Jembatan Ampera, yang telah menjadi lambang kota, terletak di tengah-tengah Kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Jembatan Ampera dibangun pada tahun 1962 dengan biaya pembangunan yang diambil dari perampasan perang Jepang. Hal demikian juga terjadi pada pembangunan tugu Monas Jakarta. Jembatan ini awalnya sempat diberi nama Jembatan Soekarno, presiden Indonesia saat itu. Pemberian nama tersebut dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada jasa presiden Soekarno saat itu. Namun, presiden Soekarno kurang berkenan karena tidak ingin menimbulkan tendensi individu tertentu. Dari alasan tersebut nama jembatan kemudian disamakan dengan slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960 yaitu Amanat Penderitaan Rakyat atau disingkat Ampera.

Struktur bangunan jembatan Ampera dijelaskan sebagai berikut:

1. Jembatan Ampera dibangun dengan panjang 1,117 meter dan lebar 22 meter

2. Sementara tinggi jembatan Ampera adalah 11,5 di atas permukaan air, sedangkan tinggi menara mencapai 63 m dari tanah.

3. Antar menara memiliki jarak sekitar 75 meter dan berat jembatan berkisar 944 ton

The Ampera Bridge, which has become a kind of city symbol, is located in the middle of Palembang City, connecting the Seberang Ulu and opposite Ilir regions separated by the Musi River.

The Ampera Bridge was built in 1962 at the cost of construction taken from Japanese war seizures. This also happened in the construction of the Jakarta Monas Monument. This bridge was initially named the Soekarno Bridge, the Indonesian president at that time. Giving the name is considered as a form of respect for the services of President Soekarno at that time. However, President Soekarno was not pleased because he did not want to cause certain individual tendencies. From that reason the name of the bridge was then equated with the Indonesian slogan in 1960, namely the Mandate of the People's Suffering or abbreviated as Ampera.

The structure of the Ampera bridge is explained as follows:

1. The Ampera Bridge was built with a length of 1,117 meters and a width of 22 meters

2. While the height of the Ampera bridge is 11.5 above the water surface, the tower height reaches 63 m from the ground.

3. Between towers have a distance of about 75 meters and the weight of the bridge ranges from 944 tons

Jembatan Musi II (dua) merupakan sebuah jembatan yang membelah Sungai Musi di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan ini berada di kecamatan gandus di seberang ilir dan kecamatan kertapati seberang ulu.

Susunan

  • Propinsi : Sumatera Selatan
  • Sektor : Direktorat Jenderal Bina Marga
  • Tahun  : 1994
  • Panjang Total :520 m
  • Lebar : 9 m
  • Jenis : Rangka baja Australia.
  • Bentang utama : 100 meter.
  • Bentang pendekat pertama : 5x60 meter (300 meter)
  • Bentang pendekat kedua  : 4x30 meter (120 meter).

Keadaan

Keadaan Jembatan Musi II memprihatinkan dan butuh perawatan mendesak. Penyebabnya, ratusan bautnya sudah jumlah yang tidak berfungsi lagi atau kendor dan patah. Jembatan ini juga dikhawatirkan akan penggunaan tongkang batubara yang melintas di bawahnya. Pasalnya, jembatan rangka baja ini tidak didisain menahan benturan tongkang dengan bobot 15.000 ton.[1]

Rencana Duplikasi

Jembatan Musi II direncanakan bagi dimainkan duplikasi. Duplikasi akan dibangun awal 2012. Pembebasan ajang didanai Pemprov Sumsel melintasi dana APBD sedangkan pembangunan fisik jembatan menggunakan dana APBN yang besarannya diperkirakan Rp 150 miliar.[2]

Nantinya, duplikasi ini memiliki panjang 644,881 meter, luas 11 meter, dan berada dua jalur kendaraan. Ketinggian jembatan dari muka cairan normal 14,9 meter dan dari muka cairan banjir 17,12 meter. Pada anggota atas bentang utama dipasang pelengkung baja menerus. Berada empat lengkung kecil dan satu lengkung luhur.[3]

PALEMBANG. Pemerintah berupaya memperbaiki infrastruktur jalan di kawasan Sumatera, salah satunya di Palembang. Salah satu cara proyek infrastruktur yang dilakukan itu adalah membangun jembatan duplikasi Musi II yang sudah dimulai dibangun sejak Januari 2013 lalu.

Junaidi, Kepala Satuan Kerja Metro Wilayah I Palembang mengatakan, jembatan duplikasi ini akan melintang tepat di samping jembatan Musi yang sudah existing dan dibangun sejak tahun 1980-an. "Alokasi anggaran untuk membangun jembatan ini Rp 233 Miliar secara multi years dan ditargetkan Oktober 2014 rampung," ujarnya, Kamis (2/5).

Menurut Junaidi, jembatan Duplikasi Musi II yang akan dibangun ini merupakan akses jalan yg penting di Palembang, terutama bagi mereka yang menempuh perjalanan dari Lampung menuju Jambi ataupun sebaliknya.

Untuk tahun 2013 ini, alokasi anggaran yang tersedia untuk membangun jembatan ini adalah sebesar Rp 120 miliar, dan hingga kini pengerjaan fisik sudah mencapai 31%. "Secara fisik realisasi pembangunan agak lamban karena terkndala pembebasan lahan yang baru benar-benar clear pada beberapa pekan lalu, sehingga pembangunan baru bisa berjalan, tetapi kami optimistis anggaran bisa terserap 100% tahun ini," ujarnya.

Selain itu, Junaidi bilang, bahwa pembangunan fisik sejauh ini juga terganggu cuaca yang masih selalu diguyur hujan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto mengatakan, keterlambatan proyek terjadi banyak pengerjaan yang sifatnya non lapangan. Kendati begitu, ia berharap pelaksanaan jembatan itu tetap menjaga kualitas yang diinginkan. "Bukan hanya tepat waktu tapi juga kualitas pembangunannya baik," katanya.

Seperti halnya Junaidi, Djoko juga optimistis tahun 2014 jembatan sepanjang 700 meter ini itu sudah bisa tersambung.

Lebih jauh, Djoko bilang, setiap harinya jembatan Musi II yang ada sekarang dilewati oleh 20.000 kendaraan angkutan berat per harinya. Jumlah ini separuh dari jumlah kendaraan berat yang melewati Jalan Pantai Utara Jawa (Pantura).

Namun, menurutnya realisasi pembangunan jembatan Duplikasi Musi II ini penting untuk membagi beban jalan yang ada tersebut, sehingga jalan tak cepat rusak dan perawatannya pun lebih murah.

"Intinya kita ingin agar Sumatera itu tidak seperti Jawa, yang pertumbuhan jalannya kalah dengan pertumbuhan ekonominya," jelas DJoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.

Jembatan Musi 2 terletak dimana?

Sumatera SelatanJembatan Musi II / Provinsinull

Jembatan Musi ada berapa?

Untuk menghubungkan dua wilayah Kota Palembang tersebut, sudah ada enam enam jembatan Musi.

Siapa yg bangun Jembatan Ampera?

Pada tahun 1957, panitia pembangunan jembatan ini dibentuk. Panitia tersebut terdiri dari Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Lalu, Wali Kota Palembang M. Ali Amin beserta Wakil Wali Kota Indra Caya meminta bantuan Presiden Soekarno.

Jembatan Ampera Musi berapa?

Jembatan yang terbentang di atas Sungai Musi Kota Palembang ini memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi 63 meter dan jarak antara menara 75 meter.