Apakah yang dapat kita lakukan agar sirkulasi udara di dalam rumah dapat terjaga dengan baik?

Ketika membangun atau membeli rumah, pengaturan sirkulasi udara sering luput dari perhatian.

Table of Contents Show

  • Faktor yang Memengaruhi Sirkulasi Udara
  • 5 Cara Menghadirkan Sirkulasi Udara yang Baik
  • Perhatikan Orientasi Bukaan
  • Buat Ruang Hijau di Rumah
  • Ventilasi di Ruang Atap
  • Ventilasi Silang
  • Atur Ketinggian dalam Rumah
  • Berbagai Efek Kualitas Udara Buruk
  • Cara Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah
  • Video yang berhubungan

Buruknya sirkulasi udara juga sering menjadi masalah yang tidak terhindarkan apalagi di pemukiman padat penduduk.

Padahal, sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni tempat tinggal.

Jika sirkulasi udara buruk, maka akan membuat udara panas dari luar terperangkap dalam rumah.

Hal tersebut tentu akan berujung pada tingginya penggunaan pendingin ruangan alias air conditioner (AC).

Nah, kita semua sudah tahu kan menggunakan AC terlalu lama akan berdampak kurang baik untuk kesehatan dan lingkungan?

Sehingga, sangat disarankan untuk menghadirkan sirkulasi udara yang baik agar rumah adem tanpa AC.

Dengan sirkulasi udara yang baik, pemborosan energi listrik juga bisa dihindari, lantaran kita tidak perlu menggunakan AC.

Lantas, bagaimana caranya menghadirkan sirkulasi udara yang baik agar rumahmu mendapatkan penghawaan alami?

Nah, sebelum mengulas caranya, sebaiknya simak dulu hal apa saja yang memengaruhi sirkulasi udara.

Faktor yang Memengaruhi Sirkulasi Udara

Pengaturan sirkulasi udara termasuk dalam sistem kelengkapan fasilitas atau utilitas bangunan yang bersifat urgen.

Kelengkapan fasilitas bangunan yang satu ini digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan dan kesehatan.

Pengaturan sirkulasi udara berkaitan erat dengan pengondisian lingkungan tempat rumah berada.

Pengondisian tersebut dilakukan melalui pengendalian suhu, temperatur, kelembapan dan pergerakan udara.

Pasalnya, keempat faktor inilah yang paling memengaruhi sirkulasi udara dalam suatu ruangan.

Demi mengehadirkan sirkulasi udara yang baik perlu ada keseimbangan di antara faktor-faktor di atas.

Ya keseimbangan harus tetap terjaga, meskipun iklim di luar bangunan terus berubah-ubah.

Misalnya, jika kondisi di luar ruangan sedang terik-teriknya, maka kondisi dalam ruangan harus tetap netral.

Udara yang dibawa dari luar ke dalam harus tetap sejuk dan dingin agar penghuninya tetap nyaman.

Berikut cara menghadirkan sirkulasi udara yang baik agar keseimbangan suhu, temperatur, kelembapan dan pergerakan udara terjaga.

5 Cara Menghadirkan Sirkulasi Udara yang Baik

Perhatikan Orientasi Bukaan

Ya tampilan fasad rumah memang penting, tetapi yang lebih penting adalah memperhatikan orientasi bukaan.

Nah, agar mendapatkan orientasi bukaan yang baik, hadapkan rumah ke arah selatan atau utara.

Dengan begitu, tempat tinggalmu tidak akan terpapar langsung sinar matahari yang terasa membakar di siang hari.

Namun apabila rumahmu terpaksa menghadap ke arah timur atau barat gunakanlah vertical atau horizontal blind.

Buat Ruang Hijau di Rumah

Menciptakan ruang hijau di rumah merupakan salah satu cara ampuh untuk menghadirkan sirkulasi udara yang baik.

Pasalnya, kehadiran pepohonan akan sangat membantu dalam menciptakan ruang teduh.

Selain itu, pepohonan juga dapat dijadikan vertical atau horizontal blind alami apabila diletakkan di depan bukaan.

Dengan begitu, udara segar akan masuk tanpa disertai oleh radiasi sinar matahari yang berdampak buruk.

Ventilasi di Ruang Atap

Rumah minimalis sering kali menerapkan bentuk atap mendatar, padahal bentuk ini tidak cocok untuk hunian di kawasan tropis.

Bentuk atap yang seperti itu lebih rentan terkena radiasi matahari sehingga ruangan akan terasa panas dan lembap.

Nah, untuk rumah-rumah di Indonesia, akan lebih cocok untuk menerapkan bentuk atap tinggi seperti pendopo.

Dengan desain seperti itu, ruang kosong antara atap dan plafon rumah akan membentuk bantalan udara.

Ventilasi Silang

Ventilasi silang atau disebut juga cross ventilation merupakan dua bukaan dalam satu ruangan yang letaknya berhadapan.

Ventilasi ini dapat menarik udara segar dari satu sisi, lalu mendorong udara pengap di sisi yang lain.

Nah, ukuran ideal untuk ventilasi silang sangat tergantung pada luas ruangan, tetapi umumnya 20% dari luas ruangan.

