Daftar isi Show
Selain itu menurut Hair (2007), alasan menggunakan skala Likert 5 poin adalah karena skala Likert 7 poin atau 13 poin akan membuat responden menjadi lebih sulit untuk membedakan setiap poin skala dan responden sulit dalam mengolah informasi. Kenapa menggunakan skala Likert 7 poin? Skala likert 7 poin dapat meminimalisir kesalahan pengukuran dan lebih presisi. (Munshi, 2014). Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) sangat tidak setuju ,(2) tidak setuju ,(3) cukup tidak setuju,(4) Netral,(5) cukup setuju,(6) setuju,(7) Sangat setuju. Apa kelebihan skala Likert?Kelebihan Skala Likert Skala pengukuran likert dianggap yang paling mudah jika dibandingkan dengan skala pengukuran yang lain seperti Thurstone dan Gutman. Penggunaan gradasi sikap dianggap sangat mudah dalam mengukur pendapat dan sikap responden. Apa yg dimaksud dengan data interval? Data interval adalah data dimana obyek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama. Data ini dicirikan dengan urutan kategori tidak mempunyai jarak yang sama tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak/absolut. Bagaimana untuk merekomendasikan skala Likert?Kemungkinan untuk merekomendasikan produk atau layanan Hal hebat tentang skala Likert adalah seberapa fleksibelnya skala itu, dan mereka dapat dimodifikasi dan diadaptasi untuk sejumlah besar survei yang berbeda. Gunakan kapan saja Anda ingin tanggapan spesifik atau lebih rinci, pastikan Anda menggunakannya dengan benar! Apakah skala Likert digunakan untuk menanyakan berbagai macam sikap selain persetujuan? Skala likert dapat digunakan untuk menanyakan berbagai macam sikap selain persetujuan. Apakah skala Likert digunakan dalam kuesioner?Skala Likert adalah skala pilihan-paksa tertutup yang digunakan dalam kuesioner yang memberikan serangkaian jawaban dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya. Apakah skala Likert digunakan untuk mengukur fenomena? Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. SKALA likert adalah skala psikometrik yang sering digunakan dalam angket. Diambil dari nama penerbit suatu laporan yang menjelaskan pengaplikasian skala ini, Rensis Likert, skala ini menjadi skala yang paling banyak digunakan dalam riset dalam bentuk survei pada pengukuran data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2006), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi terhadap individu atau kelompok terkait dengan fenomena sosial yang sedang menjadi objek penelitian. Skala likert digunakan untuk mengukur apa saja? Seperti yang dikatakan Sugiyono, skala likert digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat. Lebih singkatnya, skala likert dapat diterapkan untuk mengukur skala sangat positif sampai sangat negatif, seperti sangat setuju dan sangat tidak setuju. Baca juga: Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif, Jenis, Instrumen, dan Contoh Dalam penggunaan skala likert, pembuat kuesioner dapat menggunakan 5 skala ataupun 4 skala saja yang membuat pengisi kuesioner harus memilih satu sisi yaitu positif atau negatif. Contoh skala likert Rumus Perhitungan Skor Skala Likert Y= skor tertinggi likert x jumlah responden X= skor terendah likert x jumlah responden Rumus Index % = Total skor / Y x 100 Rumus Interval = 100 / Jumlah skor likert Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui interpretasi skor berdasarkan interval adalah dengan mencari interval terlebih dahulu untuk membuat daftar kriteria interpretasi skor. Selanjutnya dengan menggunakan rumus index, kita dapat melihat interpretasi skor akhir dan bisa dicocokkan dengan kriteria yang sebelumnya sudah kita buat. Berikut contoh penggunaan skala likert: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5= sangat setuju Dalam kasus penggunaan 4 skala likert, maka “netral” tidak akan digunakan dalam skala tersebut. (OL-1) Apa itu Skala Likert? Apa saja kelebihan dan kekurangan menggunakan skala likert? Bagaimana cara menghitung data dengan skala likert? Pengertian atau definisi Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa diaplikasikan dalam angket dan paling sering digunakan untuk riset yang berupa survei, termasuk dalam penelitian survei deskriptif. Penggagas dan pencipta skala likert adalah Rensis Likert (1932) asal Amerika Serikat yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Apa Itu Defenisi Skala Likert?Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Beberapa ahli yang memberi definisi skala likert antara lain Anwar dan Sugiyono. Menurut Anwar bahwa skala likert adalah metode penskalaan atas pernyataan sikap. Ia menggunakan respon sebagai sebuah distribusi dan penentu nilai dari skala yang dipakai untuk penelitian yang dilakukan. Sementara itu, dalam skala likert menurut Sugiyono, skala ini dimaksudkan untuk mengukur sikap yang dimiliki oleh responden. Bisa juga digunakan untuk melihat pendapat atau persepsi seseorang maupun sekelompok orang, sehingga mendapatkan jawaban yang tepat untuk fenomena sosial yang diteliti. Dalam pengukuran bidang pendidikan, skala Likert juga sering digunakan, selain juga skala Guttman, semantik Diferensial, Rating scale, dan skala Thurstone. Dalam penggunaan skala Likert, terdapat dua bentuk pertanyaan, yaitu bentuk pertanyaan positif untuk mengukur skala positif, dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur skala negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5 atau -2, -1, 0, 1, 2. Bentuk jawaban skala Likert antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak setuju. Selain itu, jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert bisa juga mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP). Pengertian dan Prosedur Membuat Skala LikertSkala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan “netral” tak tersedia. Mengutip dari buku Nazir M. “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia; Bogor; tahun 2005, dalam membuat skala Likert, ada beberapa langkah prosedur yang harus dilakukan peneliti, antara lain: 1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, memiliki relevansi dengan masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai. 2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti. 3. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:
4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut. 5. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skor tinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan. Jenis Skala LikertSkala Likert telah menjadi favorit di kalangan peneliti untuk mengumpulkan pendapat tentang kepuasan pelanggan atau pengalaman karyawan. Anda dapat membagi skala ini terutama menjadi dua jenis utama:
Skala Likert GenapPara peneliti bahkan menggunakan skala Likert untuk mengumpulkan umpan balik ekstrem tanpa memberikan pilihan netral. Skala Likert 4 Poin untuk kepentingan: jenis skala Likert ini memungkinkan peneliti untuk memasukkan empat opsi ekstrem tanpa pilihan netral. Di sini berbagai tingkat kepentingan diwakili dalam Skala Likert 4 Poin. Skala Likert 8 Poin untuk rekomendasi: ini adalah variasi dari skala Likert 4 poin yang dijelaskan sebelumnya, satu-satunya perbedaan adalah, skala ini memiliki delapan opsi untuk mengumpulkan umpan balik tentang kemungkinan rekomendasi. Skala Likert GanjilPeneliti menggunakan skala Likert ganjil untuk memberikan responden pilihan untuk menanggapi secara netral. Skala Likert 5 Poin: dengan lima opsi jawaban, peneliti menggunakan pertanyaan skala Likert yang ganjil ini untuk mengumpulkan informasi tentang suatu topik dengan memasukkan opsi jawaban netral bagi responden untuk dipilih jika mereka tidak ingin menjawab dari pilihan ekstrem dalam desain penelitian mereka. Skala Likert 7 Poin: skala Likert 7 poin menambahkan dua opsi jawaban lagi di ujung ekstrem dari pertanyaan skala Likert 5 poin. Skala Likert 9 Poin: skala likert ini cukup jarang digunakan, tetapi Anda dapat menggunakannya dengan menambahkan dua opsi jawaban lagi ke pertanyaan skala Likert 7 poin. Contoh Kasus Penghitungan Menggunakan Skala LikertSekelompok tim mahasiswa gizi sedang melakukan uji organoleptik (pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan) sebuah produk dengan menggunakan skala Likert. Aspek yang akan diukur dalam uji organoleptik tersebut adalah cita rasanya. Ada 100 responden atau panelis yang memberikan jawaban dari angket yang diberikan. Berikut rangkuman hasil penilaian 100 responden tersebut.
