Kenapa saat hamil tua kaki sering kram saat tidur

Merdeka.com - Penyebab kram kaki sebenarnya dapat diamati pada orang tertentu. Sejak munculnya tanda kehamilan, wanita menjadi semakin rentan untuk mengalami berbagai gangguan hingga ketidaknyamanan. Hal ini sebenarnya cukup wajar, lantaran sistem kekebalan tubuh yang sedikit terganggu.

Salah satu gangguan yang dapat dialami ibu hamil ialah kram kaki. Simak ulasan mengenai penyebab kram kaki yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

Tekanan Janin Pada Uterus

Brilio.net ©2020 Merdeka.com

Penyebab kram kaki yang pertama yakni adanya tekanan pada uterus. Sebab, uterus ini berada tepat di bawah rahim yang terus membesar sesuai dengan perkembangan dari kehamilan.

Kondisi ini lantas dapat menyebabkan tekanan pada otot kaki sehingga terjadilah kram pada kaki ibu hamil. Pada dasarnya, hal ini dapat terjadi pada ibu hamil saat usia kandungan berada pada trimester kedua dan ketiga.

Kelelahan Otot

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Penyebab kram kaki yang berikutnya yakni adanya pengaruh pada otot yang mengalami lelah. Sebab pada saat hamil, maka semua otot yang ada di dalam tubuh akan bereaksi dengan berbeda-beda.

Hal ini terjadi lantaran tubuh harus memberikan tenaga yang cukup agar ibu hamil dapat melakukan berbagai macam aktivitas seperti biasa. Padahal, otot kaki akan bekerja jauh lebih berat ketika hamil karena menopang tambahan berat pada bagian perut.

Kelebihan Fosfor

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Penyebab kram kaki pada ibu hamil selanjutnya yakni adanya kandungan fosfor yang berlebih pada tubuh. Sebenarnya, kandungan fosfor yang normal pada tubuh dapat berfungsi untuk menjaga pertumbuhan sel serta pengubahan makanan menjadi energi.

Namun, ibu hamil yang memiliki kandungan fosfor berlebih cenderung akan mengalami gangguan keseimbangan elektrolit sehingga tubuh tidak dapat menyerap cairan dengan cukup baik. Hal ini yang kemudian dapat menyebabkan kram pada kaki.

Kekurangan Magnesium

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Penyebab kram kaki pada ibu hamil berikutnya adalah kebutuhan magnesium yang tidak terpenuhi dengan baik. Magnesium ini penting bagi ibu hamil lantaran dapat membantu proses penyerapan berbagai mineral yang dibutuhkan tubuh dan juga janin.

Kondisi kekurangan magnesium ini sering ditandai dengan adanya gangguan pada kaki seperti kram hingga nyeri. Maka dari itu, penting bagi ibu hamil untuk selalu mencukupi kebutuhan magnesium secara rutin.

Kekurangan Kalsium

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Tidak hanya magnesium, kekurangan kalsium juga merupakan salah satu penyebab kram kaki pada ibu hamil. Padahal, kalsium pada tubuh berfungsi untuk membangun berbagai jaringan baru pada janin yang dikandungnya.

Ketika kekurangan ini, biasanya ibu hamil akan sering mengalami gangguan pada tulang hingga kram pada kaki.

Kurang Aktivitas Fisik

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Beberapa jenis aktivitas fisik seharusnya tetap dilakukan oleh ibu hamil seperti olahraga ringan. Hindari untuk terlalu banyak tidur pada saat sedang hamil. Sebab, hal ini akan memicu ketegangan pada beberapa otot tubuh, seperti otot kaki.

Ketegangan pada otot kaki inilah yang dapat menyebabkan kram kaki pada ibu hamil. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat memicu obesitas pada ibu hamil hingga perkembangan yang kurang maksimal pada janin.

Duduk Atau Berdiri Terlalu Lama

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Penyebab kram kaki pada ibu hamil berikutnya adalah adanya aktivitas yang dilakukan dalam jangka waktu cukup panjang. Hal ini di antaranya seperti duduk ataupun berdiri.

Sebab, pembuluh darah pada bagian rahim dan kaki akan mendapatkan tekanan yang cukup tinggi sehingga akan menghambat aliran darah yang akan kembali menuju ke jantung. Inilah yang menyebabkan kram kaki pada ibu hamil.

Posisi Tidur yang Salah

Brilio.net ©2020 Merdeka.com

Posisi tidur juga berperan penting bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang sedang dikandung. Ada baiknya untuk ibu hamil agar tidak tidur dengan posisi miring atau tengkurap.

Sebab, pembuluh darah yang mendapatkan tekanan pada saat tidur akan bekerja lebih berat sehingga akan terjadi penurunan laju aliran darah. Aliran darah yang terhambat selanjutnya akan menyebabkan ketegangan pada otot hingga kram.

Kurang Cairan

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Kurangnya kebutuhan cairan tubuh juga merupakan salah satu penyebab kram kaki pada ibu hamil. Sebab apabila tubuh ibu hamil mengalami kekurangan cairan, maka yang terjadi adalah kelelahan hingga anemia.

Bagian otot juga akan mengalami penurunan fungsi sehingga akan terjadi ketegangan. Otot yang tegang dapat menyebabkan kram hingga nyeri sendi

Pengaruh Hormon

Brilio.net ©2020 Merdeka.com

Hormon kehamilan pada ibu hamil juga berpengaruh besar pada beberapa gangguan kesehatan seperti kram kaki. Sebab, tubuh akan menyesuaikan untuk memberikan nutrisi penting pada janin.

Hal ini lantas dapat menyebabkan reaksi yang berbeda-beda pada ibu hamil, salah satunya yakni kram kaki.

Apa penyebab ibu hamil kram kaki saat tidur?

Namun, dari banyak kasus yang terjadi, penyebab kram kaki saat hamil yaitu: Kenaikan berat badan selama hamil yang mengubah sirkulasi darah. Tekanan janin yang membuat otot tegang. Tubuh ibu hamil terlalu aktif.

Apa yang Harus Dilakukan Jika kaki ibu hamil kram?

Memijat kaki bisa menjadi salah satu cara mengatasi kaki kram pada ibu hamil. Meski sakit, kamu tetap bisa memberikan pijatan yang lembut dan perlahan pada area kaki yang keram. Gunakan minyak oles seperti minyak esensial saat memijat kaki. Selain memudahkan proses memijat, aroma minyak esensial biasanya menenangkan.

Bahayakah ibu hamil sering kram kaki?

Kram kaki saat hamil merupakan kondisi yang umum terjadi dan tidak membahayakan. Namun, apabila nyeri otot terus-menerus terjadi, disertai adanya pembengkakan atau nyeri pada kaki dan area kulit kaki menghangat, segera periksakan diri ke dokter.

Kram betis saat tidur malam gejala apa?

Keluhan kaki yang kram saat tidur bisa disebabkan karena kondisi yang kekurangan mineral, adanya tekanan terhadap saraf pada kaki akibat posisi tidur yang salah, gangguan suplai darah pada kaki, dehidrasi, paparan suhu dingin, atau efek samping dari obat rutin.