Dengan menerapkannya, tidak akan ada udara kotor atau pengap yang terperangkap dalam ruangan.

Atur Ketinggian dalam Rumah

Tinggi langit-langit atau plafon rumah tentu akan sangat memengaruhi baik atau tidaknya sirkulasi udara.

Supaya sirkulasi udara rumahmu baik, sebaiknya mengatur tinggi plafon ideal di kisaran 2,8 atau 3,2 m.

Tidak hanya itu, plafon rumah juga disarankan untuk mengikuti bentuk atap rumah agar lebih tinggi lagi.

Sementara itu, untuk rumah dua lantai sebaiknya menerapkan ruang kosong terbuka (area void) agar pergerakan udara lebih baik.

Nah, kurang lebih seperti itulah cara menghadirkan sirkulasi udara yang baik agar rumah adem tanpa AC.

Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Sumber foto: Unsplash

Baca juga:

7 Pendingin Ruangan selain AC, Murah dan Hemat Energi

Banyak orang rajin membersihkan rumah tapi mengabaikan kualitas udara di dalamnya. Padahal, polusi udara tidak hanya ada di luar ruangan, tapi juga di dalam rumah yang dapat memengaruhi kualitas udara yang dihirup sehari-hari.

Kualitas udara di dalam rumah perlu diperhatikan, sebab berpengaruh pada kondisi kesehatan penghuninya. Jika kualitas udara di dalam rumah Anda buruk, maka risiko terkena penyakit akan semakin besar. Itu sebabnya, penting memahami cara menjaga kualitas udara di dalam rumah.

Berbagai Efek Kualitas Udara Buruk

Polusi udara merupakan salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang mengancam nyawa. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), angka kematian akibat polusi udara mencapai 7 juta orang. Sekitar 3,3 juta di antaranya meninggal karena pengaruh udara yang buruk di dalam ruangan.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kualitas udara di rumah menjadi buruk, misalnya asap rokok, debu, pestisida, gas, jamur, material bangunan, atau serbuk sari.

Dalam jangka panjang, berbagai zat penyebab polusi udara (polutan) tersebut, berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain:

  • Infeksi saluran pernapasan
  • Penyakit jantung koroner
  • Emfisema
  • Kanker
  • Stroke

Kualitas udara yang buruk juga berpotensi memperparah kondisi beberapa penyakit, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, gangguan jantung, dan diabetes. Selain itu, juga dapat membahayakan kehamilan dan janin.

Cara Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah

Menjaga kebersihan udara di dalam rumah tidak semudah membersihkan debu di lantai atau kotoran di meja. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki kualitas udara di dalam rumah, yaitu:

  • Rutin membersihkan rumah secara menyeluruh
    Untuk menjaga kebersihan udara di dalam rumah, Anda bisa membersihkan karpet dengan vacuum cleaner atau alat penyedot debu, dan merapikan barang-barang yang berantakan untuk mengurangi penumpukan debu serta jamur. Lakukan kegiatan ini secara menyeluruh dan rutin, setidaknya seminggu sekali.
  • Mengganti penyaring udara pada AC
    Jika Anda memiliki pendingin ruangan (AC), pastikan Anda selalu membersihkannya secara rutin, khususnya di bagian filter atau penyaring udara. Hal ini bertujuan agar debu dan polutan yang terperangkap di dalam filter tidak bersirkulasi kembali ke dalam ruangan. AC yang jarang dibersihkan berisiko meningkatkan penggunaan energi, dampaknya biaya listrik Anda juga akan meningkat dan tidak ramah lingkungan. Jadi, usahakan memilih AC yang ramah lingkungan, selain menjaga lingkungan rumah tetap nyaman, Anda juga menghemat pemakaian energi listrik.
  • Meletakkan tanaman di luar rumah
    Menyimpan tanaman di dalam rumah bisa menjadi sumber oksigen bagi tubuh. Tapi di sisi lain, tanaman juga berisiko memicu perkembangan jamur yang dapat menjadi sumber polusi di dalam rumah. Jika Anda mudah mengalami alergi, sebaiknya jangan menyimpan tanaman di dalam rumah.
  • Membuka jendela setiap hari
    Ventilasi berfungsi untuk membuat sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lancar. Agar kualitas udara di dalam rumah terjaga, pastikan Anda selalu membuka jendela, khususnya pada siang hari. Hal ini bertujuan agar udara kotor di dalam rumah bisa bergerak keluar dan rumah terasa lebih segar.
  • Memasang alat pembersih udara
    Pembersih udara bisa menjadi solusi jika Anda memiliki alergi terhadap debu atau partikel di udara. Alat ini berfungsi untuk membersihkan polutan yang berpotensi mengganggu kesehatan Anda. Meski mungkin tidak akan membersihkan udara secara menyeluruh, tapi setidaknya pembersih udara bisa mengurangi tingkat polusi udara di rumah.

Jangan biarkan udara kotor di rumah mengganggu kesehatan Anda dan keluarga. Sebaiknya periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gangguan kesehatan akibat sering terpapar polusi udara, yang gejalanya dapat berupa sesak napas, sakit kepala, batuk, pilek, serta iritasi di hidung, tenggorokan, dan kulit.