Jelaskan hubungan valensi dengan energi afinitas

Merdeka.com - Sudahkah kamu memahami apa saja yang menyusun sebuah atom? Dalam atom setidaknya ada 3 partikel penyusun yang wajib kamu tahu, yaitu inti atom, proton dan elektron. Elektron adalah partikel penyusun atom yang sangat menarik untuk dipelajari. Nah, kali ini, yuk kita belajar tentang 2 istilah kimia yang erat kaitannya dengan elekton, yaitu energi ionisasi dan afinitas elektron.

1. Energi ionisasi

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas. Energi ionisasi pertama digunakan oleh suatu atom untuk melepaskan elektron pada kulit terluar, sedangkan energi ionisasi kedua merupakan energi yang diperlukan suatu ion (ion + 1) untuk melepas elektronnya yang terikat paling lemah.

Energi ionisasi merupakan energi yang diperlukan untuk melawan gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga elektron dapat terlepas dari atomnya. So, kalau jarak antara elektron dengan inti semakin jauh, maka energi yang diperlukan untuk melawan gaya tarik inti semakin kecil dan itu berarti energi ionisasinya kecil. Makin panjang jari-jari atom atau ion makin kecil energi ionisasinya.

2. Afinitas elektron

Faktanya, nggak semua atom mudah melepaskan elektron, tapi ada sebagian atom-atom unsur justru cenderung lebih mudah menarik elektron. Nah, afinitas elektron adalah besarnya enegi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat digunakan sebagai ukuran mudah nggaknya suatu atom menangkap elektron. Semakin besar energi yang dilepas (afinitas elektron) menunjukan bahwa atom tersebut cenderung menarik elektron menjadi ion negatif.

Itulah penjelasan tentang energi ionisasi dan afinitas elekron. Apakah kamu sudah memahami kedua istilah penting itu?

Afinitas Elektron (electron affinity) yaitu negatif dari perubahan energi yang terjadi ketika satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Afinitas elektron juga dinyatakan dalam kJ mol–1. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda positif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda negatif. Makin positif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron (kecenderungan membentuk ion negatif).

Elektron dapat masuk karena ditarik oleh inti yang bermuatan positif. Disekitar inti terdapat elektron yang menolak elektron lain yang akan masuk. Jika daya tarik inti lebih besar dari daya tolak elektron, maka dikeluarkan energi saat elektron masuk, tetapi bila daya tarik inti lebih lebih kecil maka diperlukan energi untuk memasukkan elektron. Jika energi keluar, afinitas elektron bertanda positif (eksotermik) dan bila energi diserap maka bertanda negatif (endotermik) (S, Syukri. 1999). (Sdrr08 (bicara) 13 Februari 2021 14.10 (UTC))

  1. Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas ke bawah
  2. Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
  3. Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektron bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen.
  • Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga
  • http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/tabel-periodik-unsur-dan-struktur-atom/sifat-sifat-periodik-unsur-keelektronegatifan-afinitas-unsur/ Diarsipkan 2013-12-16 di Wayback Machine.
  • S, Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 1. Bandung, ITB
 

Artikel bertopik kimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Afinitas_elektron&oldid=18655119"

Nilai energi ionisasi bergantung pada jarak elektron valensi terhadap inti atom. Makin jauh jarak elektron valensi terhadap inti atom, makin lemah tarikan inti terhadap elektron sehingga energi ionisasi makin kecil. Dan berlaku juga sebaliknya.

Hubungan antara jari-jari atom terhadap energi ionisasi dalam unsur golongan utama terlihat pada jarak elektron valensi (elektron pada kulit terluar) terhadap inti atom. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil sehingga energi ionisasi yang diperlukan untuk melepaskannya makin kecil. 

Sedangkan dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil karena jumlah elektron valensi semakin banyak. Hal tersebut menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar sehingga energi ionisasi yang dibutuhkan semakin besar.

Dengan demikian, hubungan antara kecenderungan jari-jari atom dengan energi pengionan untuk unsur-unsur golongan utama semakin besar jari-jari atomnya maka energi ionisasinya akan semakin kecil.

