Mengapa makanan Indonesia lebih banyak menggunakan daging ayam kampung?

Daging ayam adalah sumber protein yang baik. Ditambah lagi dengan kandungan lemak yang cenderung lebih rendah ketimbang daging sapi. Nah, saat Anda membeli daging ayam, jenis ayam apa yang Anda pilih? Apakah daging ayam kampung atau ayam negeri? Keduanya ternyata punya kandungan gizi yang berbeda. Lantas dari dua jenis ayam tersebut, manakah yang lebih sehat?

Perbedaan ayam kampung dan ayam negeri

Cara pemeliharaan ayam

Ayam kampung dipelihara oleh peternak dengan dilepas bebas. Ayam akan mencari makannya sendiri atau peternak akan memberikan makan biasa seperti sisa nasi kering. Ayam kampung dipelihara tanpa diberi perlakuan khusus. Ayam kampung bisa dipanen setelah enam bulan.

Sementara ayam negeri dirawat atau dipelihara oleh peternak dalam kandang atau ruangan besar. Ayam ini dirawat dan dipelihara dengan perlakuan khusus agar mendapatkan hasil daging yang unggul.

Biasanya peternak akan memberikan suntik hormon pertumbuhan dan antibiotik pada ayam negeri ini. Antibiotik diberikan untuk menghindari ayam dari bakteri yang dapat mengganggu pertumbuhannya.

Hormon dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan secara cepat. Tidak hanya ukuran yang dapat membesar dengan cepat, ayam yang disuntik hormon menghasilkan telur lebih banyak.

Hal ini tentu saja dapat menguntungkan pihak produsen atau peternak karena tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk dapat melakukan panen dan dapat mengurangi biaya ternak. Berbeda dengan ayam kampung, ayam jenis ini sudah bisa dipanen setelah tiga bulan.

Kandungan nutrisi daging ayam

Sebenarnya jika dibandingkan dengan kandungan nutrisi seperti kalori dan proteinnya, kedua jenis ayam ini tak jauh berbeda. Keduanya sama-sama merupakan sumber protein yang baik. Kedua daging ini juga mengandung mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, fosfor, zat besi, dan beberapa vitamin seperti vitamin A dan vitamin B1.

Nah, untuk kandungan lemaknya sendiri mungkin daging ayam negeri cenderung lebih banyak memiliki lemak karena selama diternakkan diberikan suntikan hormon. Tentu hal ini akan memengaruhi kadar lemak dalam daging ayam.

Kandungan lemak juga tergantung dengan pakai kulit atau tidak. Daging ayam dengan kulit, entah itu ayam kampung atau negeri, memiliki 50 kalori lebih besar ketimbang daging tanpa kulit.

Lalu daging ayam mana yang lebih sehat?

Kedua jenis ayam ini merupakan sumber protein yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh. Namun karena proses pemeliharaan dan perawatan ayam negeri yang disuntik hormon dan antibiotik, membuat manfaat kesehatan dari jenis ayam ini diragukan.

Suntik hormon dan antibiotik pada ayam negeri dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Hormon yang sering disuntikkan ke ayam adalah hormon steroid, berupa estrogen, progesteron, dan testoteron.

Pada manusia, hormon tersebut merupakan hormon yang mengatur dan berhubungan dengan sistem reproduksi. Oleh karena itu, memakan daging yang mengandung hormon dapat mengganggu kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi.

Efek dari mengonsumsi ayam yang disuntik dapat mempercepat pubertas pada anak perempuan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan risiko kanker prostat pada pria.

Cara memasak daging ayam juga memengaruhi kandungan gizinya

Meski begitu, terlepas dari cara perawatan ayam tersebut, yang bisa membuat daging ayam lebih sehat atau tidak adalah bagaimana cara Anda mengolahnya.

Daging ayam memang lebih rendah kandungan lemaknya dibandingkan dengan daging sapi. Namun, tetap saja daging ini mengandung lemak. Kandungan lemak pada daging ayam banyak terdapat pada bagian bawah kulitnya. Sebaiknya Anda mengolah daging ayam tanpa kulit untuk mengurangi kadar lemak berlebih.

Selain itu, untuk mengurangi lemak dari ayam, Anda bisa memilih teknik memasak seperti mengukus, memanggang, atau menumisnya, dibandingkan dengan menggoreng. Karena minyak yang dipakai untuk menggoreng juga menyumbang kadar lemak dan kalori yang tinggi pada daging tersebut.

