Jelaskan perbedaan benda benda langit berdasarkan tabel berikut

KOMPAS.com - Tak hanya bintang, di angkasa terdapat berbagai macam benda langit yang bertaburan.

Show

Ada objek yang mengorbit matahari, tetapi terlalu kecil untuk disebut planet. Ada yang mengorbit. Ada juga yang jatuh ke bumi.

Beberapa di antaranya adalah asteroid, komet, meteoroid, meteor, dan meteorit. Meskipun nama-nama itu mirip, mereka berbeda.

Baca juga: Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam

Asteroid

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Asal-usul asteroid merah Kamo'oalewa selama ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Melansir laman NASA, benda ini relatif kecil dan tidak aktif mengorbit matahari.

Asteroid biasanya terdiri dari bahan berbatu, berdebu, dan logam.

Sebagian besar mengorbit dalam sabuk asteroid utama, antara orbit Mars dan Jupiter.

Akan tetapi, beberapa mengikuti jalur yang beredar ke tata surya bagian dalam (termasuk asteroid dekat bumi). Sementara yang lain tetap berada di luar orbit Neptunus.

Melansir Jerussalem Post, 6 November 2021, asteroid berukuran kecil menyerang bumi hampir sepanjang waktu, menurut ilmuwan Laboratorium Propulsi Jet NASA Marina Brozovic.

Namun, karena skala asteroid kecil mereka terbakar di atmoster. Sehingga, banyak dari mereka yang tidak mencapai permukaan bumi.

NASA telah memberi label asteroid 140 meter atau lebih yang mendekati planet ini sebagai Asteroid Berpotensi Berbahaya (PHA), karena memiliki kemungkinan menyebabkan kerusakan besar di bumi.

Selama satu abad terakhir, asteroid paling signifikan yang menabrak bumi adalah seukuran bangunan kecil yang terbang di atas Rusia pada 2013.

Asteroid itu hancur hanya 20 km di atas tanah, menyebabkan sejumlah besar meteorit bertebaran di atas kota Chelyabinsk Rusia.

Baca juga: Mengenal Canopus, Bintang Paling Terang Kedua di Langit Malam

Komet

SHUTTERSTOCK/Triff Ilustrasi komet Leonard. Sepanjang Desember 2021, Komet Leonard akan melintas dekat Bumi. Cara melihat komet ini tidak perlu menggunakan alat bantu optik, asalkan kondisi langit cerah.

Komet adalah benda yang mengorbit matahari, relatif kecil, dan sebagian besar terdiri atas es dan debu.

Benda ini menguap ketika mendekati matahari. Kemudian membentuk atmosfer besar yang terlihat di sekitar objek.

Terkadang ekornya memanjang hingga jutaan mil. Komet biasanya mengikuti orbit elips panjang dan sebagian besar waktunya berada jauh dari matahari.

Melansir Live Science, 5 September 2019, sebagian besar komet memiliki orbit yang stabil di bagian terluar tata surya melewati planet Neptunus.

Meteoroid

Meteoroid adalah asteroid kecil atau pecahan komet dan terkadang pecahan planet. Ukurannya berkisar dari sebutir pasir hingga batu-batu besar selebar 1 meter.

Baca juga: 10 Fenomena Langit 2022: Bulan Purnama Super, Gerhana, hingga Hujan Meteor

Meteor

Shutterstock Ilustrasi hujan meteor. Fenomena puncak hujan meteor Monocerotid dan hujan meteor Chi-Orionid.

Masih dari laman NASA, meteor merupakan fenomena cahaya yang terjadi ketika meteoroid memasuki atmosfer bumi dan hancur. Ini lebih dikenal di masyarakat sebagai bintang jatuh.

Objek yang lebih besar, seperti asteroid kecil, menghasilkan meteor yang sangat terang yang disebut bola api atau bolide saat memasuki atmosfer.

Baca juga: Februari-Maret, Indonesia Diprediksi Alami Gelombang Ketiga Covid-19

Meteorit

Dok. Humas Itera Lampung Batu meteorit yang menghantam rumah warga di Lampung Tengah. Peneliti Itera Lampung memastikan batu itu adalah pecahan meteor yang masuk atmosfer bumi.

