(0411) 584057 | Show
PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Irmansyah, S.ST., M.Si Kita juga mengenal perubahan penduduk. Perubahan itu sendiri merupakan suatu perubahan sosial. Disamping itu perubahan penduduk juga merupakan faktor penyebab timbulnya perubahan sosial dan budaya. Bilamana suatu daerah baru telah dipadati penduduk, maka kadar keramah tamahannya pun akan menurun, kelompok sekunder akan bertambah jumlahnya, struktur kebudayaan akan menjadi lebih rumit, dan masih banyak lagi perubahan yang akan terjadi. Masyarakat yang keadaannya stabil, mungkin akan mampu menolak perubahan, tetapi masyarakat yang jumlah penduduknya meningkat cepat, akan dengan cepat terimbas perubahan walaupun secara cepat atau lambat. Masyarakat yang terlintas dipersimpangan jalan lalu lintas dunia selalu merupakan pusat perubahan. Karena kebanyakan masyarakat yang terdekat hubungannya masuk melalui difusi, maka masyarakat yang terdekat hubungannya dengan masyarakat lain cenderung melalui perubahan tercepat pula. Sebaliknya, daerah yang terisolasi merupakan pusat kestabilan, konservatisme dan penolakan terhadap perubahan. Hampir semua suku yang sangat primitif juga merupakan suku-suku yang amat terisolasi, misalnya suku Badui, Dayak, Asmat dan lain-lain. Bahkan masyarakat yang berbudaya pun isolasi menyebabkan adanya kestabilan budaya. Jika suatu masyarakat belum merasa membutuhkan suatu kebutuhan yang sangat mendesak, maka masyarakat tersebut akan tetap menolak perubahan, hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat yang memegang peran menentukan. Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk. 1. Perubahan lambat Penduduk yang mengagung-agungkan masyarakat masa lampau, nenek moyang dan terikat oleh tradisi dan keagamaan akan berubah secara lambat dan terpaksa. Bila suatu kebudayaan secara relatif tetap bersifat statis dalam jangka waktu yang lama, maka orang-orang cenderung beranggapan bahwa kebudayaan tersebut seharusnya tetap demikian seterusnya. Yang secara tidak sadar mereka bersifat etrosentrisme. 2. Perubahan cepat Masyarakat yang berubah secara cepat dapat memahami perubahan sosial. Para anggota masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis terhadap beberapa bagian dari kebudayaan tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan eksperimen-eksperiman baru. 1. Perubahan kecil dan perubahan besar 2. Perubahan yang dikehendaki (intended-change) 3. Perubahan yang tidak dikehendaki Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Contohnya adalah pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain, maka itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Artinya, masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain. Namun apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat komunikasi massa, maka ada kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari satu pihak, sedangkan pihak lain hanya menerima pengaruh tanpa mempunyai kesempatan memberikan pengaruh balik. Di dalam suatu pertemuan dua kebudayaan tidak akan selalu terjadi proses saling mempengaruhi. Kadangkala pertemuan-pertamuan kebudayaan akan saling tolak-menolak(cultural animosity). Apabila salah satu dari dua kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi maka yang akan terjadi adalah proses imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain. Mula-mula unsur tersebut ditambahkan pada budaya asli. Akan tetapi lambat laun unsur-unsur kebudayaan aslinya diubah dan diganti oleh unsur-unsur kebudayaan asing tersebut. Perubahan tidak saja menggoyahkan budaya yang berlaku, dan merusak nilai-nilai dan kebiasaan yang dihormati, tetapi tidak menimbulkan akibat terhadap kebudayaan setempat. Bahkan inovasi tambahanpun dapat mempengaruhi unsur-unsur budaya lainnya. Teknologi modern menyebar ke seluruh pelosok dunia. Sebagaimana disinggung pada sebelumnya, sampai batas-batas tertentu semua unsur baru merusak budaya yang berlaku. Jika suatu kebudayaan yang segenap unsur dan institusinya selaras serta terintegrasi secara baik mengalami perubahan pada salah satu unsurnya, maka hal tersebut akan mengacaukan ketahanan kebudayaaan. Karena kebudayaan mencapai aspek yang saling berkaitan, maka pada umumnya kita akan merasa lebih mudah menerima serangkaian perubahan yang saling berkaitan dari pada menerima serangkaian perubahan yang saling berkaitan daripada menerima perubahan terpisah dalam suatu waktu tertentu. Dan dalam masyarakat yang kacau para anggotanya, yang mengalami hambatan dalam menemukan sistem perilaku yang cocok, akhirnya ikut menjadi perilaku yang rapuh. Manakala mereka telah putus harapan untuk menemukan cara hidup yang baik dan telah berhenti berupaya, maka mereka dikatakan telah kehilangan semangat hidup (demoralized). Meskipun perubahan kadangkala membawa kepahitan, namun penolakan tersebut bisa saja mengakibatkan kepahitan yang lebih parah, karena perubahan tidak terlepas dari keuntungan dan kerugian. Contoh keuntungan adalah dengan perubahan masyarakat yang terisolir menjadi lebih maju dan tidak terbelakang, modernisasi dan lain-lain. Perancangan sosial (social planning) mencoba mengurangi kerugian perubahan, namun keberhasilannya masih diperdebatkan. “Tingkat tertinggi integrasi sistem sosial yang paling mungkin tercapai didasarkan pada seperangkat arti, nilai, norma hukum, yang secara logis dan berarti konsisten satu sama lain dan mengatur interaksi antar kepribadian-kepribadian yang turut serta di dalamnya. Tingkat paling rendah dimana kenyataan sosio-budaya itu dapat dianalisa adalah pada tingkat interaksi yang berarti antara dua atau lebih”.
Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung. Jakarta - Modernisasi muncul seiring perkembangan zaman. Modernisasi turut berpengaruh terhadap perubahan sosial budaya bagi masyarakat Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Modernisasi juga dapat diartikan sebagai perubahan ke arah yang lebih maju. Sedangkan Antropolog Indonesia, Koentjaraningrat, mendefinisikan modernisasi sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Dikutip dari buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat oleh Janu Murdiyatmoko, modernisasi bersifat preventif dan konstruktif. Ada beberapa syarat untuk menciptakan sebuah modernisasi. Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi dapat terjadi dengan 6 syarat berikut ini: 1. Cara berpikir ilmiah yang bersifat institusional dalam masyarakat. 2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi. 3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur, terpusat pada suatu lembaga atau badan hukum tertentu. 4. Penciptaan iklim yang baik dari masyarakat terhadap modernisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi massa. 5. Tingkat organisasi yang tinggi. 6. Sentralisasi (pemusatan) wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial. Perubahan Sosial Budaya Akibat ModernisasiModernisasi disebabkan oleh dorongan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi, mendapatkan nilai tambah, hingga dorongan untuk hidup lebih praktis dan nyaman. Secara umum, modernisasi memiliki pengaruh positif dan negatif terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, berikut pengaruh positif modernisasi terhadap perubahan sosial budaya. A. Perubahan Tata Nilai dan SikapTata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang berpengaruh terhadap tindakan dan tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai inilah yang kemudian menjadi pedoman dalam bertingkah laku. Setidaknya ada 9 perubahan sosial budaya dalam tata nilai dan sikap akibat pengaruh modernisasi, sebagai berikut: 1. Memiliki pikiran (state of mind) terbuka terhadap pengalaman baru. 2. Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini. 3. Berorientasi ke masa depan. 4. Melakukan perencanaan. 5. Percaya terhadap ilmu pengetahuan. 6. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan. 7. Menghargai orang lain atas prestasinya. 8. Memiliki perhatian terhadap persoalan politik dalam masyarakat. 9. Mengejar fakta dan informasi. 10. Melakukan pengambilan keputusan dengan akal sehat. 11. Pola pikir masyarakat semakin logis dan rasional. B. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan TeknologiPerkembangan ilmu pengetahuan membawa perubahan yang cepat dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin besarnya minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan. Teknologi memiliki nilai kebermanfaatan tinggi bagi produktivitas. Pemanfaatan teknologi tersebut dapat memudahkan dan membuat waktu operasional lebih efektif. Berikut beberapa perubahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi: Bidang Transportasi 1. Menghemat waktu dalam perjalanan.2. Menghemat tenaga3. Menghemat ongkos atau biaya transport 4. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan Bidang Pendidikan 1. Munculnya media-media elektronik sebagai sumber belajar.2. Pemenuhan kebutuhan sekolah dapat dipenuhi dengan cepat, seperti penggandaan soal ujian dengan adanya mesin fotokopi.3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. 4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi. Bidang Pertanian 1. Petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka2. Hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah 3. Meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi Bidang Ekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.2. Terjadinya industrialisasi.3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. 4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. C. Meningkatnya Efektivitas dan EfisiensiPerubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap kegiatan. Efektivitas digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan. Modernisasi membawa pengerjaan sesuatu dengan cara cepat dan tepat dan efisien. Secara umum efektivitas dan efisiensi terjadi pada tiga hal berikut: 1. Efektivitas dalam menggunakan pikiran.2. Efektivitas dalam menggunakan tenaga. 