Rumus: T x PnT = Total jumlah responden yang memilih
Pemilihan poin dilakukan dengan model segitiga terbalik, sehingga masing-masing respon memiliki poin yang berbeda. Makin negatif respon yang diberikan, maka poin yang ditentukan harus semakin kecil. Interpretasi Skor PerhitunganAgar mendapatkan hasil interpretasi, terlebih dahulu harus diketahui skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut: Y = skor tertinggi likert x jumlah responden Jumlah skor tertinggi untuk item “Sangat Suka” adalah 5 x 100 = 500, sedangkan item “Sangat Tidak Suka” adalah 1 x 100 = 100. Jadi, jika total skor penilaian responden diperoleh angka 247, maka penilaian interpretasi responden terhadap cita rasa produk tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %. Rumus Index % = Total Skor / Y x 100Pra Penyelesaian Rumus Interval Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval:
Penyelesaian Akhir Keunggulan dan Kelemahan Skala LikertAda beberapa skala pengukuran yang dapat digunakan dalam merancang skala pengukuran pada penelitian perilaku misalnya skala thurstone, guttman, dan likert. Skala thurstone dapat digunakan untuk menduga preferensi individu dengan menggunakan nilai frekuensi responnya. Posisi dari butir-butir pertanyaan dapat diperoleh dengan mengambil rataan dari persentil sebaran normal baku berdasarkan proporsi preferensi responden terhadap sebuah butir pertanyaan (Lipovetsky 2007). Skala guttman menggunakan skala kumulatif dimana jika individu setuju pada butir pertanyaan tertentu, maka individu tersebut juga setuju pada semua butir pertanyaan lain yang lebih lemah (pertanyaan sebelumnya). Skala guttman jarang dipakai peneliti karena membutuhkan upaya yang lebih gigih untuk mendapatkan butir-butir pertanyaan yang valid (Uhlaner 2002). Skala yang paling mudah digunakan adalah skala likert. Skala likert menggunakan beberapa butir pertanyaan untuk mengukur perilaku individu dengan merespon 5 titik pilihan pada setiap butir pertanyaan, sangat setuju, setuju, tidak memutuskan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Likert 1932). Kemudahan penggunaan skala likert menyebabkan skala ini lebih banyak digunakan oleh peneliti. Skala Likert dianggap lebih baik dari skala Thurstone1. Skala Likert lebih mudah membuatnya dibanding skala Thurstone. Selain itu, Skala Likert mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi dibandingkan dengan skala Thurstone untuk jumlah item yang sama. Makin banyak jumlah item, maka makin kurang reliabilitasnya. Skala Likert dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respons alternatif (SS=sangat setuju, S=setuju,R=ragu-ragu, TS=tidak setuju, STS=sangat tidak setuju). Sedangkan skala Thurstone hanya membuka dua alternatif saja. 2. Dalam menyusun skala, item-item yang tidak jelas menunjukkan hubungan dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan ke dalam skala. Dalam menyusun skala Thurstone, yang dimasukkan hanya item-item yang telah disetujui bersama dan jelas berhubungan dengan sikap yang ingin diteliti saja yang dapat dimasukkan. 3. Skala Likert dapat memberikan keterangan yang lebih jelas dan nyata tentang pendapatan atau sikap responden tentang isu yang dipertanyakan karena jangka respons yang lebih besar. Kelemahan Skala Likert1. Skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang lain. Hal ini karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal. 2. Kadang kala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama. Adanya kelemahan di atas sebenarnya dapat dipikirkan sebagai error dari respons yang terjadi. Skala likert bekerja lebih baik ketika pertanyaan difokuskan pada satu topikJika Anda akan melakukan pengumpulan data dengan menggunakan skala likert, maka penting untuk memastikan setiap rangkaian pertanyaan dalam survei Anda terfokus pada topik yang sama. Ini akan membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih akurat. Mengapa? Karena ketika saatnya tiba bagi Anda untuk melaporkan data, Anda akan menganalisis skor yang merangkum hasil dari beberapa pertanyaan. Misalnya, Anda akan melakukan survey kepuasan pelanggan di suatu restaurant, maka Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal ini:
