Didalam sebuah keluarga pasti ada kekurangan dan kelebihan. Tak ada keluarga yang sempurna dan tanpa masalah. Setiap keluarga memiliki satu kepala keluarga yang harus selalu memberikan contoh yang baik bagi anggota keluarga. Jika ada salah seorang anggota keluarga melakukan kesalahan, usahakan jangan emosi terlebih dahulu itu nanti dapat menyebabkan suatu ketegangan. Indahnya kebersamaan dalam keluarga dapat diwujudkan jika saling mengerti. Jika timbul masalah, bersikaplah tenang selesaikan dengan kepala dingin. Gunakan intonasi yang pelan dan ekspresi wajah yang tenang supaya orang yang kita ajak bicara tidak merasa takut dan semakin emosi. Kadang ada anggota keluarga yang merasa jenuh dan menginginkan lebih dari apa yang sering dia lakukan. Bicarakan jika ada sesuatu yang membuat tidak nyaman. Ciptakan indahnya saat bersama keluarga suapaya keluarga tetap harmonis. Berikut ini ada 10 cara menjaga kebersamaan dalam keluarga agar semakin harmonis. 1. Melakukan aktivitas keagamaan bersama Aktivitas keagamaan yang dimaksud disini adalah sholat berjamaah bagi yang beragama islam, mengikuti kajian keagamaan yang ada di lingkungan sekitar/tempat tinggal, mengajak anggota keluarga mengunjungi dan menyantuni fakir miskin dan anak yatim piatu terutama yang masih ada hubungan kerabat dekat dan yang tinggal di yayasan-yayasan yang ada, dan sebagainya. 2. Makan bersama Kegiatan makan bersama dapat dilakukan baik di rumah maupun di luar rumah (restoran/rumah makan favorit keluarga). Pada saat makan bersama, orangtua maupun anak-anak dapat saling bercerita aktivitas yang sudah dilakukan selama seharian, sehingga masing-masing anggota keluarga mengetahui dan memahami aktivitas anggota keluarganya. Sesekali waktu perlu dijadwalkan untuk makan bersama anggota keluarga di restoran favorit keluarga sebagai variasi agar tidak bosan dengan menu atau suasana makan yang ada di rumah. 3. Menonton televisi bersama Bila dimungkinkan hindari untuk mempunyai televisi lebih dari satu di rumah. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing anggota keluarga dapat berkumpul di ruang keluarga dan menonton acara televisi bersama sembari mengobrol santai tentang acara yang ditonton. Momen ini juga sangat penting bagi orangtua, terutama yang mempunyai anak usia balita dan sekolah dasar, agar mengarahkan anaknya untuk memilih tontonan/hiburan yang mempunyai nilai edukasi, sebagai upaya untuk menepis dampak negatif acara televisi. Pada saat menonton televisi, orangtua juga dapat mengenalkan nilai-nilai luhur dari acara yang sedang ditonton seperti nilai ketuhanan (tontonan bergenre dakwah), nilai sosial budaya (tontonan yang bergenre seni budaya), toleransi, ketabahan dan sebagainya. 4. Mendampingi anak belajar Sesibuk apapun pekerjaan kita, usahakan untuk tetap meluangkan waktu untuk mendampingi anak belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini dimaksudkan agar kita mengetahui perkembangan sekolah anak kita, dan membantu mencari jalan keluar atas kesulitan atau permasalahan yang dihadapi oleh anak kita disekolah. 5. Mendongeng Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa aktivitas mendongeng yang dilakukan oleh orang tua dengan anaknya sangat bermanfaat bagi perkembangan kecerdasan emosi anak. Kecerdasan emosi merupakan faktor penentu paling besar dalam menentukan kesuksesan anak dimasa yang akan datang. 