Jelaskan hubungan teknik vokal dan Gaya Menyanyi dalam masyarakat Tradisional

Kelas VIII SMPMTs Semester 1 40

3. Media Bermain

Lagu-lagu rakyat folksongs yang tumbuh subur di daerah pedesaan banyak digunakan sebagai media bermain anak-anak. Masih ingatkah pemainan dengan lagu ketika kamu di Sekolah Dasar? Lagu Cublak- Cublak Suweng dari Jawa Tengah, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan, Ambil-ambilan dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, Sang Bangau dan Pok Ame-Ame dari Betawi. Lagu-lagu ini sering dijadikan nama permainan anak-anak.

4. Media Penerangan Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat

merupakan contoh fungsi musik sebagai media penerangan. Lagu-lagu ini misalnya, berisi tentang pelestarian lingkungan dan adat istiadat. Pada masyarakat modern bisa tentang pemilu, Keluarga Berencana dan ibu hamil, Penyakit AIDS, dan lain- lain. Selain dalam iklan layanan masyarakat, lagu- lagu yang bernafaskan agama juga menjadi media penerangan. Musik qasidah, terbangan, dan zipin dengan syair-syair lagu dari Al-qur’an.

B. Teknik dan Gaya Bernyanyi dalam Musik Tradisi

Di kelas VII kita telah mempelajari teknik vokal. Kamu telah belajar teknik pernafasan perut, teknik pernafasan diafrahma, belajar tentang posisi, dan s ikap badan dalam bernyanyi. Mungkin kamu bingung melihat penampilan penyanyi musik tradisi berpakaian ketat bahkan memakai stagen, bernyanyi dengan posisi bersimpuh, tetapi suaranya terdengar merdu dan menarik Hal ini sesuai dengan peribahasa bahwa “banyak jalan menuju Roma”, artinya banyak cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan atau cita-cita. Masyarakat dan suku bangsa asli Papua menari sekaligus bernyanyi dan bermain tifa yaitu alat musik pukul dengan sumber bunyi membran alat musik gendang masyarakat Papua dalam kelompok. Stamina mereka tetap terjaga, mereka memakan ulat sagu yang kaya akan protein. Di unduh dari : Bukupaket.com Seni Budaya 41 Sumber gambar: Internet Gambar 10.4 Menyanyi secara unisono pada tradisi seni pertunjukan di Jawa dan Papua. 1. Mengapa terjadi perbedaan cara bernyanyi musik tradisi dengan musik modern? 2. Mengapa pesinden pernafasannya baik meskipun menggunakan stagen ikat pinggang yang ketat tetapi suaranya tetap terdengar baik dan merdu ? Apa rahasianya? Apakah teknik bernyanyi musik tradisi di masyarakat Sun da, Jawa, dan Bali berbeda. Musik vokal dalam musik tra di si di Indonesia amat beragam. Pada masyarakat Sunda di Cianjur dikenal dengan sebutan Mamos atau Mamaca. Ma maos adalah tembang yang telah lama dikenal jauh se belum Indone sia merdeka. Pada awalnya mamaos dinyanyikan kalangan kaum laki-laki. Namun selanjutnya juga di nyanyikan oleh kaum perempuan. Banyak kalangan perempu an yang terkenal dalam menyanyikannya adalah Rd. Siti Sarah, Rd. Anah Ruhanah, Ibu Imong, Ibu O’oh, Ibu Resna, dan Nyi Mas Saodah. Bahan mamaos berasal dari berbagai seni suara Sunda se per ti pantun, beluk mamaca. Pada Suku Bangsa Jawa ada ma ca pat. Mamaos pantun sering disebut papantunan, ada pu puh yang sering dikenal dengan tembang ada lagi istilah lain yaitu Kawih dan Sekar Ganjar Kurnia. 2003. Bagaimana tradisi musik vokal di daerahmu? Amati dan kemudian ceritakan hasil pengamatanmu Penyanyi musik tradisi amat memperhatikan kesehatan ba dan de ngan mengonsumsi jamu tradisional. Apakah kamu tahu bahan jamu tradisional dari jenis tanaman atau hewani yang di gunakan. Di unduh dari : Bukupaket.com Kelas VIII SMPMTs Semester 1 42 Selain itu penyanyi atau pesinden mu sik tradisi mempunyai banyak pantangan, dan harus men dekatkan diri pada Sang Khalik, pencipta alam semesta. Apakah ada hubungannya antara mengonsumsi jamu, meng hindarkan diri atau melakukan pantangan tertentu serta pen dekatan pada Sang Khalik Pencipta Alam semesta Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dengan suara merdu yang dilatun kan nya. Identifikasi bahan jamu tradisional penyehat badan dan per panjang nafas. Hasil pengamatan terhadap larangan dan anjuran agar suara menjadi merdu No. Bahan Tanaman dan Buah Bahan Hewani 1 2 3 4 5 6 7 8 No. Larangan Anjuran 1 2 3 4 5 6 7 8 Di unduh dari : Bukupaket.com Seni Budaya 43 Lakukan pengamatan lebih teliti dan hasilnya presentasikan di de- No Larangan Kewajiban 1 2 3 4 5 6 7 8 Hasil pengamatan kepada pesinden agar suara terdengar merdu. Penyanyi musik tradisi disebut Pesindhén, atau s i n d h é n d a r i B a h a s a J a w a adalah sebutan bagi pe rempuan yang bernyanyi mengiringi gamelan, umumnya sebagai pe nyanyi satu-satunya. Pesindhén yang baik harus mem pu nyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian vokal yang baik serta kemampuan untuk menyanyikan tembang. Pesinden juga sering disebut sinden, menurut Ki Mu jo ko Joko Raharjo berasal dari kata “pasindhian” yang ber arti yang kaya akan lagu atau yang melagukan melan tunkan lagu. Sinden juga disebut waranggana “wara” berarti seseorang berjenis kelamin perempuan, dan “anggana” berarti sendiri. Pada zaman dahulu waranggana adalah satu-satunya wanita dalam panggung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan. Sinden memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gendhing yang disajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang. Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Banyumas, Yogyakarta, Sunda, Jawa Timur, dan daerah lainnya, yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan. Sinden tidak hanya tampil sendiri dalam pergelaran tetapi untuk saat ini bisa mencapai delapan hingga sepuluh orang bahkan lebih untuk per gelaran yang sifatnya spektakuler. Di unduh dari : Bukupaket.com Kelas VIII SMPMTs Semester 1 44 Pada pergelaran wayang zaman dulu, Sinden duduk ber simpuh di belakang dalang, tepatnya di belakang pe main gender dan di depan pemain kendang.

