Semua petani walet menginginkan hasil sarang waletnya bermutu super/putih bersih pada saat dipanen dari gedung waletnya. Tapi apa daya, lebih dari 70% kecewa karena hasil sarang waletnya tidak super, bahkan menguning, cokelat kehitaman, dan tidak putih sama sekali. Dalam membangun rumah burung walet biasanya kita meniru tetangga atau dari buku tentang walet, memang tidak salah, habitat walet adalah seperti di gua-gua yang lembab, gelap, dan dingin, tetapi kalau kita hanya meniru seperti itu maka yang dihasilkan seperti sarang walet gua, hitam kekuningan. Pada saat mula-mula produksi masih sedikit hasil sarang masih cukup putih, tapi seiring dengan perkembangan populasi walet dalam gedung maka produksi amonia meningkat dan bakteri dalam gedung semakin banyak. Show Hitam/kuning sarang walet disebabkan oleh amonia yang teroksidasi (terpapar oksigen) sehingga bereaksi menjadi nitrit/nitrat, banyaknya bakteri nitrosomonas dan nitrobakter semakin mempercepat reaksi kimia tersebut. Nitrosomonas mengubah amonia menjadi nitrit: NH3 + O2 → NO2- + 3H+ + 2e- Nitrobakter mengubah nitrit menjadi nitrat: NO2- +H2O → NO3- + 2H+ + 2e- Teknik Walet Super adalah solusinya. TWS menata kembali ruangan dalam gedung sehingga bakteri nitrit tidak bisa lagi berkembang dalam gedung. TWS tidak memakai obat-obatan/bahan kimia sehingga sangat alamiah. Anda tidak perlu membeli alat-alat apapun dari kami, karena kami tidak menjual alat tetapi menularkan ilmu. Sekali TWS diterapkan, seumur hidup sarang walet Anda putih super (kecuali sedang rontok bulu). Jika bulan lalu hasil sarang walet Anda terjelek di wilayah Anda, maka 6 minggu setelah menerapkan TWS, hasil sarang walet Anda akan menjadi putih super (terbaik di wilayah Anda). Putihnya sarang walet tergantung di wilayah masing-masing. Putihnya sarang walet di Jawa tidak bias diharapkan seputih walet Kalimantan, demikian pula sebaliknya, karena semua itu tergantung dari apa yang dimakan walet di daerah masing-masing. Untuk mendapatkan ilmu TWS, Anda bisa memilih sebagai berikut:
Peminat dapat menghubungi: Sanleyanto TWS ini ditemukan oleh sepasang suami-istri, praktisi walet dan sarjana di bidang teknik sipil setelah melakukan riset selama 12 tahun. Bayangkan, hanya dengan pengaturan secara teknis ruangan bagian dalam rumah burung walet, bisa menghasilkan sarang walet yang putih/super yang harganya lebih mahal 5 juta rupiah/kg dibanding yang kuning/mangkak. Anda juga tidak perlu membeli alat pelembab yang berharga mahal yang justru menyebabkan bakteri berkembang dalam rumah burung walet. TWS adalah teknik untuk menghasilkan sarang wallet yang super putih dan rendah Nitrit secara alamiah, tanpa obat-obatan, hanya mengatur keseimbangan antara kelembaban dan kadar amoniak dalam ruangan rumah walet. Dengan adanya kebakaran hutan di luar Pulau Jawa pada tahun 2015, maka populasi walet di luar Pulau Jawa jadi berkurang. Sedangkan migrasi dari Pulau Jawa tersendat karena di Pulau Jawa hujan turun sepanjang tahun akibat efek La Nina. Kini saatnya peternak di luar Pulau Jawa tidak mengandalkan migrasi walet dari Pulau Jawa, tetapi harus menetaskan terus menerus supaya populasi pulih. Yang jadi masalah, jika ditetaskan, sarang menjadi mangkak / kekuningan dan kadar Nitritnya tinggi. Solusinya adalah: terapkan TWS pada rumah walet anda! Bagaimana cara mendapatkan ilmu TWS tersebut? Kalau sebelumnya kami hanya melayani paket khusus privat Rp. 7.000.000 / orang dan seminar standard, maka sekarang kami menyediakan paket-paket sebagai berikut:
Misi Kami: Putihkan sarang walet se-Indonesia, rendahkan / bebaskan Nitritnya, sehatkan konsumennya, sejahterakan peternak waletnya Harga sarang mulai naik. Yang putih dan yang mangkak beda Rp. 2 Juta per Kg. Tunggu apa lagi? Kami menyebarkan ilmu, tidak menjual alat atau obat.
