jawaban dan penjelasan : Show
Pertama, penyusunan periodisasi dlm sejarah menjadi sangat penting karena akan mempermudah peneliti sejarah untuk memahami berbagai peristiwa sejarah. Kedua, periodisasi sejarah pula bertujuan untuk mempermudah pengajaran sejarah pada murid. Tujuan utama adanya periodisasi dlm penulisan sejarah yaituTujuan utama adanya periodisasi dlm penulisan sejarah yaitu untuk mempermudah pemahaman dlm mempelajari sejarah. priodisasi di lakukan untuk mengelompokkan sejarah berdasarkan kurun waktu kejadiannya sehingga sejarah dapat di bedakan perkembangannya dr priode awal sejarah hingga priode saat ini tujuan utama penggunaan periodisasi dlm penulisan sejarah adalah .jelaskanagar tahu sejarah kapan tempat terjadinya bahkan bagaimana kronologinya tujuan utama penggunaan periodisasi dlm penulisan sejarah adalah…memudahkan pemahaman & pengertian tentang peristiwa yg terjadi dalm kurun waktu tertentu. tujuan utama adanya periodisasi dlm penulisan sejarah yaitumemudahkan klasifikasi dlm ilmu sejarah & disusun sederhana sehingga mudah di mengerti Baca Juga: Gaya Atau Sifat Penulisan Teks Eksposisi Adalah Bersifat
Periodisasi adalah suatu pembabakan dalam sejarah. Pada umumnya periodisasi sejarah ini didasarkan pada suatu kejadian yang memiliki sifat aktual atau pada momen-momen tertentu. Periodisasi merupakan suatu pembabakan waktu yang dipergunakan untuk segala macam peristiwa. Kompleksnya peristiwa atau kejadian yang terjadi didalam kehidupan manusia pada tiap-tiap masa itu membutuhkan suatu pengklasifikasian dengan berdasarkan bentuk serta jenis kejadian atau peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang sudah atau telah diklasifikasikan tersebut disusun dengan secara kronologis dengan berdasarkan urutan waktu kejadiannya. Periodisasi tersebut digunakan untuk dapat mempermudah pemahaman serta juga pembahasan sejarah kehidupan manusia. Periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti tersebut berakibat pada adanya perbedaan pandangan sehingga periodisasi sejarah tersebut memiliki sifat subjektif yang dipengaruhi pada subjek permasalahan dan juga peneliti pribadinya. Tujuan Periodisasi
Dibawah ini merupakan tujuan dari periodisasi diantaranya sebagai berikut: Jumlah tahun kejadian peristiwa sangatlah banyak sehingga rangkaian-rangkaian tahun dan sebagainya itu merupakan deretan yang tak berujung dan tak berpangkal. Untuk mendapatkan suatu gambaran atau pandangan maka deretan tersebut pun dibagi-bagi (M.Ali, 2006: 49). Dalam menghadapi keruwetan, pikiran mengurai-uraikan, melakukan pembagian-pembagian dan penggolongan-penggolongan. Gambaran yang ruwet pun disederhanakan dan diikhtisarka nmenjadi satu tatanan (Orde). Sehingga memudahkan pengertian (Sidi Gazalba, 1981:62). Salah satu syarat ilmu pengetahuan adalah memiliki sifat sistematis. Semua peristiwa masa lampau dikelompokkan, dihubungkan, kemudian dikaitkan dan disusun secara sistematis. Louis Gotsschalk (1983:149) menyimpulkan “penyusunan data sejarah yang paling masuk akal adalah penyusunan secara kronologis, yakni dalam periode-periode waktu. Sebabnya yalah karena kronologi kiranya merupakan satu-satunya norma obyektif dan konstan yang harus diperhitungkan oleh sejarawan.” Penyusunan cerita sejarah secara kronologis memudahkan kita dalam mengetahui urut-urutan terjadinya suatu peristiwa. Kronologi menghindarkan kita dari keharusan mengulangi kisah mengenai peristiwa-peristiwa yang sama. Periodisasi yang kronologis dapat mengungkapkan dan menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa. Periodisasi Sejarah Indonesia
