Show Dhafi Jawab Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb22.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>
Klik Disini Untuk Melihat Jawaban
#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..# Answered by ### on Tue, 26 Jul 2022 00:36:12 +0700 with category SeniJawabnny adalah kemasan primer. Kemasan primer sangat penting dari segi fungsinya, yaitu untuk melindungi (protection), mengawetkan (preservation), komunikasi ke pelanggan (communication), dan termasuk fungsi artistik supaya konsumen yang melihat tertarik untuk membeli.Baca Juga: Keberagaman yang terjadi sebab letak strategis wilayah indonesia Apa itu jwb22.dhafi.link?jwb22.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu. KEMASAN PRIMER Berdasarkan fungsinya, kemasan dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kemasan Primer, 2. Kemasan Sekunder, dan 3. Kemasan Tersier. Disebut kemasan primer karena kemasan ini langsung bersinggungan dengan produknya. Contoh kemasan primer adalah botol, tube, dan tutupnya. Sering juga label atau kotaknya kadang-kadang juga disebut kemasan primer meskipun tidak kontak langsung dengan produknya. Kemasan primer sangat penting dari segi fungsinya, yaitu untuk melindungi (protection), mengawetkan (preservation), komunikasi ke pelanggan (communication), dan termasuk fungsi artistik supaya konsumen yang melihat tertarik untuk membeli. KEMASAN SEKUNDER Kemasan sekunder diperlukan untuk melindungi kemasan primer selama dalam penyimpanan di gudang, saat transportasi, dan saat didistribusikan ke pelanggan partai besar maupun pelanggan eceran. Kemasan sekunder juga untuk mengantisipasi moda transportasi serta kondisi jalan pada sistem distribusinya. Sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kemasan primer, kemasan sekunder dapat berbentuk tatakan (tray), pembungkus (wrapper), pengikat (binder), dan dapat terbuat dari bahan karton, plastik, tali, film pembungkus (wrapper) serta karton atau kardus (corrugated outer) disebut sebagai secondary packaging atau supporting packaging (kemasan penunjang). Baik kemasan sekunder maupun kemasan penunjang berfungsi menjamin supaya kemasan primer sampai ke tangan konsumen selalu dalam keadaan baik. Karena itu, kemasan sekunder harus didesain sedemikian rupa agar kemasan primernya selalu aman, tidak berdebu, tidak terkelupas, tidak rusak, patah, penyok, dan tidak berubah warna. Kemasan sekunder merupakan satu kesatuan dengan kemasan primer. Pada produk yang kemasan primernya menggunakan bahan flexible, sering kali diperlukan kemasan sekunder yang lebih kuat untuk melindungi produk maupun kemasan primernya. Contoh: kemasan primer polybag, stand-up pouch, dan sachet yang tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi diri dari kekuatan luar. Karenanya, mereka memerlukan bantuan kemasan sekunder selama penyimpanan transportasi dari pabrik, distributor, toko, hingga sampai ke tangan konsumen. KEMASAN TERSIER Tertiary packaging atau sering juga disebut dengan transport packaging adalah kemasan yang digunakan untuk menggabungkan seluruh kemasan sekunder untuk memudahkan proses transportasi dan mencegah kerusakan produk. Contoh dari kemasan tersier adalah palet (kayu, cardboard, plastic) dan shrink wrap yang digunakan untuk memudahkan proses transportasi dan melindungi sekumpulan produk yang sudah dikemas dalam kemasan sekunder (kardus). Sumber