6. Bermain bersama anak Bermain bersama anak dapat dilakukan dengan cara bermain kuda-kudaan, bermain peran, membuat kolase bersama, membuat origami atau permainan lain yang menjadi favorit anak. 7. Belanja bersama Ajaklah anggota keluarga untuk ikut belanja bersama seperti belanja ke pasar tradisional, supermarket, mall dan berikan kesempatan pada mereka untuk memilih barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan keinginannya. Jika memang diperlukan, buat kesepakatan dengan mereka barang apa saja dan berapa jumlah nominal uang yang boleh dibelanjakan sesuai dengan keinginan mereka asal mereka bertanggung jawab dengan pilihannya. 8. Masak bersama Hal ini perlu dicoba terutama bagi pasangan muda yang mempunyai anak usia 4 sampai dengan 10 tahun. Anak-anak usia 4 sampai dengan 10 tahun biasanya sangat tertarik pada aktivitas memasak di dapur terutama masakan menu favoritnya. Keingintahuan mereka akan cara memasak menu favoritnya biasanya cukup tinggi. Tidak sedikit dari anak-anak ini ingin mengambil peran orangtua yang sedang memasak menu favoritnya yang tentunya dengan kreasi mereka sendiri. Hal ini juga penting untuk melatih kemandirian anak, terutama untuk anak-anak yang memiliki orang tua yang aktivitasnya tinggi apabila sewaktu-waktu mereka ditinggal tugas orangtuanya dan harus menyiapkan makanannya sendiri. Tetapi yang harus diingat adalah tanamkan pengertian pada anak tentang penggunaan kompor yang baik dan benar agar terhindar dari resiko kebakaran. 9. Momen bebas Momen bebas yang dimaksud disini adalah memberikan kesempatan kepada masing-masing anggota keluarga untuk melakukan aktivitas yang disukai dalam suatu waktu tertentu. Untuk melakukan momen bebas perlu ada kesepakatan antar anggota keluarga, yang mana masing-masing anggota keluarga harus memegang komitmen yang telah disepakati dalam keluarga tersebut. 10. Liburan bersama Liburan bersama seyogyanya dijadwalkan minimal satu tahun sekali. Liburan bersama tidak harus memilih tempat yang jauh dan butuh biaya yang mahal untuk mengunjunginya, sesuaikan dengan anggaran dan kemampuan yang ada. Yang terpenting adalah usahakan agar semua anggota keluarga bisa ikut dalam liburan bersama. Itulah cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersamaan dalam keluarga agar semakin harmonis. Aswata ikut menjaga kita dengan menyediakan perlindungan Asuransi Kecelakaan Diri untuk seluruh keluarga dengan promo 50% discount premi dan bebas biaya admin untuk penutupan asuransi kecelakaan diri keluarga mulai tanggal 3 Mei 2020 sampai berakhirnya masa pandemi. Karena tetap harus di rumah saja, pembelian asuransi ini cukup dilakukan melalui Whatsapp Vania (Virtual Assistant Aswata) di 08111 500 299 dengan cara text #dirumahaja. Selanjutnya Vania akan memandu pembelian polis ini sampai pembayaran online dan penerbitan polisnya melalui Whatsapp chat. Informasi produk Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga https://www.aswata.co.id/id/kecelakaan-diri-keluarga Informasi tutorial video proses pembelian polis melalui Whatsapp Business https://aswata.co.id/id/pa-keluarga Informasi lain seputar Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Bermain bersama adik adalah salah satu contoh sikap bersatu dalam keluarga. adjar.id - Sikap bersatu, rukun, dan toleran haruslah dimulai dari dalam keluarga. Sering kali dikatakan bahwa keluarga adalah unit sosial terkecil. Artinya, keluarga adalah kelompok sosial paling kecil dalam masyarakat. Dalam suatu negara terdapat banyak sekali keluarga. Baca Juga: Jawab Soal Menceritakan Perbedaan Peran Anggota Keluarga, Kelas 3 Tema 2 Walaupun keluarga disebut sebagai unit sosial terkecil, di dalam keluarga terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga yang saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lainnya. Keluarga tinggal di dalam satu atap yang sama, lo. Maka dari itu, berdasarkan dari unit sosial terkecil inilah kita harus dapat menunjukkan sikap yang rukun, ya. Sekarang, yuk, simak tiga contoh sikap bersatu dalam keluarga di bawah ini! "Keluarga adalah unit sosial terkecil." Page 2