Peminat bisa hubungi: Sanleyanto – 08123278463 (telepon & sms) Leny Winata – 08883002026 (telepon, sms & Whatsapp) Nitrit terjadi karena proses kimia amoniak yang teroksidasi, ditunggangi oleh bakteri nitrit dalam rumah walet sehingga mempercepat proses oksidasi tersebut. Kebanyakan peternak walet mengalami kesalahan dalam menerapkan kelembaban dalam rumah walet, mereka umumnya menggunakan alat-alat pelembab atau penyemprot yang justru menimbulkan media hidup bakteri nitrit yang menempel pada sarang walet sehingga sarang walet warnanya berubah menjadi kekuningan / kecoklatan karena kadar nitritnya tinggi. Peternak walet di Kalimantan dan Malaysia mengakalinya dengan memanen awal sarang walet. Tiap bulan sarang walet dipanen paksa sehingga burung walet tidak bisa beranak / beregenerasi. Mereka hanya mengandalkan migrasi burung walet dari pulau Jawa dan Sumatra yang sekarang populiasinya tinggal sedikit karena rusaknya lingkungan makro habitat walet akibat industrialisasi dan jumlah mobil dan motor yang meningkat jauh lebih pesat dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu. Hal ini berakibat walet bermigrasi ke daerah yang nyaman. Belum lagi polusi kebakaran hutan di pulau Sumatra. Burung walet harus ditetaskan setidaknya 2 kali dalam setahun, yaitu pada musim hujan. Keuntungannya,sarang walet besar-besar, 1 kilogram bisa berisi 100 keping dan anakan walet sangat banyak sehingga di tahun ketiga jumlah sarang bisa dua kali lipat. Peternak walet tidak perlu khawatir akan Nitrit dalam sarang walet jika membiarkan sarang walet dalam rumah walet lebih lama karena kini ada solusinya, yaitu TWS (Teknik Walet Super). Teknik Walet Super adalah teknik yang bisa menghasilkan sarang walet dengan kadar nitrit yang nyaris 0(Nol) PPM. Teknik ini hasil penemuan spektakuler dari penelitian selama 12 tahun. Tanpa menggunakan alat macam-macam dan tanpa obat-obatan. Hanya pengaturan yang menghasilkan kelembapan yang sempurna sehingga tidak menghasilkan nitrit. Sekali diterapkan, selamanya sarang walet bebas nitrit dan warna tetap putih sekalipun sarang 7 bulan tidak dipanen. Negara yang seluruh peternaknya menggunakan teknik ini akan menjadi nomor satu dalam pemasarannya. Pembatasan kadar nitrit oleh pemerintah Tiongkok membuat usaha pemeliharaan burung walet seolah-olah mati. Pembatasan kadar nitrit maksimal 30 ppm dirasakan mengada-ada oleh peternak burung walet. Hal ini dikarenakan nitrit sebagai bahan pengawet makanan diperbolehkan sebesar 100 ppm oleh WHO, sementara sarang walet adalah bahan mentah yang masih harus dibilas lagi dengan air sebelum dimasak. Tetapi petani walet seluruh asia tenggara tidak perlu khawatir karena ada KABAR GEMBIRA! Selama 12 tahun menjadi praktisi/petani walet, saya telah meneliti penyebab sarang walet berubah warna, yang seharusnya putih/putih gading menjadi kekuningan, keabu-abuan, bahkan kemerahan sehingga kadar nitritnya sangat tinggi hingga ribuan ppm. Saat ini saya telah menemukan cara/teknik yang alamiah yang saya beri nama TWS (Teknik Walet Super). Alamiah, sebab dalam teknik tersebut, kami tidak menggunakan bahan-bahan kimia, kami hanya menggunakan air saja sebagai kelembapan. Nitrit terjadi akibat reaksi amoniak dari kotoran burung walet (NH3) yang teroksidasi dengan udara (oksigen/O2) dan dipercepat dengan banyaknya bakteri nitrit dalam rumah burung walet. Air yang tercemar amoniak (dari kotoran walet) atau kotoran walet yang terkena air akan menjadi media hidup bakteri nitrit. Reaksinya adalah sebagai berikut: NH3 + 1.5 O2 + Nitrosomonas / Nitrosococcus -> NO2- + H2O + H+ Dalam TWS, bakteri nitrit tidak sampai berkembang dan tidak terjadi reaksi kimia sehingga kadar nitrit/nitrat dari sarang walet hampir mencapai nol ppm. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil sarang walet saya yang bangunannya telah direnovasi dengan menggunakan TWS. Hasil sarang walet tetasan (kurang lebih 4 bulan dalam rumah walet) saya ujikan ke laboratorium Sucofindo dan didapati kadar nitrit hanya 1,40 ppm, jauh di bawah 30 ppm yang disyaratkan pemerintah Tiongkok. Renovasi gedung cukup ringan, untuk luasan ruang 5×5 m2 hanya membutuhkan biaya antara Rp. 600.000,-/RM 175/US $ 50 hingga Rp. 1.000.000,-/RM 300/US $ 85 bergantung pada keadaan setempat. Setelah renovasi, hasil sarang walet langsung memenuhi syarat, selamanya. Kita tinggal duduk tenang, tidak perlu membeli berbagai macam obat kimia dan sebagainya, tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Apakah sarang burung walet bisa kadaluarsa?Selain kaya dengan mineral alami, sarang burung walet gua juga terjamin khasiatnya,” ujarnya seraya menyebut produk ini mampu kadaluarsa sampai 2 tahun. Agar khasiatnya terasa, dianjurkan untuk mengkonsumsi setiap hari perbotolnya.
Sarang burung walet warna apa?Pada umumnya, sarang burung walet tersebut berwarna kehijauan, karena air liur bercampur dengan lumut, rumput kering, daun pinus, dan cemara.
Berapa lama merendam sarang burung walet dalam air panas?Langkah pertama, yakni menaruh sarang burung walet ke dalam mangkuk. Nyalakan kompor dan tunggu agar air di dalam panci mendidih selama kurang lebih 15 menit.
Apa penyebab sarang walet berwarna merah?Sarang Walet Merah
Kenapa bisa berwarna merah? Karena sarang ini terbuat dari air liur yang bercampur darah. Darah ini bukanlah darah yang berasal akibat perkelahian atau penyakit dari burung walet, namun berasal saat burung walet sedang mengeluarkan atau membuang telurnya.
|