Sebagian besar meteoroid yang memasuki atmosfer terbakar habis sebagai meteor. Namun, dalam beberapa kasus, meteoroid tidak terbakar sepenuhnya, dan objek tersebut benar-benar mencapai permukaan bumi.

Meteorit adalah sisa meteoroid atau asteroid yang bertahan melewati atmosfer bumi dan mendarat di permukaan bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pixabay/OpenClipart-Vectors

Ilustrasi hujan meteor

Bobo.id - Teman-teman pasti sudah pernah mendengar istilah hujan meteor, atau bintang jatuh sebagai salah satu peristiwa langit.

Sebenarnya, bintang jatuh adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan meteor yang masuk ke armosfer Bumi.

Ternyata, bukan hanya batuan seperti meteor saja, lo, yang bisa masuk ke atmosfer Bumi.

Ada juga benda langit berupa meteorit dan meteorid. Ya, meski ketiganya terdengar sama, sebenarnya tiga benda langit ini berbeda, teman-teman.

Yuk, ketahui perbedaannya agar ktia tidak tertukar saat menyebutnya!

Baca Juga: Bentuk Bulan Sering Terlihat Berbeda Setiap Malam, Ini Penjelasannya Ilmiahnya

Meteor

Saat mengorbit Matahari, Bumi akan melintasi tempat tinggal sisa-sisa komet dan asteroid itu.

Bumi memiliki tarikan gravitasi yang cukup kuat untuk menarik benda-benda yang berada di jalur orbitnya, termasuk juga bebatuan sisa itu.

Nah, puing-puing bebatuan itu tertarik gravitasi Bumi dan masuk ke atmosfer Bumi.

Karena suhu di atmosfer Bumi sangat panas, bebatuan itu akan terbakar.

Peristiwa terbakarnya sisa-sisa asteroid dan komet di atmosfer Bumi akan terlihat oleh manusia sebagai cahaya yang bergerak cepat di langit.

Seberkas cahaya itulah yang disebut meteor atau yang biasa kita juluki sebagai bintang jatuh.

Baca Juga: Ketahui Cara Astronaut Bertahan di Ruang Angkasa dan Nama-Nama Benda Antariksa di Video Ini

Meteorit

Meteor yang memasuki atmosfer Bumi ada yang berukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar.

Bebatuan yang berukuran kecil biasanya akan terbakar habis di atmosfer Bumi.

Namun, ada juga bebatuan berukuran besar yang tidak terbakar habis saat memasuki atmosfer Bumi.

Akibatnya, batu itu akan mencapai permukaan Bumi dan jatuh ke tanah. Inilah yang disebut sebagai meteorit.

Meteorid

Ada banyak benda antariksa di tata surya kita, mulai dari planet, planet kerdil, asteroid, komet, dan lain-lain. Semuanya itu mengorbit Matahari sebagai bintang induk.

Jalur orbit setiap benda antariksa tidak sama dan tidak searah. Bisa saja jalur orbitnya saling bersinggungan.

Hal ini membuat ada beberapa asteroid dan komet yang mengorbit Matahari bisa jadi bergerak ke dekat Bumi.

Saat mengorbit Matahari, asteroid dan komet terpanaskan sehingga hancur sedikit demi sedikit dan menghasilkan ekor.

Baca Juga: Gravitasi Ternyata Menyebabkan Planet di Tata Surya Berbentuk Bulat, Ketahui Penjelasannya, yuk!

Ekor ini terdiri dari bebatuan kecil yang bisa tertinggal di orbit Bumi saat melintas di dekat planet kita.

Serpihan dari asteroid dan komet yang berada di jalur orbit Bumi inilah yang disebut sebagai meteorid.

Nah, sekarang teman-teman sudah tahu perbedaan benda langit meteor, meteorid, dan meteorit.

Jangan sampai tertukar lagi saat menyebutkannya, ya!

(Penulis: Cirana Merisa)

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

tirto.id - Alam semesta hingga kini masih menyimpan berbagai misteri bagi umat manusia. Di ruang angkasa terdapat berbagai benda langit termasuk di antaranya asteroid, komet, meteoroid yang bisa saja menghantam bumi kapan saja. Sebenarnya apa perbedaan dari ketiga benda langit tersebut?

