Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya. Show
Tim Manajemen Konten wikiHow memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 18.935 kali. Laboratorium sains sarat akan bahan kimia berbahaya dan peralatan lain yang harus dioperasikan dengan penuh kehati-hatian. Oleh karena itu, pastikan kamu benar-benar memahami seluruh aturan dan prosedur keselamatan kerja sebelum memulai percobaan apa pun. Untuk memastikan keamananmu dan mengurangi potensi terjadinya cedera atau masalah kesehatan lainnya, patuhi seluruh aturan yang berlaku di laboratorium! Misalnya, pastikan kamu mengenakan pakaian kerja yang tepat dan mengetahui cara penggunaan seluruh alat laboratorium yang benar. Beranda / Laboratorium / Peraturan dan Tata Tertib Praktikum
Keamanan & Keselamatan Kerja
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk diperhatikan mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab semua pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar. Disana banyak terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, dll. Selain itu terdapat juga benda mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka dari itu, kita harus sangat berhati-hati dalam menggunakan laboratorium. Berikut adalah prosedur keselamatan kerja di laboratorium. Langsung saja kita simak yang pertama: 1. Syarat Laboratorium yang BaikRuangan laboratorium yang memenuhi standar adalah salah satu faktor untuk menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi kondisi ruangan, susunan ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis), dll. Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk udara yang stabil. Sirkulasi udara segar yang masuk ke dalam ruangan. Keduanya harus diperhatikan dengan baik. Semakin baik sirkulasi udara, maka kondisi laboratorium juga akan sehat. Seperti halnya rumah, sirkulasi udara berada pada posisi utama dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi. Penempatan bahan kimia dan peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya memudahkan untuk mencarinya. Bila perlu, berikan denah dan panduan penempatan bahan kimia di raknya supaya semakin memudahkan untuk mencari bahan kimia tertentu. Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik. Terutama kotak P3K dan alat pemadam api. Berikan juga nomor telepon penting seperti pemadam kebakaran dan petugas medis supaya saat terjadi kecelakaan yang cukup parah dapat ditangani dengan segera. Berikan juga lembaran tentang cara penggunaan alat pemadam api dan tata tertib laboratorium. Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya memiliki dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh. Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan pisahkan dua bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan bila bereaksi. 2. Tata Tertib Keselamatan KerjaAturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
3. Alat Keselamatan KerjaDi dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu bisa diatasi dengan cepat. Berikut adalah alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium. Pastikan semuanya tersedia dan Anda tahu dimana letaknya.
4. Simbol Keselamatan KerjaGambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium. Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau zat kimia. Berikut adalah penjelasan simbol-simbol tersebut.
5. Cara Memindahkan Bahan KimiaSebelum memindahkan bahan kimia, hal yang harus dilakukan adalah mengetahui segala informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan. Seperti cara membawa, bahaya yang ditimbulkan, dll. Pindahkanlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. Bila ada sisa bahan kimia, jangan dikembalikan ke tempatnya semula karena dapat menyebabkan kontaminasi pada bahan kimia. Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan menggunakan batang pengaduk atau pipet tetes. Hindari percikan karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Jangan menaruh tutup botol diatas meja supaya tutup botol tidak kotor oleh kotoran di atas meja. Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, gunakan sendok atau alat lain yang tidak terbuat dari logam. Hindari menggunakan satu sendok untuk mengambil beberapa jenis zat kimia supaya terhindar dari kontaminasi. 6. Pembuangan LimbahSeperti yang kita ketahui bahwa limbah dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, kita perlu menangani limbah tersebut dengan tepat. Untuk limbah kimia hendaknya dibuang di tempat khusus karena beberapa jenis zat kimia sangat berbahaya bagi lingkungan. Buang segera limbah sehabis melakukan percobaan. Sementara limbah lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya dibuang di tempat sampah. Sebaiknya pisahkan limbah organik dan nonorganik supaya pengolahan sampahnya lebih mudah. 7. Penanganan KecelakaanKecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal yang paling utama adalah jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan benar. Cari bantuan petugas laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran. Bila terkena bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia sampai bersih. Kulit yang terkena jangan digaruk supaya tidak menyebar. Bawa keluar korban dari laboratorium supaya mendapatkan oksigen. Bila kondisi cukup parah, panggil petugas kesehatan secepatnya. Bila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, segera bunyikan alarm tanda bahaya. Jangan langsung disiram dengan air. Gunakan hidran untuk memadamkan api. Hindari menghirup asap. Bila kebakaran meluas, segera panggil petugas pemadam kebakaran. Apa yang harus Anda perhatikan saat melakukan percobaan di laboratorium agar berhasil dengan?apa yang harus anda perhatikan saat melakukan percobaan di laboratorium agar anda berhasil dengan baik?. Kelengkapan alat sesuai penelitian.. Fungsi alat dapat bekerja dengan baik.. Kebersihan dalam percobaan.. Ketelitian dalam percobaan.. Pencatatan data sera berkala.. Mengikuti prosedur dengan tepat.. Apa saja yang harus kita lakukan saat kita berada di dalam laboratorium?Selalu mengenakan jas praktikum, kacamata praktikum, masker, dan sarung tangan saat melakukan percobaan dengan bahan kimia. 2. Jangan makan atau minum di dalam laboratorium. 3. Jangan menghirup bahan kimia apapun. 4. Jika terkena bahan kimia, segera bilas dengan air bersih mengalir dan hindari untuk menggaruk.
Bagaimana sikap sikap yang harus kita lakukan pada saat melakukan percobaan di laboratorium?Sikap yang harus dilakukan sat melakukan praktikum di laboratorium adalah :. Ikuti petunjuk dalam melakukan eksperimen.. Teliti dan hati - hati.. Untuk percobaan kuantitatif, maka teliti dalam mengukur, menimbang dan menghitung.. Untuk percobaan kualitatif, maka teliti dalam mengamati setiap perubahan yang ada.. Peraturan apa saja yang harus ditaati saat melakukan percobaan?Adapun peraturan yang harus ditaati saat melakukan percobaan.. Menggunakan jas laboratorium dan kacamata pelindung apabila diperlukan.. Menggunaan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk percobaan yang diberikan.. Tidak makan, minum, dan merokok di dalam laboratorium.. Membersihkan tumpah zat kimia dan pecahan alat.. |