Mengapa kita harus tidur selama 8 jam?

Selasa, 16 Apr 2019 23:33 WIB

Bagikan :  

ilustrasi kurang tidur (CNN)

Jakarta, CNN Indonesia -- Tidur mungkin terlihat sepele, namun kenyataannya kurang tidur bisa berakibat bahaya.

Bayangkan saja besok sudah saatnya menentukan pilihan di Pemilu 2019 tetapi malamnya kurang tidur. Konsentrasi bisa terganggu padahal surat suara untuk anggota legislatif ukurannya besar dan hanya mencantumkan deret nama tanpa foto.

Kalau malamnya kurang tidur, ada kemungkinan suara bisa tidak sah atau yang dipilih tak sesuai dengan pilihan di awal.

Bukan cuma masalah saat Pemilu, tapi kurang tidur secara umum bisa menimbulkan banyak masalah.

Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan malam tidur cukup 8 jam atau paling tidak tujuh jam.

Ada aneka manfaat kesehatan yang menanti.

1. Otak lebih tajam

Saat kurang tidur, tanpa disadari orang akan kesulitan untuk mengingat kembali suatu hal tertentu apalagi detailnya. Tidur memainkan peranan penting untuk fungsi kognitif yakni belajar dan mengingat.

Tanpa tidur cukup, otak sulit untuk fokus dan mengambil informasi baru. Otak pun tidak punya cukup waktu untuk menyimpan memori padahal ini akan 'diputar' kembali sewaktu-waktu saat diperlukan.

2. Lebih bahagia

Tak hanya memengaruhi otak, tidur cukup pun memengaruhi perasaan. Saat lelah, orang cenderung mudah marah. Pekerjaan kecil pun rasanya begitu berat. Mudah sekali untuk frustasi.

"Banyak hal yang kita anggap remeh yang dipengaruhi tidur. Jika Anda tidur lebih baik (cukup), Anda bisa hidup lebih baik. Ini cukup jelas," kata Raymonde Jean, direktur kesehatan tidur dan direktur asosiasi perawatan kritis di Roosevelt Hospital Center, New York City dilansir dari Health.

Kurang tidur kronis bisa berisiko mengalami gangguan perasaan. Sebuah studi menyebut jika seorang memiliki insomnia, ada risiko lima kali lebih besar mengalami depresi atau gejala kecemasan dan gangguan kepanikan yang makin parah.

3. Kontrol nafsu makan

Saat malam, kebutuhan kalori berkurang drastis. Namun jika porsi tidur kurang maka otak akan mengirim sinyal lapar sehingga tak aneh jika ada aktivitas makan tengah malam.

Tidur yang cukup membuat tubuh memproduksi hormon leptin yang cukup pula. Hormon inilah yang membuat otak tahu bahwa perut sudah kenyang dan waktunya berhenti makan.

4. Jantung lebih sehat

Tidur memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat. Jantung dan pembuluh darah pun 'kecipratan' waktu untuk istirahat kareba saat tidur tekanan darah menurun.

Kurang waktu untuk tidur memaksa tekanan darah terus naik selama nyaris 24 jam. Tekanan darah yang tinggi bisa menimbulkan risiko penyakit jantung dan stroke.

5. Menguatkan sistem imun tubuh

Tidur rupanya berkontribusi pada penguatan sistem pertahanan tubuh atau imun. Saat tidur, sistem imun melepas komponen yang bernama sitokin. Sebagian sitokin bermanfaat untuk melindungi sistem imun dari inflamasi termasuk inflamasi akibat infeksi.

Kurang tidur artinya kurang produksi sitokin untuk menjaga Anda dari serangan penyakit. Selain sitokin, kurang tidur juga membuat komponen pertahanan tubuh lain tak memadai seperti antibodi dan sel darah putih.

6. Kulit lebih sehat

Tidur memberikan tubuh kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Jika tidur cukup dan teratur maka Anda bisa terlihat lebih muda.

Sebuah laporan dari Clinical and Experimental Dermatology menemukan bahwa partisipan yang cukup tidur pulih dari paparan sinar UV dibanding mereka yang kurang tidur. Kulit pun sembuh dari trauma minor lebih cepat. (els/chs)

Bagikan :  

Faktor-Faktor Penentu Kebutuhan Jam Tidur

Jika dilihat, mulai dari dewasa muda hingga lanjut usia, secara rata-rata manusia membutuhkan 8 jam tidur dalam sehari. Namun, tetap ada beberapa faktor yang berperan dalam hal tersebut, di antaranya:

1. Usia

Seperti yang telah dijabarkan, semakin muda usia, semakin banyak durasi tidur yang dibutuhkan, dan sebaliknya semakin tua usia, semakin sedikit durasi tidur yang dibutuhkan.