Ilustrasi kemasan primer, sekunder, dan tersier KOMPAS.com – Kemasan merupakan bungkus yang berfungsi untuk melindungi suatu produk. Pernahkah kemu mendengar tentang kemasan primer? Kemasan primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk. Untuk lebih memahami tentang kemasan, simaklah penjelasan di bawah ini! Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam buku berjudul Dasar-dasar Pemasaran (1997), kemasan dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan pengiriman. Kemasan primerKemasan primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk. Dalam kata lain, kemasan primer merupakan wadah ditempatkannya suatu produk. Kemasan primer memungkinkan produk untuk dijual secara eceran kepada konsumen. Kemasan primer biasanya terbuat dari bahan yang dapat menahan air dan udara agar tidak masuk ke dalam produk. Atau secara garis besar, kemasan primer menjaga stabilitas produk di dalamnya. Contohnya adalah berbagai kemasan makanan dan minuman (seperti bungkus mi instan, keripik, saos, susu, dan berbagai minuman berasa), botol sampo, botol kecap, gelas plastik, kemasan obat (seperti strip, ampul, botol, dan vial). Baca juga: Kemasan dan Pemasaran Produk Kerajinan Obyek Lokal Kemasan sekunderKemasan sekunder merupakan kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk dan bertujuan untuk melindungi kemasan primernya. Kemasan sekunder biasanya tidak berpengaruh pada stabilitas produk karena tidak bersentuhan langsung. Contoh kemasan sekunder adalah kotak karton obat sirup, kaleng susu bubuk, box styrofoam obat, juga kardus yang berisikan produk dengan kemasan primer. Kemasan sekunder memudahkan produk untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Kemasan tersierKemasan pengiriman atau kemasan tersier yaitu kemasan yang berfungsi untuk melindungi kemasan produk, kemasan primer, dan juga kemasan sekunder. Marleen S. Herudiyanto dalam buku Pengantar Teknologi Pengolahan Pangan (2008), menyebutkan bahwa kemasan pengiriman digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Kemasan tersier memastikan kemanan produk ketika diangkut dalam jumlah besar untuk dikirim dalam perjalanan yang jauh agar tidak rusak. Contoh kemasan tersier adalah container dan juga peti kemas. Baca juga: Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >> Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah B. Primer. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝kemasan yang berhubungan/kontak langsung dengan produk makanan, Ukurannya relatif kecil dan biasa dikenal sebagai kemasan eceran disebut kemasan ....❞ Adalah B. Primer. Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung. darakamila98 darakamila98
Jawabnny adalah kemasan primer. KEMASAN PRIMER Berdasarkan fungsinya, kemasan dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kemasan Primer, 2. Kemasan Sekunder, dan 3. Kemasan Tersier. Disebut kemasan primer karena kemasan ini langsung bersinggungan dengan produknya. Contoh kemasan primer adalah botol, tube, dan tutupnya. Sering juga label atau kotaknya kadang-kadang juga disebut kemasan primer meskipun tidak kontak langsung dengan produknya. Kemasan primer sangat penting dari segi fungsinya, yaitu untuk melindungi [protection], mengawetkan [preservation], komunikasi ke pelanggan [communication], dan termasuk fungsi artistik supaya konsumen yang melihat tertarik untuk membeli. KEMASAN SEKUNDER Kemasan sekunder diperlukan untuk melindungi kemasan primer selama dalam penyimpanan di gudang, saat transportasi, dan saat didistribusikan ke pelanggan partai besar maupun pelanggan eceran. Kemasan sekunder juga untuk mengantisipasi moda transportasi serta kondisi jalan pada sistem distribusinya. Sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kemasan primer, kemasan sekunder dapat berbentuk tatakan [tray], pembungkus [wrapper], pengikat [binder], dan dapat terbuat dari bahan karton, plastik, tali, film pembungkus [wrapper] serta karton atau kardus [corrugated outer] disebut sebagai secondary packaging atau supporting packaging [kemasan penunjang]. Baik kemasan sekunder maupun kemasan penunjang berfungsi menjamin supaya kemasan primer sampai ke tangan