Kereaktifan elektron dari atas ke bawah semakin berkurang, hal ini karena jari-jari atom dari atas ke bawah semakin besar sehingga gaya tarik inti atom dengan elektron terluar akan semakin lemah. Kereaktifan berbanding lurus dengan nilai afinitas elektron. Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas. Dari atas ke bawah (satu golongan) afinitas elektron halogen semakin kecil, maka kereaktifan halogen semakin berkurang.

Jadi, kereaktifan berbanding lurus dengan afinitas elektron dan berbanding terbalik dengan jari-jari atom. 

Hubungan antara nomor atom, jari jari atom dan energi ionisasi unsur unsur golongan

Pembahasan

 

Hampir semua unsur di alam ditemukan dalam bentuk senyawanya. Hal ini disebabkan unsur itu belum stabil sehingga mudah bereaksi dengan unsur lainnya. Kereaktifan suatu unsur bergantung pada harga jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektronnya, dan keelektronegatifan. Keteraturan harga-harga tersebut dalam tabel periodik merupakan keperiodikan sifat unsur.

Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan kulit paling luarnya. Kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka jari-jari atom akan semakin besar. Hal ini karena semakin banyak jumlah kulit atom dari atas ke bawah.

Kecenderungan jari-jari atom dalam satu periode (dari kiri ke kanan) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka jari-jari atom akan semakin kecil. Hal ini karena dari kiri ke kanan jumlah elektron valensi akan semakin besar, sedangkan jumlah kulit sama. Semakin bertambahnya elektron valensi mengakibatkan ikatan yang terjadi antara elektron valensi dengan inti menjadi semakin kuat, sehingga terjadilah pengecilan ukuran volume atom.

Afinitas elektron adalah energi yang yang dilepaskan ketika suatu atom menerima elektron. Kecenderungan afinitas elektron dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka afinitas elektron akan semakin kecil. Hal ini karena semakin besar jari-jari atom dari atas ke bawah. Sehingga atom akan semakin mudah untuk menerima elektron.

Kecenderungan afinitas elektron jika dalam satu periode (dari kiri ke kanan) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka afinitas elektron akan semakin besar. Hal ini karena dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan sehingga atom semakin sulit untuk menerima elektron. Harga afinitas elektron biasanya dinyatakan dengan tanda negatif karena pada proses tersebut dilepaskan energi. Jika harga afinitas elektron makin negatif, berarti afinitas elektron semakin besar.  

Kereaktifan elektron dari atas ke bawah semakin berkurang, hal ini karena jari-jari atom dari atas ke bawah semakin besar sehingga gaya tarik inti atom dengan elektron terluar akan semkain lemah. Kereaktifan juga berbanding terbalik dengan nilai afinitas elektron. Dari atas ke bawah (satu golongan) afinitas elektron halogen semakin kecil, maka kereaktifan halogen semakin berkurang.

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluarnya. Kecenderungan energi ionisasi dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka energi ionisasi akan semakin kecil. Hal ini karena semakin besar jari-jari atom dari atas ke bawah. Sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah maka atom akan semakin mudah untuk melepas elektron.

Kecenderungan energi ionisasi jika dalam satu periode (dari kiri ke kanan) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka energi ionisasi akan semakin besar. Hal ini karena dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat maka atom semakin sulit untuk melepas elektron. Jika energi ionisasi kecil maka atom mudah melepaskan elektron. Sebaliknya jika energi ionisasi besar maka atom sukar melepaskan elektron.  

Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap elektron dari atom lain dalam senyawanya. Semakin mudah atom menarik pasangan elektron ikatan maka akan semakin besar keelektronegatifan suatu atom karena gaya tarik elektron dari atom semakin kuat. Oleh karena itu, kecenderungan kelektronegatifan atom akan sama dengan afinitas elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), kelektronegatifan akan semakin besar. Jika dalam satu golongan (dari atas ke bawah), kelektronegatifan akan semakin kecil.

 

 

Mapel : Kimia  

Bab : Perkembangan sistem periodik unsur

Kelas : X  

Semester : 1

Kode : 10.7.3

Kata kunci : nomor atom, jari jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifitas, segolongan, seperiode