Didalam sejarah Indonesia, periodisasi tersebut dibagi dua, yakni zaman pra aksara serta zaman sejarah. Pra Aksara merupakan suatu zaman sebelum manusia itu mengenal tulisan. Sejarah tersebut dipelajari dengan berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala yang berupakan artefak, fitur, ekofak, serta situs. Artefak merupakan semua benda yang jelas memperlihatkan sebuah hasil garapan sebagian ataupun seluruhnya ialah sebagai pengubahan sumber alam oleh tangan manusia. Fitur, adalah suatu artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya. Ekofak merupakan suatu benda dari unsur lingkungan abiotik atau juga biotik. Situs merupakan suatu bidang tanah yang didalamnya mengandung peninggalan purbakala. Lihat Juga √ Pengertian PPKn dan Tujuan Menurut Para Ahli Zaman sejarah merupakan suatu zaman di mana manusia itu sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah ini dibagi menjadi 3 (tiga) diantaranya sebagai berikut :
Konsep PeriodisasiKonsep teoritik mengenai periodisasi sejarah Indonesia ini pernah dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957 dengan hasil berikut ini: Menurut Dr. Soekanto, periodisasi tersebut hendaknya berdasarkan pada ketatanegaraan artinya bersifat politik. Pembagian atas babakan masa (periodisasi) yang dengan berdasarkan kenyataan sedapat mungkin harus eksak serta juga praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah Indonesia itu diusulkan dengan secara kronologis sebagai berikut:
Menurut beliau sebagai dasar bagi babakan masa (periodisasi) merupakan derajat integrasi yang tercapai di Indonesia dimasa lampau. Menurut sudut pandangnya, faktor ekonomi itu sangat memengaruhi perkembangan sosial, politik, serta juga kultur di Indonesia. Faktor ekonomi tersebut memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar, baik budaya Hindu dari India, budaya Islam dari Asia Barat, dan juga budaya barat baik dari Eropa atau juga negara-negara lainnya. Maka ada kemungkinan untuk dapat membedakan dua periode besar, yakni pengaruh Hindu serta pengaruh Islam. Sebutan dari periode tersebut memakai nama kerajaan
Lihat Juga √ Pengertian Gurun Contoh PeriodisasiSetelah penjelasan diatas dibawah ini merupakan contoh periodisasi diantaranya: 1. Pembabakan berdasarkan Ir. Sukarno didalam bukunya yang berjudul “Indonesia Menggugat” itu dibedakan atas:
2. Pembabakan Sejarah Indonesia menurut Prof. Mr. M Yamin yang dikenal dengan sebutan “Panca Warsa” antara lain:
Jenis-Jenis PeriodisasiPeriodisai memberikan bentuk dan corak tersendiri pada bahan sejarah yang tidak ada batas-batasnya. Karakteristik itulah yang menjadi pembeda antara babak yang satu dengan yang lain. Ada beberapa factor yang dijadikan kriteria dalam menyusun konsep periodisasi sejarah, antara lain:
Periodisasi berdasarkan waktu merupakan cara paling sederhana dalam melakukan periodisasi. Periodisasi ini biasanya dibulatkan berdasarkan tahun maupun abad, misalnya:
1546: Philipina jatuh ketangan Spanyol sementara Ambon dan Ternate jatuh ketangan Portugis.
Namun, periodisasi dengan cara ini kurang efektif. Hal ini diibaratkan memasang patok-patok kilometer yang konstan pada suatu jalan. Patok-patok waktu tersebut tidak berbicara apapun mengenai apa yang terjadi di dalamnya. Periodisasi ini tidak memberi corak/perbedaan peristiwa atau klasifikasi kejadian yang dikandungnya.Yang ada hanyalah perbadaan waktu itu sendiri.
