Namun sayang, tanda hamil ini sering dikira sebagai flek atau bercak haid hari pertama. Beda flek darah hamil dan haid terletak pada volume darah yang keluar. Show
4. Perbedaan durasi ngidamPerubahan selera makan sebagai tanda hamil atau menstruasi ini terjadi karena tubuh Anda sedang mengalami kenaikan hormon. Namun, jika masih kurang yakin apakah ini tanda hamil atau haid, perhatikan yang Anda makan beberapa hari belakangan. Berikut perbedaannya. HaidHamil
5. Perbedaan mual dan muntahBeberapa wanita melaporkan mual dan muntah pada pagi hari sebelum akhirnya mendapatkan hasil test pack positif. Sementara yang lainnya juga mengalami hal yang sama saat jadwal menstruasi sudah dekat. Untuk tahu apakah gejala ini merupakan tanda hamil atau haid, berikut perbedaan keduanya. HaidHamil
6. Sakit punggungBaik tanda hamil maupun haid, keduanya sama-sama memunculkan sakit punggung. Untuk membedakannya lebih jelas, bedakan dari kapan waktu dimulainya dan berapa lama nyeri terjadi. HaidHamil
7. Mood swingPerubahan mood secara drastis bisa jadi tanda hamil atau haid. Keduanya memang sama-sama bisa membuat mood Anda gampang berubah. Perbedaan perubahan mood tanda hamil atau haid, bisa Anda cek pada penjelasan berikut. HaidHamil
Cara memastikan perbedaan telat haid dengan hamilBukan cuma soal gejala-gejala di atas, jika Anda telat haid, Anda juga mungkin ragu apakah Anda benar hamil atau terjadi karena penyebab lainnya. Nah, jika Anda ragu dan curiga telat haid sebagai pertanda hamil atau tidak, sebaiknya segera cek dengan test pack. Tujuannya, untuk memastikan bahwa gejala-gejala yang Anda alami adalah tanda hamil bukan menstruasi atau kondisi lain. Namun, kehamilan baru dapat terdeteksi oleh alat setidaknya 10 hari setelah telat haid. Pada alat tesnya, nanti akan muncul garis yang menunjukkan Anda hamil atau tidak. Anda juga bisa periksa ke dokter kandungan untuk memastikan hamil atau tidak. Ini terutama bila Anda memiliki siklus menstruasi tidak teratur dan sulit mencari tahu perbedaan tanda hamil dan telat haid. Moms yang sedang menunggu buah hati hadir di dalam perut pastinya kerap menanyakan setiap gejala yang terjadi, bukan?Salah satunya Moms pasti pernah menanyakan sakit di bawah perut di atas kemaluan apakah tanda hamil? Namun perlu Moms ketahui, tidak semua sakit di bawah perut dan di atas kemaluan adalah tanda hamil, lho Moms! Meskipun banyak wanita akan merasakan kram perut sebagai tanda dan gejala awal kehamilan, untuk pastinya Moms perlu melakukan cek ke dokter kandungan. Sebab, sakit di bawah perut di atas kemaluan juga kerap dikaitkan dengan nyeri saat menstruasi. Penyebab paling umum dari jenis kram ini adalah rahim sedang mengalami kontraksi. Ini adalah rasa sakit yang normal dan bisa juga menunjukkan gejala kehamilan yang sehat. Kram perut yang dialami saat menstruasi sangat mungkin mirip dengan tanda awal kehamilan. Maka, penting bagi Moms untuk mengetahui perbedaannya. Hal ini dilakukan agar mencegah para ibu yang tidak mengenali kehamilan. Sebenarnya mengapa awal kehamilan mengalami kram? Baca Juga: 6 Manfaat Mengejutkan dari Menstruasi Menurut Cynthia Cobb, seorang perawat kesehatan wanita, rasa nyeri di awal kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Proses ini disebut dengan implantasi. Nah, kondisi kram perut tak selamanya dialami oleh seluruh ibu hamil. Moms yang mengalami kram ini sebaiknya menghindari minum obat anti-inflamasi seperti aspirin. Sebuah studi pada 2003 menunjukkan bahwa mengkonsumsi obat anti-inflamasi saat waktu pembuahan dapat meningkatkan risiko keguguran. Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan Apakah Tanda Hamil?Foto: Sakit perut apakah petanda kehamilan? (SehatQ) Nah, pertanyaan Moms mengenai sakit di bawah perut di atas kemaluan apakah tanda hamil tentunya sudah terjawab sedikit, Moms! Kram perut di atas kemaluan rasanya seperti sakit saat menstruasi. Namun masih banyak wanita yang tidak bisa membedakan antara sakit perut gejala menstruasi atau malah petanda kehamilan? Salah satu gejala kehamilan yakni sebagian wanita merasakan kram perut. Namun, hal ini perlu dilihat perbedaanya. Sakit perut yang dirasakan sekitar seminggu setelah ovulasi, biasanya ibu hamil akan mengalami kram perut di bagian bawah. Kram ini menunjukkan bahwa sedang terjadi implantasi atau proses sel telur yang telah membuahi dinding rahim. Menurut studi yang dikeluarkan oleh The American College of Obstetricians and Gynecologist, sebagian wanita mengeluarkan bercak darah di masa awal kehamilan. Pendarahan pada trimester pertama terjadi pada sekitar 15-25% pada wanita hamil. Pendarahan atau bercak ringan dapat terjadi 1–2 minggu setelah pembuahan ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di lapisan rahim. Leher rahim mungkin lebih mudah berdarah selama kehamilan karena lebih banyak pembuluh darah berkembang di area ini. Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Pembersih Kewanitaan? Untuk menegaskan perbedaan kram perut saat menstruasi atau sedang hamil adalah jika orang hamil, kemungkinan kram perut akan terasa lebih ringan namun jangka waktunya panjang. Kram perut petanda hamil biasanya terjadi 6-12 hari masa pembuahan. Pada masa ini perut sedang proses pembuahan dan kemungkinan bercak darah akan timbul. Kram biasanya sering dirasakan di perut bagian bawah atas kemaluan dan juga punggung belakang. Kalau orang menstruasi, kram perut yang dialaminya biasanya lebih ringan dan sebentar. Kondisi ini juga disebut sebagai Dysmenorrhea. Menurut sebuah studi Indian Journal of Community Medicine, dysmenorrhea adalah kram yang terjadi 24-48 jam sebelum menstruasi. Rasa sakit akan berkurang saat bercak atau darah menstruasi telah keluar. Kram menstruasi seiring bertambahnya usia akan memudar. Sedangkan kram tanda kehamilan terjadi karena rahim membesar, otot ligamen meregang dan terjadi perubahan hormon. Memang, rasa sakit yang dialami setiap orang bisa saja berbeda sehingga harus dokter yang bisa mengetahui apakah kram yang dialami sebagai tanda kehamilan atau bukan. Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan Bisa Jadi Indikasi KramFoto: perut kram (Freepik.com) Sakit di bawah perut di atas kemaluan atau yang kerap dikaitkan dengan perut kram, merupakan kondisi yang dialami hampir setiap perempuan. Melansir dari Very Well Health, perut kram pada wanita sering diakibatkan oleh angin, nyeri haid, hingga infeksi saluran kemih (ISK) dan bisa juga menjadi tanda awal kehamilan. Biasanya, kondisi ini perlu dilakukan pengecekan di rumah sakit hingga pengecekan USG untuk mengetahui kondisi mendasar dari kram perut yang Moms rasakan. Namun, ada beberapa penyebab yang membuat perut menjadi kram. 1. EndometriosisSalah satu penyebab sakit di bawah perut di atas kemaluan pada wanita bisa terjadi karena kondisi endometriosis. Kondisi ini merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita. Di mana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Melansir dari Patient, kondisi ini sangat umum dialami banyak perempuan dan bisa menyebabkan kram menstruasi yang hebat hingga mengganggu aktivitas. Terlebih kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks, masalah kehamilan, pendarahan di luar periode menstruasi, hingga menstruasi yang sangat sakit. Baca Juga: Kenali Kista Endometrium dan Endometriosis, Wajib Diwaspadai! 2. AdenomiosisAdenomiosis merupakan kondisi endometrium atau dikenal dengan lapisan permukaan rongga rahim tumbuh di dinding otot rahim atau miometrium. Biasanya, kondisi ini jarang terdiagnosis atau terlambat didiagnosis. Hal ini juga menyebabkan sakit di bawah perut di atas kemaluan, Moms! Gejala yang biasanya timbul adalah nyeri saat berhubungan seks hingga kram yang berkepanjangan. Meskipun bukan kondisi serius, gejala yang ditimbulkan kerap membuat kualitas hidup penderitanya menjadi buruk. 