2. Kondisi Biologis, Seperti Kehamilan

Sebagian besar wanita hamil mengalami masalah selama kehamilan. Durasi tidur mungkin lebih banyak di trimester pertama, namun kualitas tidur akan sangat menurun karena kehamilan dapat membuat Anda merasa lelah seharian, sehingga memicu insomnia.

Artikel Lainnya: Posisi Tidur Ibu Hamil, Bagaimana Sebaiknya?

Namun disisi lain, ada beberapa kondisi kehamilan yang juga memicu kesulitan tidur. Diantaranya seperti mual, muntah, sering buang air kecil, nyeri pinggang, dan kaki kram

Untuk mengantisipasinya, diperlukan kerjasama dengan suami agar kondisi kehamilan yang ada tidak mengganggu kebutuhan tidur calon ibu.

3. Kondisi dalam Pengaruh Obat-obatan

Beberapa obat yang diresepkan dokter maupun tidak, dapat mengganggu kualitas tidur. Seperti, obat tekanan darah tinggi, pil KB, steroid, obat untuk gangguan pernafasan, pil diet, beberapa obat anti-depresi, obat yang mengandung kafein, nikotin, serta obat-obatan terlarang seperti marijuana, heroin, kokain, amfetamin dan metamfetamin.

Orang dengan kondisi asma kronis atau bronkitis cenderung memiliki kesulitan untuk tidur dibandingkan orang yang sehat, baik karena kesulitan mereka untuk bernafas atau karena obat-obatan yang mereka konsumsi.

Kondisi medis lainnya seperti arthritis atau radang sendi, gagal jantung kongestif, refluks lambung dan, anemia juga seringkali memiliki kesulitan untuk tidur.

Pada beberapa keadaan, kondisi tubuh seperti penumpukan lemak di perut menjadi faktor pemicu gangguan tidur.

Artikel Lainnya: Mana Lebih Baik, Tidur dengan Lampu Mati atau Menyala?

4. Gangguan Tidur

Jika Anda kurang tidur, waktu yang Anda butuhkan untuk tidur akan meningkat. Ketika hal ini terjadi secara terus-menerus, ‘hutang’ tidur Anda akan mengganggu dan memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup Anda.

Ingat, bahwa tidur panjang saat akhir pekan tidak akan menghapus ‘hutang’ tidur Anda, namun justru akan mengganggu jam biologis sehingga Anda akan kesulitan tidur di malam hari dan bangun tidak tepat waktu pada pagi hari.

5. Keturunan

Diperkirakan terdapat 1% dari populasi hanya membutuhkan waktu tidur 6 jam atau kurang untuk tidur di malam hari tanpa adanya dampak penyakit. Kebutuhan tidur yang lebih sedikit ini menurun pada keluarga. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor genetik juga berperan dalam durasi waktu tidur.

Suatu studi menunjukkan bahwa tidur kurang dari 7 jam atau lebih dari 9 jam pada malam hari berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kejiwaan, seperti gangguan mood dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Artikel Lainnya: Manfaat Tidur yang Cukup untuk Hubungan Sosial Anda

Jika sudah mengganggu kualitas hidup, lakukanlah konsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh serta kejiwaan Anda dengan psikolog atau psikiater agar masalah tidak berdampak lebih jauh.

Jadi, durasi atau jam tidur yang baik akan tergantung dengan kelompok usia, gaya hidup, serta beberapa faktor sebagai penentu durasi jam tidur yang baik bagi Anda. Hal ini bisa diterapkan dalam sehari-hari sebagai salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

[RPA]

Mengapa kita tidur selama 8 jam?

Manfaat tidur 8 jam per hari selanjutnya ialah, kesehatan makin meningkat. Para ilmuwan menemukan, tidur dengan waktu yang cukup tak dapat hanya turunkan stres, tetapi juga mencegah risiko aka terkena tekanan darah tinggi serta kolesterol tinggi.

Mengapa kita harus tidur tepat waktu?

Berikut beberapa MANFAAT yang didapat ketika memiliki waktu tidur yang berkualitas yang disampaikan oleh dr. Imelda Wijaya, MARS : Tubuh menjadi lebih sehat. Meredakan rasa nyeri. Menurunkan risiko terjadinya cidera.