Ikatan antara glukosa-glukosa yang menyusun amilum adalah...

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Amilum Penanda

Nomor CAS

  • 9005-25-8 N

3DMet {{{3DMet}}} Nomor EC Nomor RTECS {{{value}}}

CompTox Dashboard (EPA)

  • DTXSID0049789

Sifat

Rumus kimia

(C6H10O5)n Penampilan bubuk putih Densitas 1.5 g/cm3Titik lebur decomp.

Kelarutan dalam air

tidak

Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).

Y verifikasi (apa ini 
Y
N ?) Referensi

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah "pati" kerap dicampuradukkan dengan "tepung" serta "kanji". "Pati" (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya.

Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata 'tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan.

Kata 'to starch' dari bahasa Inggris memang berarti 'menganji' ('memberi kanji') dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji.

Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.

Biasanya kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan.

Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem.

Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering.

Tes kanji dilakukan untuk mengetes adanya iodin.

  • (Inggris) European Association of starch manufactures AAF Diarsipkan 2010-06-19 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Starch, by Martin Chaplin
  • (Inggris) [1][pranala nonaktif permanen]

  Portal Kimia
  Portal Biologi

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amilum&oldid=20565265"

Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

D-Glukosa

α-D-glukopiranosa (chair form)


Gambaran proyeksi Haworth struktur glukosa (α-D-glukopiranosa)


Proyeksi Fischer dari D-glukosa

Nama Nama IUPAC (preferensi)

D-Glukosa

Nama IUPAC (sistematis)

(2R,3S,4R,5R)-2,3,4,5,6-Pentahydroxyhexanal

Nama lain

Gula darah
Dekstrosa
Gula jagung
D-Glukosa
Gula anggur

Penanda

Nomor CAS

  • 50-99-7 
    Y

Model 3D (JSmol)

  • Gambar interaktif
  • Gambar interaktif

3DMet {{{3DMet}}} Singkatan Glc Referensi Beilstein 1281604 ChEBI

  • CHEBI:4167 
    Y

ChEMBL

  • ChEMBL1222250 
    Y

ChemSpider

  • 5589 
    Y

Nomor EC Referensi Gmelin 83256

IUPHAR/BPS

  • 4536

KEGG

  • C00031 
    N

MeSH Glucose

PubChem CID

  • 5793

Nomor RTECS {{{value}}} UNII

  • 5SL0G7R0OK 
    Y

InChI

  • InChI=1S/C6H12O6/c7-1-2-3(8)4(9)5(10)6(11)12-2/h2-11H,1H2/t2-,3-,4+,5-,6?/m1/s1 

    Y

    Key: WQZGKKKJIJFFOK-GASJEMHNSA-N 

    Y

SMILES

  • OC[C@H]1OC(O)[C@H](O)[C@@H](O)[C@@H]1O

  • C([C@@H]1[C@H]([C@@H]([C@H]([C@H](O1)O)O)O)O)O

Sifat

Rumus kimia

C6H12O6Massa molar 180,16 g·mol−1 Penampilan Bubuk putih Densitas 1.54 g/cm3Titik lebur α-D-glukosa: 146 °C
β-D-glukosa: 150 °C (302 °F; 423 K)

Kelarutan dalam air

909 g/1 L (25 °C (77 °F)) Termokimia Kapasitas kalor (C) 218.6 J K−1 mol−1[1]Entropi molar standar (So) 209.2 J K−1 mol−1[1]Entalpi pembentukan standar (ΔfHo) −1271 kJ/mol [2]Entalpi
pembakaran
standar ΔcHo298 −2805 kJ/mol Bahaya Lembar data keselamatan ICSC 0865

Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).

N verifikasi (apa ini 
Y
N ?) Referensi

Model pengisi ruang molekul glukosa

Gambaran proyeksi Haworth struktur glukosa (α-D-glukopiranosa)

Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

Bentuk rantai D-Glukosa.

Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim, glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon dioksida dan air, menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP.[3] Sebelum digunakan, glukosa dipecah dari polisakarida.[4]

Glukosa dan fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen merupakan polimer glukosa umum polisakarida).

Dekstrosa terbentuk akibat larutan D-glukosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama D-fruktosa disebut "levulosa" karena larutan levulosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kiri.

 

Glukosa berubah dari proyeksi Fischer ke proyeksi Haworth.

Gula terdapat dalam dua enantiomer ( isomer cermin), D-glukosa dan L-glukosa, tetapi pada organisme, yang ditemukan hanya isomer D-isomer. Suatu karbohidrat berbentuk D atau L berkaitan dengan konformasi isomerik pada karbon 5. Jika berada di kanan proyeksi Fischer, maka bentuk cincinnya adalah enantiomer D, kalau ke kiri, maka menjadi enantiomer L. Sangat mudah diingat, merujuk pada D untuk "dextro”, yang merupakan akar bahasa Latin untuk "right" (kanan), sedangkan L untuk "levo" yang merupakan akar kata "left" (kiri). Struktur cincinnya sendiri dapat terbentuk melalui dua cara yang berbeda, yang menghasilkan glukosa-α (alfa) jeungt β (beta). Secara struktur, glukosa-α jeung -β berbeda pada gugus hidroksil yang terikat pada karbon pertama pada cincinnya. Bentuk α memiliki gugus hidroksil "di bawah" hidrogennya (sebagaimana molekul ini biasa digambarkan, seperti terlihat pada gambar di atas), sedangkan bentuk β gugus hidroksilnya berada "di atas" hidrogennya. Dua bentuk ini terbentuk bergantian sepanjang waktu dalam larutan air, hingga mencapai nisbah stabil α:β 36:64, dalam proses yang disebut mutarotasi yang dapat dipercepat.[5]

  1. sebagai hasil fotosintesis pada tumbuhan dan beberapa prokariota.
  2. terbentuk dalam hati dan otot rangka dari pemecahan simpanan glikogen (polimer glukosa).
  3. disintesis dalam hati dan ginjal dari zat antara melalui proses yang disebut glukoneogenesis.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan juga dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

 

Larutan glukosa 5%

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

  • Isomaltulosa

  1. ^ a b Boerio-Goates, Juliana (1991), "Heat-capacity measurements and thermodynamic functions of crystalline α-D-glucose at temperatures from 10K to 340K", J. Chem. Thermodynam., 23 (5): 403–9, doi:10.1016/S0021-9614(05)80128-4 .
  2. ^ Ponomarev, V. V.; Migarskaya, L. B. (1960), "Heats of combustion of some amino-acids", Russ. J. Phys. Chem. (Engl. Transl.), 34: 1182–83 .
  3. ^ Medical Biochemistry at a Glance @Google books, Blackwell Publishing, 2006, hlm. 52, ISBN 978-1-4051-1322-9 
  4. ^ Medical Biochemistry at a Glance @Google books, Blackwell Publishing, 2006, hlm. 50, ISBN 978-1-4051-1322-9 
  5. ^ Kirschner, Karl N.; Woods, Robert J. (2001), "Solvent interactions determine carbohydrate conformation", Proc. Natl. Acad. Sci. USA, 98 (19): 10541–45, doi:10.1073/pnas.191362798, PMC 58501  , PMID 11526221 

  Portal Kimia
  Portal Biologi

  • Lebih banyak tentang kimia dan fungsi glukosa dalam biologi di EvoWiki (bahasa Inggris) Diarsipkan 2004-12-15 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glukosa&oldid=17864851"