Pengertian Angket – Penggunaan, Pengambilan, Jenis, Skala, Empat, Merancang, Jenis, Prinsip,Kelebihan dan Kelemahan, Contohnya : Angket atau kuesioner merupakan instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah respoden ( sumber yang diambil datanya melalui angket ), Show
angket atau kuesioner dapat disebut sebagai wawancara tertulis karena isi kuensioner merupakan satu rangkaian pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden dan diisi sendiri oleh responden.
Pengertian Kuesioner atau AngketKuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teks Eksposisi : Pengertian, Contoh, Tujuan, Ciri, Jenis + Kaidah Penggunaan kuesioner :
Penggunaan Kuesioner dan AngketSebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data. Memang kuesioner baik, asal cara dan pengadaanya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian. Prosedur Kuesioner :
Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat perhatian pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal. Kita ambil contoh, Kita menghendaki data tentang khasiat obat-obatan tradisional, termasuk jamu yang diminum. Kita sebarkan angketbkepada sejumlah gadis yang yang kita perkirakan senang minum jamu supaya kelangsingannya terjamin. Ternyata dijawab karena responden yang kita pilih ternyata tidak suka rasa pahit. Mereka memilih tubuh ramping daripada harus setiap kali minum jamu. Contoh serupa dapat diterapkan kepada sejumlah pemuda apabila peneliti ingin mengetahui pendapat pemuda tentang bentuk kumis dan perawatannya. Ternyata sampel yangdiambil banyak pemuda yang tidak suka memelihara kumis. Itulah sebabnya perlu adanya studi pendahuluan, seperti dijelaskan dalam langkah kedua. Angket anonim memang ada kebaikannya karena responden bebas mengemukakan pendapat. Akan tetapi penggunaan angket anonim mempunyai beberapa kelemahan pula. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teks Diskusi : Pengertian & ( Struktur – Tujuan – Jenis – Contoh ) Kelemahan Angket Anonim
enelitian yang dilakukan oleh Francis J. Di Vesta memberikan gambaran hasil bahwa tidak ada perbedaan ketelitian jawaban yang diberikan oleh orang dewasa, baik yang anonim maupun yang bernama. Faktor-faktor yang mempengaruhi perlu tidaknya angket diberi nama adalah: Faktor-faktor angket diberi nama
Untuk memperoleh kuesioner dengan hasil mantap adalah dengan proses uji coba. Sampel yang diambil untuk keperluan uji-coba haruslah sampel dari populasi dimana sampel penelitian akan diambil. Dalam uji coba, responden diberi kesempatan untuk memberikan sarana-sarana perbaikan bagi kuesioner yang diuji cobakan itu. Situasi sewaktu uji coba dilaksanakan harus sama dengan situasi kapan penelitian yang sesungguhnya dilaksanakan. Salah satu kelemahan metode angket adalah bahwa angketnya sukar kembali. Apabila demikian keadaannya maka peneliti sebaiknya mengirim surat kepada responden yang isinya seolah-olah yakin bahwa sebenarnya angketnya akan diisi tetapi mempunyai waktu. Surat yang dikirim itu hanya sekedar mengingatkan. Pengambilan Data Angket / kuisonerAngket/ kuisoner adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Pengambilan data dapat dilakukan secara : Pertanyaan langsung vs Pertanyaan tidak langsungPerbedaan mendasar antara Pertanyaan Langsung dan Pertanyaan Tidak Langsung ialah terletak pada tingkat kejelasan suatu pertanyaan dalam mengungkap informasi khusus dari responden. Pertanyaan Langsung menanyakan informasi khusus secara langsung dengan tanpa basa-basi (direct), dimana jawaban diperoleh dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara. Pertanyaan Tidak Langsung menanyakan informasi khusus secara tidak langsung (indirect), dimana Jawaban angket itu diperoleh dengan melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama. Contoh : Pertanyaan Langsung: Apakah Saudara mengenal tersangka pembunuhan? Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teks Ulasan, Contoh, Ciri, Tujuan, Struktur Dan Kaidahnya Pertanyaan Khusus v.s Pertanyaan UmumPertanyaan Khusus menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh penulis. Sedang Pertanyaan Umum biasanya menanyakan informasi mengenai identitas dari koresponden. Lebih baik pertanyaan dimulai dari umum ke khusus. Contoh pertanyaan : Pertanyaan Khusus: Apakah saudara mengenal sistem Kanban? Pertanyaan Umum: Berapa umur anda? Pertanyaan Tentang Fakta v.s Pertanyaan TentangOpini Pertanyaan tentang fakta yang menghendaki jawaban dari responden berupa fakta; sedang Pertanyaan tentang opini menghendaki jawaban yang bersifat opini. Pada praktiknya dikarenakan responden mungkin mempunyai memori yang tidak kuat ataupun dengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan kesan yang khusus; maka Pertanyaan tentang fakta belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang bersifat faktual. Demikian halnya dengan pertanyaan yang menanyakan opini belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang mengekspresikan opini yang jujur. Hal ini terjadi karena responden mendistorsi opininya didasarkan pada adanya “tekanan sosial” untuk menyesuaikan diri dengan keinginan social dan lingkungannya. Contoh: Pertanyaan Tentang Opini: Mengapa saudara menyukai majalah Aneka? Pertanyaan dalam bentuk kalimat tanya v.s. Pertanyaan dalam bentuk kalimat pernyataanPertanyaan dalam bentuk kalimat tanya memberikan pertanyaan langsung kepada responden dimana jawaban yang diperoleh dapat beraneka ragam; sedang pertanyaan dalam bentuk kalimat pernyataan menyediakan jawaban persetujuannya. Contoh: Pertanyaan dalam bentuk kalimat pernyataan: Pemilihan rector secara langsung akan dilaksanakan. Jawabannya: a. setuju b. tidak setuju.
Jenis Pertanyaan Dalam KuisonerPerbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teks Tanggapan Kritis [LENGKAP] Pengertian, Ciri, Kaidah, Struktur, Contoh Pertanyaan Terbukapertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar. Pertanyaan Tertutuppertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden. Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
Skala Dalam KuisonerPenskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
Empat Bentuk Skala PengukuranNominal
|