Bermain bersama adik adalah salah satu contoh sikap bersatu dalam keluarga. Suatu anggota keluarga memang memiliki banyak latar belakang yang sama. Misalnya, berasal dari suku yang sama, agama atau kepercayaan yang sama, kelas ekonomi yang sama, dan lainnya. Namun, setiap anggota keluarga memiliki perbedaan antara satu sama lain juga. Misalnya, perbedaan umur, akan tetapi, hal ini bukanlah hal yang sepele, lo. Baca Juga: Persatuan dan Kesatuan yang Dilakukan di Rumah Selama Masa Pandemi Contohnya, adik kita yang berumur lima atau enam tahun mungkin belum bisa membaca, sedangkan, kita yang berumur sembilan tahun sudah bisa membaca. Terlihat bahwa setiap perbedaan umur juga dapat mempengaruhi perbedaan kemampuan. Maka, sebagai bentuk kerukunan, kita juga dapat mengajari adik kita untuk membaca, ya. Nah, yuk, kita cari tahu contoh-contoh lainnya, ya! "Di dalam keluarga juga terdapat perbedaan." Page 3
Bermain bersama adik adalah salah satu contoh sikap bersatu dalam keluarga. Contoh Sikap Bersatu dalam Keluarga 1. Berbagi Mainan atau Bermain Bersama dengan Saudara Kita memiliki mainan yang mungkin berbeda dengan saudara kita. Misalnya, kita memiliki mainan berbentuk mobil, sedangkan adik kita memiliki mainan berbentuk kapal. Orang tua kita memang sengaja membeli dua mainan dengan bentuk yang berbeda agar kita dapat saling meminjamkan mainan. Baca Juga: Tanggung Jawab dan Tugas dari Setiap Anggota Keluarga di dalam Rumah Maka, salah satu contoh kerukunan adalah dengan mau meminjamkan saudara kita mainan jika kita menggunakan mainan tersebut. Kita juga dapat bermain bersama, lo. Sebaliknya, kalau kita yang sedang dipinjami mainan, kita harus menjaga mainan itu agar tidak rusak atau pun hilang. 2. Berbagi Tugas Harian Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Kita bersekolah, ayah bekerja, dan ibu mengurusi rumah, contohnya. "Bermain bersama saudara adalah contoh kerukunan dalam keluarga." Page 4
Bermain bersama adik adalah salah satu contoh sikap bersatu dalam keluarga. Namun, meski ibu adalah ibu rumah tangga, bukan berarti segala tugas rumah harus diselesaikan oleh ibu. Sama seperti kita atau ayah, ibu juga merasakan lelah setelah seharian menjalankan tugas membereskan rumah. Jadi, ketika kita sedang berada di rumah, ada baiknya kita berbagi tugas agar ibu juga dapat beristirahat. Tugas yang bisa kita lakukan misalnya mencuci piring, membersihkan halaman rumah, mencuci pakaian, dan mengunci rumah di malam hari. Baca Juga: Kewajiban dan Hak dalam Pembagian Peran Setiap Anggota Keluarga 3. Makan Bersama Makan bersama menjadi salah satu waktu yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga. Di saat makan bersama, kita dapat bertukar cerita dengan keluarga kita. Meluangkan waktu seperti itu, kita bisa menjadi lebih rukun antara satu sama lain. Nah Adjarian, itulah tiga contoh sikap bersatu dalam keluarga yang bisa Adjarian simak dan pelajari, ya. Sekarang, selesaikanlah soal di bawah ini!
Tonton video ini, yuk! |