Dan kemudian tindak lanjuti dengan:
Tapi hindari mencampur pertanyaan yang berbeda topik untuk bagian survey ini, dan sebaiknya ditulis pada bagian lainnya, misalnya:
Jadi, kelompokkan pertanyaan tentang satu topik bersama-sama dan jumlahkan tanggapan mereka untuk mendapatkan skor–skor yang terkait “Kualitas Makanan”, dalam hal ini–Anda akan mendapatkan pengukuran sikap yang lebih andal terhadap produk, layanan, atau acara tertentu yang Anda teliti. Cara menyusun pertanyaan survei Skala LikertDalam menulis dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan skala Likert, penting untuk memastikan bahwa Anda akan berpedoman pada poin-poin berikut ini: a. Jadilah akuratPertanyaan tipe likert harus diutarakan dengan benar untuk menghindari kebingungan dan meningkatkan keefektifannya. Jika Anda bertanya tentang kepuasan terhadap layanan di sebuah restoran, maka pastikan apakah yang Anda maksud adalah layanan dari valet, pramusaji, atau bagian penerima tamu? Atau semua yang disebutkan tadi? Apakah Anda bertanya tentang kepuasan pelanggan terhadap kecepatan layanan, kesopanan petugas, atau kualitas makanan dan minuman? Intinya, jika Anda bisa lebih spesifik, maka kemungkinan besar bahwa pertanyaan Likert Anda akan memberikan tanggapan (hasil) yang lebih cermat. b. Hati-hati dengan kata sifatSaat Anda menggunakan kata-kata untuk bertanya tentang konsep dalam survei Anda, Anda harus yakin bahwa orang akan mengerti persis apa yang Anda maksud. Pilihan jawaban Anda harus menyertakan kata-kata deskriptif yang mudah dimengerti. c. Bipolar atau unipolar?Apakah Anda menginginkan pertanyaan di mana jawaban responden memberikan gambaran di satu pihak, dan menghindari sisi netralitas? Misall “cinta” vs. “benci”. Atau pertanyaan yang memberikan keluasan responden untuk berada di titik tengah? d. Lebih baik mengajukan pertanyaan daripada pernyataanPernyataan membawa risiko implisit. Kebanyakan orang akan cenderung setuju daripada tidak setuju dengan mereka karena manusia kebanyakan baik dan hormat. Fenomena ini disebut bias respons persetujuan. Maka, mengajukan pertanyaan lebih efektif daripada membuat pernyataan. Tips tambahan tentang cara menggunakan skala Likert1. Tetap diberi label 2. Tetap ganjil Direkomendasikan menggunakan lima titik skala untuk skala unipolar, dan tujuh titik skala jika Anda perlu menggunakan skala bipolar. 3. Pertahankan terus menerus 4. Tetap
inklusif Nah, demikian sekilas gambaran mengenai pengertian, contoh hitungan, dan keunggulan skala Likert yang digunakan dalam penelitian. Semoga tulisan yang dirangkum dari berbagai sumber ini dapat menambah wawasan anda. Jika bermanfaat, jangan lupa share ke teman-teman anda di media sosial. Sumber bacaan: Mengapa menggunakan skala likert dalam penelitian?Likert scale atau skala likert merupakan skala penelitian yang dipakai untuk mengukur sikap dan pendapat. Skala ini digunakan untuk melengkapi kuesioner yang mengharuskan responden menunjukkan tingkat persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan.
Skala likert menggunakan data apa?Namun jarak antara sangat setuju ke setuju dan dari setuju ke netral dan seterusnya tentunya tidak sama, oleh karena itu data yang dihasilkan oleh skala likert adalah data ordinal.
Skala likert termasuk dalam jenis skala apa?Skala Likert merupakan salah satu teknik self report yang sering digunakan untuk penelitian akademik maupun untuk riset pemasaran. Dalam skala ini, responden akan diminta untuk menyatakan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap isu atau objek tertentu.
|