Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah jenis kalimat, dan salah satunya adalah kalimat sanggahan yang juga disebut dengan istilah kalimat bantahan. Mari kita bahas pengertian kalimat sanggahan dan contoh kalimat sanggahan. Show Kalimat jenis ini umum digunakan untuk menyampaikan ketidaksetujuan terhadap suatu pembahasan. Jika ingin menyanggah atau menolak suatu hal, suatu pendapat, ataupun suatu informasi. Maka bisa menggunakan kalimat bantahan tersebut, karena umumnya tidak hanya menyampaikan bantahan melainkan bisa menyampaikannya dengan baik. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kalimat sanggahan atau bantahan ini? Kemudian apa tujuan dan strukturnya? Supaya lebih memahami dan mendalami jenis kalimat ini maka bisa menyimak ulasan berikut. Pengertian Kalimat SanggahanDi dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sanggahan artinya menolak ide, gagasan, atau pendapat yang dirangkai dengan santun agar tidak menimbulkan konotasi kasar. Adapun pengertian dari kalimat sanggahan adalah kalimat yang disusun untuk menunjukan penolakan ide, gagasan, atau pendapat yang dirangkai dengan santun agar tidak menimbulkan konotasi kasar atau tidak terkesan kasar. Penggunaan kalimat ini umum digunakan dalam forum atau kegiatan diskusi. Sehingga ada proses saling menyampaikan pendapat dan saling menyanggah maupun menyetujui pendapat yang disampaikan sejumlah pihak. Dalam kalimat bantahan, terdapat penekanan untuk disampaikan dengan santun. Tujuannya adalah untuk menghindari konotasi kasar dan negatif. Sehingga sanggahan atau bantahan yang disampaikan mudah diterima, termasuk oleh mereka yang pendapatnya disanggah. Memastikan kalimat ini disampaikan tanpa memicu konotasi kasar maka perlu diimbangi dengan alasan yang logis, penolakan disampaikan secara jelas, dan menghindari kata-kata yang bisa menyakiti pihak manapun di dalam diskusi tersebut. Kalimat ini akan mudah ditemui saat mendengarkan atau mengikuti forum diskusi. Bahkan ada banyak acara di televisi yang memang menjadi tempat untuk saling menyampaikan pendapat dan menyampaikan sanggahannya. Misalnya pada acara Mata Najwa. Tujuan Penggunaan Kalimat SanggahanMelalui penjelasan kalimat sanggahan di atas, maka bisa dipahami pengertiannya dengan baik. Sekaligus bisa disimpulkan beberapa tujuan dari penggunaan kalimat ini, beberapa diantaranya adalah: 1. Menyampaikan Sanggahan atau BantahanTujuan yang pertama dan yang utama dari penggunaan kalimat bantahan tentu saja untuk membantah atau menyanggah suatu pendapat, suatu hal, maupun suatu informasi. Misalnya saja dalam sebuah forum diskusi salah satu peserta menyampaikan pendapatnya tentang pentingnya menjaga jarak selama pandemi Covid-19. Kemudian merasa pendapat tersebut kurang tepat, maka bisa ditolak dengan kalimat sanggahan. Bisa menjelaskan dulu bahwa pendapat tersebut kurang tepat, alasannya adalah karena ini dan itu yang kemudian sebaiknya harus seperti ini dan seperti itu. Sehingga bisa menjelaskan kenapa pendapat tersebut kurang tepat dan memberi alternatif pendapat yang dirasa lebih baik. 2. Menyampaikan Alasan yang LogisSuatu kalimat sanggahan tidak hanya berisi kata “tidak”, “saya tidak setuju”, “saya tidak sependapat”, dan sejenisnya. Struktur kalimat bantahan tidak hanya menyampaikan kalimat penolakan. Melainkan diikuti oleh alasan yang mendasarinya. Jadi, siapa saja yang tidak setuju atau tidak berkenan dengan suatu pendapat bisa menyampaikan penolakan disertai alasannya. Alasan ini harus logis, kemudian sifatnya objektif. Sehingga tidak timpang dan bisa diterima semua orang. Misalnya saja dalam proses pemilihan ketua kelas siswa A terpilih, dan kemudian ada yang kurang setuju. Kemudian mengatakan si A kurang cocok, maka perlu dijelaskan alasannya. Bisa karena si A ini kurang disiplin sehingga kurang layak menjadi ketua kelas. Jadi, alasannya jangan sampai subjektif. Misalnya karena si A tidak lebih tampan dari calon ketua kelas si B. 3. Memberikan Pandangan yang Berbeda dan Bisa DiterimaKalimat sanggahan tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan penolakan, melainkan juga menyampaikan atau memberikan pandangan pribadi. Hal ini selaras dengan poin sebelumnya, dimana sanggahan diikuti dengan alasan logis. Sehingga setiap orang di dalam sebuah forum diskusi memiliki hak menyampaikan pandangannya atau pendapatnya. Jika disampaikan dengan kalimat bantahan maka akan lebih mudah diterima, didengarkan, bahkan disetujui oleh semua atau sebagian besar anggota forum. Struktur Kalimat SanggahanKalimat sanggahan sekali lagi “bukan hanya” kalimat yang menyampaikan ketidaksetujuan akan suatu hal atau suatu pendapat. Melainkan juga menyampaikan ketidaksetujuan tersebut dengan santun. Sehingga bisa diterima semua pihak, termasuk pihak yang pendapatnya disanggah. Maka dalam kalimat ini ada struktur khas yang membuatnya bisa menyanggah dengan baik, yakni menolak tanpa perlu menyakiti. Strukturnya dimulai dengan menggunakan kata sifat atau adjektiva yang diikuti tambahan keterangan penguat, dilanjutkan dengan kata kata sambung atau konjungsi, baru kemudian diakhiri dengan keterangan sebagai alasan sanggahan. Misalnya pada contoh berikut: Sebenarnya saya setuju dengan pilihan desain dan warna perabotan rumah ini. Tetapi akan lebih baik jika semuanya dibicarakan terlebih dahulu dengan pemilik rumah, bukan asal ambil keputusan. Melalui contoh tersebut, kalimat “sebenarnya saya setuju dengan pilihan desain” menjelaskan adanya penggunaan kata sifat yang diikuti keterangan penguat. Keterangan penguat ada pada kata “setuju”. Kemudian digunakan kata sambung, yakni kata “tetapi” dan dilanjutkan atau diakhiri dengan alasan logis yang mendasari sanggahan berupa kalimat keterangan. Yakni dari kalimat “lebih baik jika semuanya dibicarakan dulu dengan pemilik rumah”. Contoh Kalimat SanggahanSebagai materi tambahan untuk memperdalam pemahaman mengenai kalimat sanggahan dan bagaimana menyusun atau mengucapkannya dengan baik dan benar. Maka berikut adalah beberapa contoh yang bisa dipelajari:
Kalimat sanggahan penting untuk dipahami agar bisa menjadi pribadi yang bijak dalam menyampaikan pendapat yang berbeda atau ketidaksetujuan pada suatu hal. Sebab banyak yang menyanggah sesuatu dengan cara yang kasar. Alih-alih diterima, didengarkan oleh lawan bicara pun tidak. Baca juga artikel penting terkait kalimat sanggahan berikut ini. |