konsumen selalu dalam keadaan baik. Karena itu, kemasan sekunder harus didesain sedemikian rupa agar kemasan primernya selalu aman, tidak berdebu, tidak terkelupas, tidak rusak, patah, penyok, dan tidak berubah warna. Kemasan sekunder merupakan satu kesatuan dengan kemasan primer. Pada produk yang kemasan primernya menggunakan bahan flexible, sering kali diperlukan kemasan sekunder yang lebih kuat untuk melindungi produk maupun kemasan primernya. Contoh: kemasan primer polybag, stand-up pouch, dan sachet yang tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi diri dari kekuatan luar. Karenanya, mereka memerlukan bantuan kemasan sekunder selama penyimpanan transportasi dari pabrik, distributor, toko, hingga sampai ke tangan konsumen. KEMASAN TERSIER Tertiary packaging atau sering juga disebut dengan transport packaging adalah kemasan yang digunakan untuk menggabungkan seluruh kemasan sekunder untuk memudahkan proses transportasi dan mencegah kerusakan produk. Contoh dari kemasan tersier adalah palet [kayu, cardboard, plastic] dan shrink wrap yang digunakan untuk memudahkan proses transportasi dan melindungi sekumpulan produk yang sudah dikemas dalam kemasan sekunder [kardus]. Sumber Kemasan primer, sekunder, dan tersier adalah tiga kategori bahan pengemasan untuk berbagai jenis produk. Fungsi dari tiga kategori bahan pengemas ini yaitu untuk melindungi produk agar terhinda dari berbagai kotoran, debu, dan kontaminasi lainnya. Tujuannya agar tetap bagus sampai ke tangan konsumen. Sebelum produk sampai ke tangan konsumen, produk melewati banyak tahap terlebih dahulu. Mulai dari pembuatan produk dengan bahan baku, pengolahan, pengemasan, pendistribusian, hingga pemasaran. Baik dalam toko ritel maupun pemasaran lewat internet, produk rentan mengalami banyak kerusakan. Mulai dari pembusukan, pecah, rapuh, bocor, dan lain-lain. Tidak sedikit cerita para produsen yang barangnya terkena retur karena sudah tidak memenuhi standar toko ritel lagi. Melihat kasus yang seperti itu, keberadaan kemasan lantas menjadi komponen yang sangat penting dalam sebuah produk. Kemasan menjadi alat yang menjaga kualitas produk tetap baik walau produk melalui berbagai macam proses. Kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier dalam hal ini menjadi komponen yang sangat penting karena ketiganya akan sangat membantu produsen dalam membungkus suatu produk. Untuk penjelasan lebih lengkap, simak uraiannya berikut ini. 1. Kemasan PrimerSecara sederhana, kemasan primer adalah kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan produk. Produk yang secara langsung menyentuh permukaan kemasan, maka disebut sebagai kemasan primer. Ini menjadi salah satu kemasan yang pasti akan ada pada hampir semua produk. Kemasan primer dalam bahan plastik kemasan fleksibel bisa tercetak menjadi banyak bentuk. Yang paling banyak penggunaannya adalah bentuk sachet, dan standing pouch. Contoh sederhana dari kemasan primer misalnya seperti sebuah produk roti yang menggunakan kemasan sachet. Kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan roti tersebut merupakan kemasan primer. Dalam hal ini, kemasan primer menjadi komponen utama untuk menjaga kualitas roti tersebut karena tidak ada lagi alat atau media yang menjaga kualitas produk roti selain kemasan primer tersebut. Tidak hanya sebagai alat yang melindungi produk, kemasan primer juga berfungsi sebagai media komunikasi produk ke pelanggan. Maksudnya adalah dengan memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan produk seperti nama produk, komposisi, tanggal pembuatan, cara pemakaian/penggunaan, dan sebagainya. Baca juga : Plastik Bening VS Plastik Full Color, Produsen Pilih Mana, ya? Hindari menggunakan kemasan primer yang berwarna polos, transparan, bahkan hanya