjadi pada kesehatan manusia dan lingkungan jika perilaku membuang sampah sembarangan ke sungai tidak dihentikan: Berkurangnya ketersediaan air bersih Dilansir dari National Geographic, dari keseluruhan air bersih di dunia hanya satu persen yang bisa diakses dan digunakan seluruh umat manusia. Salah satu dari satu persen tersebut adalah sungai. Sehingga jika sungai tercemar sampah, ketersediaan air bersih juga berkurang. Sungai menjadi kotor dan bau Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai menjadikan air sungai kotor dan bau. Mengutip dari Compound Interest, penguraian awal zat organik sampah yang lambat dan konsumsi oleh mikroorganisma mengjasilkan serangkaian senyawa kimia yang berbau tidak sedap. Misalnya hidrogen sulfida yang berbau seperti telur busuk, amina, putresin, dan kadaverin yang menghasilkan baud aging busuk, trimethylamine yang menghasilkan bau ikan busuk, asam propanoat yang menghasilkan bau tengik, asam butanoat yang menghasilkan bau seperti muntah, dan masih banyak lagi. Penumpukan sampah di dasar sungai Membuang sampah sembarangan di sungai dapat membuat penumpukan sampah di dasar sungai. Sampah yang menumpuk kemudian menghambat sedimen dan benda-benda lainnya dalam aliran sungai. Menciptakan tumpukan sampah juga lumpur yang membuat sungai menjadi dangkal.
Kontribusi dari Ahmad Saifuddin, 21 Mei 2018 10:39, Dibaca 256,189 kali.
MMCKalteng – Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Membuang sampah sembarangan merupakan hal yang sering kita lakukan padahal tidak jauh dari tempat itu ada tempat sampah. Sampah yang di pinggir jalan lebih banyak daripada sampah di tong sampah. akibatnya membuang sampah sembarangan tentu saja mengakibatkan kerugian yang tidak bisa dianggap sepele. Sampah-sampah itu seharusnya dibuang ke tong sampah. Biar nanti diangkut petugas pengangkut sampah yang nantinya dibawa ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir). Sampah yang ada di TPA nantinya diolah, atau dihancurkan , dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna. (Baca Juga : Langkah-Langkah Penanganan Pasien Covid-19 di Kalimantan Tengah) Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, mulai sekarang marilah kita membiasakan diri untuk tidak membuang sampah. Apa sih susahnya membuang sampah pada tempatnya? Hanya mengantongi sampah saja, membawa ke tong sampah, itu mudah banget dan memberikan pengaruh efek kebaikan yang besar. Pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Mulailah tanamkan niat, bahwa, ‘’Aku harus membuang sampah pada tempatnya. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. (foto:net) Berita Lainnya
Berita Terbaru
|