3. Efektivitas dalam menggunakan waktu. Perubahan sosial budaya akibat modernisasi dapat memudahkan terpenuhinya segala kebutuhan manusia, ya detikers! Simak Video "Warga Berbondong Saksikan Babi yang Diklaim Ngepet, Sosiolog: Gejala Perilaku Kolektif" (kri/nwy) Page 2Jakarta - Modernisasi muncul seiring perkembangan zaman. Modernisasi turut berpengaruh terhadap perubahan sosial budaya bagi masyarakat Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Modernisasi juga dapat diartikan sebagai perubahan ke arah yang lebih maju. Sedangkan Antropolog Indonesia, Koentjaraningrat, mendefinisikan modernisasi sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Dikutip dari buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat oleh Janu Murdiyatmoko, modernisasi bersifat preventif dan konstruktif. Ada beberapa syarat untuk menciptakan sebuah modernisasi. Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi dapat terjadi dengan 6 syarat berikut ini: 1. Cara berpikir ilmiah yang bersifat institusional dalam masyarakat. 2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi. 3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur, terpusat pada suatu lembaga atau badan hukum tertentu. 4. Penciptaan iklim yang baik dari masyarakat terhadap modernisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi massa. 5. Tingkat organisasi yang tinggi. 6. Sentralisasi (pemusatan) wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial. Perubahan Sosial Budaya Akibat ModernisasiModernisasi disebabkan oleh dorongan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi, mendapatkan nilai tambah, hingga dorongan untuk hidup lebih praktis dan nyaman. Secara umum, modernisasi memiliki pengaruh positif dan negatif terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, berikut pengaruh positif modernisasi terhadap perubahan sosial budaya. A. Perubahan Tata Nilai dan SikapTata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang berpengaruh terhadap tindakan dan tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai inilah yang kemudian menjadi pedoman dalam bertingkah laku. Setidaknya ada 9 perubahan sosial budaya dalam tata nilai dan sikap akibat pengaruh modernisasi, sebagai berikut: 1. Memiliki pikiran (state of mind) terbuka terhadap pengalaman baru. 2. Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini. 3. Berorientasi ke masa depan. 4. Melakukan perencanaan. 5. Percaya terhadap ilmu pengetahuan. 6. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan. 7. Menghargai orang lain atas prestasinya. 8. Memiliki perhatian terhadap persoalan politik dalam masyarakat. 9. Mengejar fakta dan informasi. 10. Melakukan pengambilan keputusan dengan akal sehat. 11. Pola pikir masyarakat semakin logis dan rasional. B. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan TeknologiPerkembangan ilmu pengetahuan membawa perubahan yang cepat dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin besarnya minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan. Teknologi memiliki nilai kebermanfaatan tinggi bagi produktivitas. Pemanfaatan teknologi tersebut dapat memudahkan dan membuat waktu operasional lebih efektif. Berikut beberapa perubahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi: Bidang Transportasi 1. Menghemat waktu dalam perjalanan.2. Menghemat tenaga3. Menghemat ongkos atau biaya transport 4. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan Bidang Pendidikan 1. Munculnya media-media elektronik sebagai sumber belajar.2. Pemenuhan kebutuhan sekolah dapat dipenuhi dengan cepat, seperti penggandaan soal ujian dengan adanya mesin fotokopi.3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. 4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi. Bidang Pertanian 1. Petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka2. Hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah 3. Meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi Bidang Ekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.2. Terjadinya industrialisasi.3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. 4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. C. Meningkatnya Efektivitas dan EfisiensiPerubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap kegiatan. Efektivitas digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan. Modernisasi membawa pengerjaan sesuatu dengan cara cepat dan tepat dan efisien. Secara umum efektivitas dan efisiensi terjadi pada tiga hal berikut: 1. Efektivitas dalam menggunakan pikiran.2. Efektivitas dalam menggunakan tenaga. 3. Efektivitas dalam menggunakan waktu. Perubahan sosial budaya akibat modernisasi dapat memudahkan terpenuhinya segala kebutuhan manusia, ya detikers! Simak Video "Warga Berbondong Saksikan Babi yang Diklaim Ngepet, Sosiolog: Gejala Perilaku Kolektif" [Gambas:Video 20detik] (kri/nwy) |