menggunakan lem saja. Kemasan primer yang seperti itu tidak bisa memberikan proteksi secara maksimal karena tidak ada fitur unggul untuk melindungi produk dari cahaya matahari atau udara. Kemasan polos dan transparan seperti itu juga akan menyulitkan produsen untuk menarik minat pelanggan. Hal ini tentu saja menjadi suatu perkara yang akan memberikan kemunduran usaha karena pelanggan sulit mengenali merek kamu. 2. Kemasan sekunderSelanjutnya adalah kemasan sekunder yang melindungi kemasan primer. Jika kemasan primer langsung menyentuh/mengontak produk, kemasan sekunder berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan dari kemasan primer. Kemasan sekunder juga sering disebut sebagai secondary packaging. Sebagai kemasan pelindung tambahan, kemasan sekunder tetap menjadi kemasan yang perlu untuk produk-produk tertentu seperti makanan. Hal ini karena produk makanan, terutama makanan segar memiliki tingkat kebusukan dan kerusakan yang tinggi. Maka dari itu, kemasan sekunder tetap perlu digunakan. Namun, produsen justru sering berhenti pada kemasan primer saja dan meninggalkan kemasan sekunder. Misalnya, produk roti pada kemasan primer dapat masuk ke kemasan yang lebih besar lagi. Selain dapat memuat jumlah roti lebih banyak, proteksi pada produk roti pun makin besar dengan adanya kemasan sekunder. 3. Kemasan TersierBagian terakhir dari tiga kategori ini adalah kemasan tersier. Jenis kemasan ini menjadi salah satu kemasan yang sangat berguna saat proses pengiriman barang. Kemasan tersier merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian proses pengemasan yang ada. Karena menjadi kemasan yang penggunaannya untuk menggabungkan kemasan primer dan sukender, biasanya kemasan tersier terbuat dari kardus, kayu, atau cardboard. Penggunaan jenis kemasan ini akan sangat membantu para produsen mengatur barang-barang agar tidak berceceran ke mana-mana. Kemasan tersier akan membantu efisiensi dan efektivitas dari proses-proses pengemasan dan pengiriman produk. Contoh dari kemasan tersier ini adalah kardus besar yang menampung banyak sekali produk yang sudah terkemas dengan kemasan primer dan sukender. Kemasan tersier ini akan sangat membantu untuk pasokan barang ke banyak toko distributor atau gudang-gudang. Selain para produsen yang akan memasarkan produk ke banyak toko ritel, para penjual online juga memerlukan kemasan tersier untuk menghindari produk dari kerusakan saat pengiriman. KesimpulanKemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier pada dasarnya menjadi kategori kemasan yang akan sangat perlu untuk hampir semua produsen. Ketiga pengemasan ini akan berfungsi maksimal sehingga bisa membantu kamu melindungi produk di mana pun dan kapan pun. Mulai dari sekarang, jangan lupa juga untuk memilih kemasan primer yang benar sesuai dengan kebutuhan produk. Ingat, kemasan primer bersentuhan secara langsung dengan produk. Perhatikan pula penggunaan bahan kemasan primer. Jangan lupa juga kemasan primer punya fungsi membangun identitas produk. Baca juga : RGB dan CMYK Dalam Percetakan Kemasan Fleksibel Full Color Selain itu, kemasan primer harus mampu memberikan informasi yang jelas ke konsumen. Saat ini para produsen bisa mencetak kemasan primer dengan mudah menggunakan sistem digital. Sistem ini memiliki kemampuan untuk memberikan pewarnaan lebih baik tanpa biaya berlebih. Ketika kemasan primer sudah bagus, para produsen juga sebaiknya menggunakan kemasan sekunder yang akan sangat membantu. Agar perlindungan lebih maksimal, produsen perlu menggunakan kemasan tersier sebagai pelindung paling luar. Tiga kategori pada kemasan ini ibarat tiga lapisan pelindung yang ada untuk melindungi produk dari berbagai ancaman. Maka dari itu, kemasan tidak bisa berdiri sendiri. Video yang berhubungan |