Periodisasi ini tidak menjadikan waktu sebagai pembatas utama dalam mengelompokkan sejarah melainkan mengambil ciri-ciri utama dari suatu kejadian-kejadian untuk menjadi pembatas sejarah itu sendiri. Walaupun demikian, setiap periodisasi tidak dapat lepas dari waktu. Setiap kejadian pasti terikat oleh waktu. Sebab setiap kejadian berlangsung dalam waktu. Oleh karenanya, meskipun waktu bukanlah pembatas utamanya, namun periodisasi ini tetap diikat atau dihubungkan pada waktu. Sebagai contoh: Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Moh. Yamin dalam bukunya 6000 Tahun Sang Saka Merah Putih (1957), periodisasi sejarah Indonesia dibagi menjadi enam bagian:
Ilmu pengetahuan yang semakin berkembang luas dan kaya isinya memerlukan diferensiasi. Begitu pula sejarah sebagai ilmu juga melakukan diferensiasi dalam “ranting”. Hal ini memudahkan kita dalam memusatkan perhatian pada bagian-bagian khusus dari sejarah. Hal ini memungkinkan dalam menyejarahkan bidang-bidang kegiatan manusia secara lebih dalam dan seksama untuk memudahkan mengusasai seluruh fakta masalalu yang beraneka macam ragamnya secara terperinci. Adapun ranting-ranting ilmu sejarah adalah sebagai berikut: Lihat Juga √ Pengertian Amandemen, Sejarah, Prosedur dan Tujuannya
Semua ranting tersebut akan berhimpun dalam sejarah sebagai ilmu. Pada kedudukan tertinggi semua ranting akan bersatu dalam sejarah manusia. Periodisasi antar negara satu dengan negara yang lain tentu tidak sama. Sementara itu, periodisasi sejarah dunia disusun atas dasar objektif dengan memperhatikan syarat ilmiah secara universal. Hal-hal yang Mempengaruhi PeriodisasiPeriodisasi sejarah sebagai dasar penyusunan cerita sejarah sangat dipengaruhi oleh sejarawan itu sendiri. Perbedaan batas-batas pengkurunan berbeda antara sejarawan yang satu dengan yang lain. Periodisasi sejarah merupakan pendapat para sejarawan berdasarkan tafsiran dari pengamatannya. Oleh sebab itu periodisasi bersifat subyektif dan seringkali menimbulkan perbedaan pendapat/pandangan antara sejarawan yang satu dengan yang lain. Perbedaan ini disebabkan oleh subjek permasalahan, adanya perbedaan cara penilaian dan cara berpikir sejarawan itu sendiri. Maka dari itu periodisasi erat hubungannya dengan agama, filsafat, kepercayaan, keyakinan, dan pandangan hidup. Selain itu perbedaan sikap, kebudayaan, dan politik masanya juga dapat mempengaruhi cara berpikir para sejarawan. Seperti halnya perbedaan pendapat mengenai awal kurun Hindia-Belanda. Ada yang mengatakan setelah seluruh wilayah Indonesia dikuasai Belanda. Ada pula yang mengatakan bahwa hal itu dimulai sejak Belanda mulai menanamkan kekusasaannya di Indonesia, atau bahkan sejak lahirnya nama Hindia-Belanda itu sendiri. Babakan waktu merupakan cerminan pandangan hidup penyusun. Kepribadian penyusun tampak di dalamnya. M. Ali (2006: 55) menyimpulkan “babakan waktu sebetulnya merupakan rangkaian (intisari) menurut keyakinan seseorang penulis, sehingga sejauh mana pengetahuan seseorang tentang sejarah dapat dilihat dari babakan waktu yang dibuat olehnya.” Maka dari itu, dangkal, dalam, luas atau sempit pengetahuan penyusun tampak dari babakan waktu yang dibuatnya. Daftar Pustaka:
Baca Juga :
|