3. Penyakit Radang PanggulKram perut pada wanita yang tidak terkait dengan siklus menstruasi, perlu dicurigai sebagai kondisi penyakit radang panggul. Infeksi yang menyerang radang panggul ini bisa memengaruhi organ reproduksi wanita seperti rahim, saluran tuba, dan ovarium. Gejala penyakit radang panggul yang berat, bisa disertai dengan keluarnya cairan serta demam. 4. KehamilanNah, untuk menjawab pertanyaan Moms mengenai sakit di bawah perut di atas kemaluan apakah tanda hamil? Jawabannya adalah ya, bisa merupakan tanda hamil. Namun untuk memastikan bahwa kondisi hamil ini dalam keadaan sehat, Moms harus memeriksakan diri ke dokter. Sebab sakit perut tanda hamil bisa juga berkaitan dengan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah nyeri perut akut di bagian bawah yang disertai dengan pendarahan di vagina, keguguran, ruptur korpus luteum, dan persalinan prematur. Tanda Awal Kehamilan pada PerutFoto: tanda kehamilan (Freepik.com) Kehamilan dimulai ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Gejala awal kehamilan pun bisa dimulai sedini mungkin. Bahkan tidak jarang tanda-tanda kehamilan tidak muncul hingga periode menstruasi yang terlambat hingga beberapa bulan. Sebab, telat menstruasi adalah tanda awal kehamilan yang pertama. Namun ada juga sejumlah gejala di perut yang terjadi selama trimester pertama, seperti: 1. Mual atau Morning SicknessGejala dan tanda ini dapat muncul sekitar 2 hingga 8 minggu setelah pembuahan. Morning sickness sendiri paling sering terjadi selama trimester pertama dan kemudian hilang. Namun bisa berlanjut selama awal kehamilan untuk sebagian perempuan. 2. Kram Perut Bagian BawahNah, sakit di bawah perut di atas kemaluan apakah tanda hamil, nyatanya memang bisa menjadi tanda awal kehamilan, Moms! Kram ini bisa terjadi sekitar seminggu setelah ovulasi. Peregangan dan pertumbuhan rahim di awal kehamilan juga bisa menyebabkan kram perut. 3. SembelitSembelit bisa terjadi di awal kehamilan. Sebab peningkatan hormon progesteron menyebabkan otot-otot di usus menjadi rileks dan menyebabkan makanan melewati sistem pencernaan lebih lambat. Terlebih, saat bayi sedang tumbuh, membutuhkan ruang di perut yang dapat memengaruhi aktivitas usus normal. 4. Perut Mulas hingga Gangguan PencernaanHormon progesteron juga dapat menyebabkan mulas, gangguan pencernaan, dan refluks asam. Sebab katup di bagian atas perut menjadi rileks. Sayangnya kondisi rileks ini menyebabkan asam lambung keluar ke kerongkongan, terutama saat berbaring di tempat tidur. 5. Perut KembungPerut kembung juga bisa menjadi awal tanda kehamilan. Perubahan hormon yang memengaruhi saluran pencernaan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak gas. Gas inilah yang membuat perut terasa kembung dan terisi gas. Sakit Perut saat Menstruasi, Mungkinkah Jadi Tanda Hamil?Foto: sakit perut (Freepik.com) Sakit perut yang dialami wanita saat menstruasi adalah hal yang normal. Kram pada bagian bawah kiri perut memang membuat aktivitas tidak senormal biasanya. Untuk berjalan saja membutuhkan banyak energi, apalagi untuk bekerja. Namun, apakah sakit atau kram perut saat menstruasi mungkinkah menjadi tanda kehamilan? Merasakan kram perut saat menstruasi, kadang juga merasa seperti begah atau berat di sekitar rahim. Sebuah studi oleh Planned Parenthood mengatakan bahwa kram perut saat menstruasi bukanlah indikasi seseorang hamil. Pada kondisi medis, menstruasi hanya terjadi saat seseorang tidak hamil. Meskipun banyak wanita mengalami pendarahan dan kram perut saat hamil, namun ini tidak berarti saat menstruasi mereka juga bisa hamil. Baca Juga: 7 Gangguan Menstruasi yang Wajib Moms Ketahui Seperti kita tahu, menstruasi adalah fase di mana sel telur tidak dibuahi, sehingga hanya dialami oleh wanita yang tidak hamil. Kram perut saat menstruasi memang hal yang lumrah dan tidak perlu khawatir kalau itu adalah pertanda awal kehamilan. Saat menstruasi, akan merasakan kram perut dahsyat ini karena rahim sedang berkontraksi mengeluarkan lapisannya, menurut studi American College of Obstetricians and Gynecologist. Zat hormon prostaglandin