C. Bernyanyi secara Unisono

Lihat Foto

Dongeng Kita

Lagu Bungong Jeumpa

KOMPAS.com - Lagu daerah membutuhkan teknik dan gaya menyanyi yang tepat dalam membawakannya.

Lagu daerah merupakan lagu yang dihasilkan dari nilai kebudayaan wilayah setempat. Ciri utamanya, yakni menggunakan bahasa daerah, mengandung makna tertentu untuk masyarakat sekitar, serta alunan iramanya yang sederhana.

Sebenarnya dalam menyanyikan lagu daerah, teknik yang diperlukan tidak berbeda jauh dengan teknik menyanyi pada umumnya. Namun, untuk gaya menyanyinya, lagu daerah memiliki karakteristiknya sendiri.

Bagaimana teknik dan gaya menyanyi lagu daerah?

Baca juga: Apa Saja Lagu Daerah DKI Jakarta?

Teknik menyanyi lagu daerah

Menurut Dwi Yatminah dalam Peningkatan Aktivitas Belajar dan Keterampilan Menyanyi Lagu Daerah melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Bagi Siswa Kelas VII A SMP Murni 1 Surakarta Semester 1 Tahun 2016/2017 (2018), berikut beberapa teknik menyanyi yang digunakan dalam lagu daerah:

Artikulasi

Saat menyanyikan lagu apapun, termasuk lagu daerah, artikulasi menjadi teknik utama menyanyi. Artikulasi merupakan cara pengucapan kata atau lirik lagu.

Penyanyi harus melafalkan lirik lagu secara jelas, mulai dari artikulasi huruf hidup, huruf mati serta difong atau bunyi rangkap.

Intonasi

Selain artikulasi, intonasi juga menjadi teknik utama menyanyi lagu daerah. Intonasi adalah tinggi rendahnya nada yang harus dijangkau dengan tepat.

Teknik pernapasan

Pengaturan napas sangat diperlukan ketika bernyanyi, termasuk lagu daerah. Karena dengan mengatur napas, intonasi menjadi lebih tepat untuk dijangkau. Selain itu, artikulasi atau pelafalannya juga menjadi lebih jelas.

Baca juga: Mengenal Lagu Daerah Lampung

Frasering atau pemenggalan kalimat

Frasering adalah teknik menyanyikan lagu dengan memenggal kalimatnya menjadi lebih pendek, tanpa menghilangkan makna atau pesannya.

Mengutip dari buku Lagu Daerah (2012) karya Siti Rochani, teknik pembawaan lagu juga penting diterapkan ketika menyanyikan lagu daerah.

Karena teknik ini mencakup penghayatan penyanyi ketika membawakan sebuah lagu, yang berperngaruh pada penyampaian pesan atau makna kepada pendengar.

Gaya menyanyi lagu daerah

Tiap daerah memiliki gaya menyanyi masing-masing, karena perlu diingat jika lagu daerah berasal dari nilai kebudayaan di wilayah tersebut.

Selain itu, penggunaan bahasa juga mempengaruhi gaya menyanyikannya. Contohnya gaya bernyanyi lagu daerah Jawa cenderung lebih kalem dibanding pembawaan lagu daerah Betawi.

Baca juga: Lagu Tradisional di Bangka Belitung

Namun, secara garis besar ada dua gaya dalam bernyanyi lagu daerah yang sering digunakan, yakni:

Gaya unisono

Unisono juga bisa diartikan paduan suara yang hanya menggunakan satu suara, sehingga terdengar lebih harmonis dan kompak. Gaya ini paling banyak digunakan ketika menyanyikan lagu daerah.

Gaya lokal

Artinya ketika bernyanyi lagu daerah, sifat estetis dan ekspresif khas daerahnya ditonjolkan dengan kuat, sehingga menjadi pembeda dengan lagu daerah lainnya.

Gaya musikal

Selain dua gaya menyanyi lagu daerah di atas, gaya musikal juga menjadi salah satu gaya bernyanyi lagu daerah.

Gaya musikal merupakan karakteristik musikal dengan tiga gaya, yaitu:

  1. Gaya lokal, menggunakan sifat-sifat lokal daerah baik estetis maupun ekspresif yang berbeda dengan daerah lainnya.
  2. Gaya individual, karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membuat berbeda dengan pencipta lagu lainnya.
  3. Gaya periodikal, karakteristik yang menghasuilkan gaya musikal tertentu disetiap zaman.

Baca juga: Mengenal Lagu Daerah Jawa Barat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.