Asteroid

Dilansir Space Place asteroid merupakan batu kecil yang turut mengorbit matahari. Kebanyakan dari asteroid banyak ditemukan di sabuk asteroid yang ada di antara Planet Mars dan Jupiter. Akan tetapi pada kenyataanya asteroid juga bisa berada di luar sabuk tersebut, sebagai contohnya asteroid yang mengorbit matahari di dekat bumi dan mengakibatkan berbagai ancaman asteroid.

Asteroid terbentuk dari objek yang tersisa dari pembentukan tata surya. Ketika gas dan debu bergabung dengan matahari maka beberapa material akan bergabung dan menjadi batuan terestrial dan menjadi planet gas yang turut mengelilingi matahari. Debu yang lebih kecil lagi dan tidak mampu menjadi planet akan menjadi asteroid.


Asteroid dan meteoroid memiliki persamaan yakni keduanya merupakan batuan ruang angkasa. Perbedaan dari kedua benda ini adalah seberapa dekat jaraknya dengan permukaan bumi.

Meteorit

Benda langit lainnya yakni meteoroid yang berasa dari pecahan asteroid. Terkadang saat sedang melakukan orbit, asteroid satu dan yang lainnya bisa saja saling bertabrakan dan mengakibatkan beberapa bagiannya pecah. Pecahan tersebutlah yang selanjutnya kita kenal dengan meteoroid. Apabila ada meteorid yang berada di dekat bumi dan masuk ke dalam atmosfer bumi maka pecahan batu tersebut akan terbakar, hal inilah yang selanjutnya kita panggil dengan meteorit atau yang lebih populer dengan nama bintang jatuh karena bentuknya yang bercahaya setelah mengalami pembakaran.

Setelah meteoroid memasuki bumi dan akhirnya menyentuh tanah maka namanya akan menjadi meteorit.

Dilansir Solar System, di Bumi terdapat fenomena yang disebut dengan Meteor Shower atau hujan meteor.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 48,5 ton (44 ton atau 44.000 kilogram) bahan meteorit jatuh di Bumi setiap hari. Hampir semua batuan tersebut menguap di atmosfer Bumi dan meninggalkan jejak terang. Beberapa meteorit biasanya bisa dilihat pada malam tertentu. Tetapi terkadang jumlahnya meningkat secara signifikan, hal inilah yang disebut hujan meteor. Hujan meteor biasanya terjadi setiap tahun atau secara berkala. Kejadian ini terjadi ketika bumi melewati jejak puing-puing berdebu yang ditinggalkan oleh komet. Hujan meteor biasanya dinamai bintang atau konstelasi yang sedang dekat dengan tempat hujan meteor tersebut muncul. Salah satu yang paling terkenal yakni hujan meteor Perseid, yang memuncak pada bulan Agustus setiap tahun. Setiap meteor Perseid adalah bagian kecil dari komet Swift-Tuttle yang memiliki masa orbit terhadap matahari selama 135 tahun. Karena bentuknya yang hampir sama maka meteorit kadang sulit dibedakan dengan komet. Padahal kedua benda langit ini memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Komet

Komet merupakan benda langit yang memiliki orbit sendiri terhadap matahari. Akan tetapi perbedaanya komet terbuat dari es dan debu, bukan batu.

Seperti yang dikutip dari Scientific American, komet juga terbentuk dari material sisa dari pembentukan tata surya. Komet terbentuk di tempat yang jauh dari matahari atau yang dikenal dengan garis es atau salju dan melewati orbit Mars dan Jupier, di mana suhu cukup rendah untuk membekukan air.

Komet mengorbit matahari seperti halnya planet dan asteroid, akan tetapi komet biasanya memiliki waktu orbit yang lebih panjang. Saat komet semakin dekat dengan Matahari, sebagian es mulai mencair dan mendidih, bersama dengan partikel debu. Partikel dan gas ini membuat awan di sekitar nukleus, yang disebut koma. Koma dan ekor komet akan diterangi oleh Matahari sehingga komet tampilan komet akan terang benderang. Komet memiliki ukuran yang besar sehingga ketika kita bisa melihat komet maka komet tersebut berada jauh dari bumi. Sedangkan ketika kita melihat meteor maka meteor tersebut sudah berlokasi di atmosfer bumi.