yang berperan membuat rasa nyeri dan peradangan memicu kontraksi otot rahim. Kadar prostaglandin yang lebih tinggi dapat memicu kram menstruasi yang lebih parah. Cara paling efektif untuk memastikan Moms hamil adalah melalui tes kehamilan. Ini dapat dibeli untuk digunakan di rumah, atau dapat mengikuti tes di rumah sakit. Tes kehamilan memeriksa keberadaan hormon kehamilan, human chorionic gonadotropin (HCG) dalam urin yang diproduksi tubuh setelah hamil. Dokter umum juga dapat menguji kehamilan melalui tes darah, karena mereka dapat memeriksa hormon dalam darah serta urin seseorang. Tes darah dapat mengetahui apakah seseorang a hamil sekitar enam hingga delapan hari setelah berovulasi. Tanda Awal Kehamilan LainnyaFoto: wanita hamil (Freepik.com) Moms juga wajib mengetahui beberapa tanda awal kehamilan yang lainnya selain kram perut. Kondisi ini dapat membantu Moms mengetahui apakah sakit perut yang dirasakan benar tanda awal kehamilan atau bukan. Biasanya, Moms akan mengalami kelelahan ekstrim, sakit kepala dan peningkatan suhu tubuh. Sementara menstruasi tidak menimbulkan gejala tersebut. Moms juga akan mengalami kondisi lainnya seperti payudara bengkak, lunak, lebih berat atau lebih penuh. Selain itu, akan muncul rasa ingin mual atau muntah. Moms juga mungkin mengalami nafsu makan yang berkurang atau justru ngidam makanan tertentu. Perubahan hormon sangat memungkinkan Moms mengalami sembelit. Baca Juga: Catat, Ini Cara Mengatasi Vagina Gatal Saat Hamil yang Aman Selain itu, dapat pula mengalami perubahan suasana hati sehingga Moms sangat mungkin merasa menangis. Petanda kehamilan paling terlihat adalah tentu saja mengalami menstruasi terlambat. Jika Moms mengalami tanda tersebut, maka sebaiknya melakukan tes kehamilan di rumah. Waktu yang baik adalah satu hingga dua minggu setelah mengalami tanda awal kehamilan. Sebab saat itu, sel telur yang telah dibuahi sudah menempel ke dinding rahim. Dalam situasi ini hormon kehamilan mulai tinggi sehingga pada saat di tes hasilnya akan positif. Moms wajib segera menghubungi dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kehamilan yang terjadi. Baca Juga: 3 Kebiasaan Baik untuk Janin yang Bisa Dilakukan Setiap Pagi Sebab, awal kehamilan sangat mungkin terjadi masalah seperti pendarahan atau kram yang parah. Kondisi ini bisa mengancam janin bahkan bisa berujung pada keguguran. Perbedaan tipis antara menstruasi dan tanda kehamilan memang membingungkan. Namun lama kelamaan pasti Moms akan mengetahui perbedaannya. Nah, pertanyaan Moms tentang sakit di bawah perut di atas kemaluan apakah tanda hamil sudah terjawab, ya Moms! Namun untuk membuat pikiran lega, Moms bisa mengunjungi dokter kandungan untuk mengetahui penyebab sakit di bawah perut di atas kemaluan. Berapa lama nyeri kram perut pada awal kehamilan?Untuk menegaskan perbedaan kram perut saat menstruasi atau sedang hamil adalah jika orang hamil, kemungkinan kram perut akan terasa lebih ringan namun jangka waktunya panjang. Kram perut petanda hamil biasanya terjadi 6-12 hari masa pembuahan.
Berapa lama kram tanda hamil berlangsung?Kehamilan: Kram yang dirasakan oleh wanita hamil hampir sama dengan kram ringan yang dialami oleh wanita yang sedang PMS. Bedanya adalah wanita hamil biasanya merasakan kram di bagian bawah perut atau punggung bawah dan dapat berlangsung lebih lama dari PMS, yaitu sekitar beberapa minggu hingga bulanan.
Bagaimana ciri kram perut saat hamil?Kram perut saat hamil yang normal
Kram ini biasanya terjadi di perut bagian bawah atau punggung bawah. Selain sakit, kram ini terkadang rasanya seperti perut ditarik, ditekan, atau nyeri haid biasanya. Ketika menginjak trimester kedua, kram saat hamil muncul ketika otot rahim mengalami kontraksi.
Kapan mulai kram perut tanda hamil terjadi?Secara umum, kram perut tanda hamil umumnya terjadi 6-12 hari setelah pembuahan terjadi, atau di minggu pertama kehamilan. Bercak atau flek umumnya muncul di minggu ke-3 dan ke-4 kehamilan.
|