Sebenarnya saat di usia ayam yang masih membutuhkan masa pertumbuhan di kandang sekitar umur dua atau tiga minggu, kami beri vitamin vita chick atau neobro, namun saat usia nya sudah besar sekitar 50-60 hari, sudah tidak perlu lagi menggunakan vitamin,”

Hidangan daging ayam hingga kini masih menjadi makanan pokok yang setiap harinya diminati masyarakat Indonesia. Pasalnya, daging ayam memiliki tekstur yang nikmat dan harganya pun terjangkau. Apalagi ayam kampung memiliki cita rasa tak tertandingi, dan dagingnya dikenal lebih bergizi dibanding ayam negeri. Selama budidaya ayam kampung, biasanya para peternak tidak memberikan obat-obatan kimia. Sebab, hal itu dapat mengurangi kandungan gizi yang ada pada ayam kampung.

Baca juga : Cara Mudah Budidaya Ayam Kampung Asli

Seperti Arga Septian, salah satu peternak ayam kampung asli (AKA) ini mengaku tidak menggunakan banyak obat-obatan kimia dalam membudidayakan ayam miliknya. “Selama ini saya jarang atau hampir tidak pernah menggunakan obat-obat kimia untuk kebutuhan nutrisi dan vitamin pada ayam. Biasanya saya gunakan suplemen alami yang bahan-bahannya sama dengan jamu untuk manusia, seperti empon-empon dan bahan-bahan lainnya,” ucap Arga kepada Jagad Tani, saat ditemui di kandang peternakan Agata Farm miliknya yang berlokasi di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Pria asal Sukabumi ini menambahkan, “Sebenarnya saat di usia ayam yang masih membutuhkan masa pertumbuhan di kandang sekitar umur dua atau tiga minggu, kami beri vitamin vita chick atau neobro, namun saat usia nya sudah besar sekitar 50-60 hari sudah tidak perlu lagi menggunakan vitamin tersebut, justru yang lebih dibutuhkan vitamin herbal,” tambahnya.

Baca juga : Begini Perawatan Ayam Kampung Asli

Pada dasarnya, pemberian pakan pabrikan yang dijual di pasar tentu belum cukup untuk kebutuhan tumbuh kembang ayam. Sehingga, Sahabat Tani juga membutuhkan vitamin tambahan secara alami. Dengan mencampur bahan-bahan seperti temu kunci, kunyit, jahe, sereh dan lainnya yang dapat membantu aktivitas metabolisme dalam tubuh.

Faktanya, ayam mudah terkena penyakit jikalau kekurangan kebutuhan nutrisi dalam tubuhnya. Bapak dua anak ini menjelaskan pemakaian vitamin alami pada ayam sangat berpengaruh pada pertumbuhan ayam, selain itu dapat membuat daging ayam terasa lebih gurih dan nikmat untuk di santap. “Banyak customer yang mengakui kalau ayam milik saya, rasanya lebih gurih dan enak. Itu karena saya berikan vitamin alami untuk ketahanan tubuhnya,” tuturnya.

Baca juga : Ini Bedanya Ayam Kampung Dan Broiler

Namun, perlu diperhatikan dalam pemberian vitamin secara berlebihan. Sebab, dapat menyebabkan kelainan penyakit pada ayam yang bisa mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh. Untuk itu, perlu disesuaikan dengan umur ayam dan pakan yang diberikan sehingga kadar nutrisinya tidak akan berlebih, melainkan seimbang.

Mengapa daging ayam kampung lebih disukai oleh orang banyak?

Dan biasanya ayam kampung sangat disukai untuk membuat masakan tradisional sebab tidak mudah hancur. Dari segi harga perbedaannya sangat mencolok. Biasanya di swalayan, pasar, atau mall, daging ayam kampung akan dibandrol lebih mahal daripada ayam broiler.

Mengapa ayam kampung lebih baik?

Ayam kampung dianggap masyarakat lebih sehat karena dianggap hidup secara alami, dan memakan makanan yang organik.

Kenapa ayam paling banyak diminati?

Beberapa alasan menyebabkan kebutuhan daging ayam mengalami peningkatan yang cukup pesat adalah : 1) Harga daging ayam relatif murah. 2) Daging ayam mengandung sedikit lemak dan kaya protein bila dibandingkan daging sapi, kambing, dan babi. 3) Tidak ada agama yang melarang umatnya untuk mengonsumsi daging ayam.

Apakah ayam kampung lebih sehat dari ayam negeri?

Jika mengukur kandungan kalori dan proteinnya, sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya punya sumber protein, mengandung kalsium, fosfor, zat besi, serta beberapa vitamin A dan B1. Namun dari sisi kandungan lemak, jelas ayam negeri lebih banyak. Tak perlu memakai penelitian, hal ini terlihat juga saat kamu menyantapnya.